Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan 1. Pengertian Pengambilan Keputusan

pengalaman. 26 Sumber informasi tersebut bisa digunakan dalam memilih perguruan tinggi seperti:  Sumber pribadi : keluarga, teman, guru, tetangga, kenalan  Sumber komersial : iklan  Sumber publik : brosur, pamflet, dan internet  Sumber pengalaman : pengalaman dan masukan dari orang lain yang sudah memilih perguruan tinggi c. Mengevaluasi alternatif Dalam proses ini individu harus dapat menilai keuntungan dan kerugian atau kelemahan dan kekuatan dari masing-masing alternatif. Salah satu upaya yang dapat membantu adalah pembuatan kriteria tertentu berdasar standar yang dimiliki atau pun yang diharapkan individu. Pemberian bobot dalam tiap-tiap alternatif berdasarkan kriteria yang paling penting pun dapat membantu secara nyata dalam pengevaluasian alternatif. 27 Misalnya kriteria dari perguruan tinggi yang diharapkan adalah; sesuai dengan minat, biaya yang murah, peluang pekerjaan yang terbuka lebar, akreditasi yang baik, banyaknya beasiswa, dll. Maka kita dapat memberikan bobot berkisar 1-10 berdasarkan preferensi pribadi. 26 Noer, “Sumber Informasi Konsumen Produksi Rotan”, http:noerdblog.wordpress.com20120618sumber-informasi-konsumen-produk-kursi-rotan diakses pada 16 September 2013. 27 Stephen P. Robbins Mary Coulter, Manajemen Jilid Pertama Edisi Ketujuh. Terjemahan T. Hermayana Harry Slamet Jakarta: PT INDEKS, 2004, h. 152. Dengan begitu dapat terlihat peguruan tinggi mana yang mewakili kriteria kita dan “paling baik” untuk kita pilih. d. Mengimplementasi alternatif Meskipun proses pemilihan telah terjadi dalam langkah sebelumnya, keputusan tersebut masih dianggap gagal apabila belum direalisasikan dalam bentuk tindakan. Tentu saja yang keputusan yang diaplikasikan adalah alternatif terbaik yang mendatangkan manfaat paling besar atau membuahkan kerugian yang paling kecil dari sejumlah alternatif yang telah melewati tahapan evaluasi. Perlu adanya keyakinan diri sendiri, bahwa keputusan yang dipilih merupakan keputusan yang tepat dan benar, yang apabila dilaksanakan dengan tepat akan memberikan manfaat yang diharapkan. 28 Diperlukan pula komitmen dan konsistensi dari individu dalam menjalankan keputusan yang telah diambil. e. Mengevaluasi keputusan Keputusan yang ditetapkan dan telah dilaksanakan haruslah dievaluasi apakah hasil yang diharapkan sebelumnya dengan hasil yang nyatanya dicapai berbanding lurus atau bahkan terbalik. Tiap pengambil keputusan akan langsung merasakan manfaat maupun akibat dari keputusan yang dia ambil. Jika keputusan belum sesuai maka, tindakan 28 Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan Jakarta: CV Haji Masagung, 1990, h. 248. perlu diperbaiki dan kembali melihat alternatif yang diajukan atau menambah kembali daftar alternatif untuk keputusan yang akan diambil berikutnya. Pengambilan keputusan dapat terjadi di mana-mana dan dilakukan oleh setiap orang dalam setiap harinya. Pengambilan keputusan sesungguhnya bersifat dinamis dan siklikal, yaitu bila individu sudah memilih, menjalankan, dan merasakan konsekuensi dari pilihan yang sebelumnya dia buat maka dia akan mengulang kembali proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan manfaat yang paling optimal dan membuahkan pilihan yang paling minimal. Begitu seterusnya.

4. Komunikasi Antarpribadi dan Pengambilan Keputusan

Fungsi komunikasi antarpribadiinterpersoanl berhubungan dengan perannya dalam mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu atau kelompok untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif. Komunikasi antarpribadi pun berfungsi sebagai sarana untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan media. Dalam prinsip komunikasi, ketika pihak komunikan menerima pesan atau informasi, berarti komunikan telah mendapatkan pengaruh yang menungkinkan terjadinya perubahan sikap. 29 Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan melalui fungsinya sebagai pemberi informasi maupun sarana mengubah sikap, pendapat, atau perilaku dari individu yang melakukan pengambilan keputusan.

D. Kerangka Berpikir

Keterangan: 1 Pengungkapan diri kepada keluarga X1 merupakan variabel bebas yang memiliki pengaruh dengan memilih perguruang tinggi. 2 Pengungkapan diri kepada kelompok sebaya X2 merupakan variabel bebas yang memiliki pengaruh dengan memilih perguruan tinggi. 29 Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, yogyakarta: Graha Ilmu, 2011 h.21. Bagan 2.2 Kerangka Berpikir X1 Y X2 Pengungkapan diri kepada Keluarga Pengungkapan diri kepada kelompok sebaya Memilih Perguruan Tinggi 3 Pengungkapan diri kepada keluarga X1 dan kelompok sebaya X2 merupakan variabel bebas yang secara bersama-sama memiliki pengaruh dengan memilih perguruan tinggi