menceng adalah variabel yang nilai mean-nya tidak di tengah-tengah distribusi. Sedangkan kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu
distribusi Imam Ghozali, 2005:28. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan
kurtosis mendekati nol. Jika variabel tidak terdistribusi secara normal
menceng ke kiri atau menceng ke kanan maka hasil uji statistik akan terdegradasi Imam Ghozali, 2005:28.
Syarat variabel terdistribusi secara normal adalah Imam Ghozali, 2005:110: a. Jika variabel terdistribusi secara normal maka nilai skewness dan kurtosis
mendekati nol. b. Jika garis yang menggambarkan data sesungguhnya dalam normal
probability plot akan mengikuti garis diagonalnya.
c. Grafik histogram menunjukan pola distribusi normal mendekati nol atau sama dengan nol.
3. Uji Hipotesis
Ada beberapa teknik pengujian yang dapat dilakukan untuk uji hipotesis parametris. Adapun teknik pengujian yang cocok untuk suatu
pengujian hipotesis yang bersifat asosiatif hubungan adalah dengan mengukur keeratan hubungannya melalui rumus Koefisien Korelasi
Suharyadi, 2004:495. Rumusnya adalah sebagai berikut: r =
n ∑xy - ∑x ∑y √ n ∑x² - ∑x² n ∑y² - ∑y²
Besar koefisien korelasi dapat dilihat dalam tabel 3.1. sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Level Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Level Koefisien
0.00 – 0.199 Sangat Lemah
0.20 – 0.399 Lemah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung: 2005:213
Penelitian ini juga menggunakan metode analisis regresi sederhana dalam
menguji hipotesis. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pelayanan aparatur pajak terhadap kepuasan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban mengisi dan menyampaikan SPT PPh 21 OP . Berikut ini merupakan persamaan regresi dari hipotesis tersebut:
y = a + bx
Keterangan:
y = Kepuasan wajib pajak variabel terikat. a = Konstanta titik potong; besarnya nilai y pada saat x = 0.
b = Koefisien Regresi slope, yaitu nilai yang menunjukan besarnya peningkatan + atau penurunan - yang didasarkan pada hubungan
nilai y. x = Pelayanan aparatur pajak variabel bebas.
Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu variabel independen
variabel penjelasbebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gujarati, 2003 dalam Imam Ghozali 2005:81. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk
variabel independen. Koefisien itu diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.
Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus: Meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen
berdasarkan data yang ada. Dalam analisis regresi juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Tabachnick,
1996 dalam Imam Ghozali 2005:81. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik t untuk analisis regresi sederhana.
Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis Imam Ghozali, 2005:83.
a. Koefisien Determinasi R
² Analisis ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
1 Nilai R ² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. 2 Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Imam Ghozali, 2005:83.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukan apakah variabel independen bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependenterikat Imam Ghozali, 2005:84. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan dalam statistik F sebagai
berikut; Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang
menyatakan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel independen secara signifikan Imam Ghozali, 2005:84.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel-variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut Imam Ghazali, 2005:84: 1
Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya, 2
Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
E. Batasan Operasional Variabel dan Pengukurannya 1. Batasan Operasional Variabel