Pengukuran Variabel Pelayanan Aparatur pajak Pengukuran Variabel Kepuasan Wajib Pajak 1 Prosedur Tidak Sulit

5 Pelayanan yang Sesuai Harapan Merupakan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan atau harapan para wajib pajak.

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran tingkat pelayanan aparatur pajak dan tingkat kepuasan wajib pajak dari tiap-tiap variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert . Nilai terendah menggambarkan suatu jawaban negatif, sedangkan nilai tertinggi mencerminkan jawaban positif. Skala Likert merupakan skala interval yang menanyakan responden untuk melakukan rangking preferensi. Selain itu, mereka juga diminta untuk memberikan nilai rate terhadap preferensi sesuai dengan 5 skala penilaian sebagai berikut Imam Ghozali, 2005:5: Tabel 3.2. Skala Likert No. Persepsi Harapan Nilai Skor 1. Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Penting 1 2. Tidak Puas Tidak Penting 2 3. Cukup Puas Cukup Penting 3 4. Puas Penting 4 5. Sangat Puas Sangat Penting 5 Sumber: Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS” , Badan Penerbit UNDIP: Semarang, 2005:5 Keuntungan penggunaan skala Likert yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala 1-5. Dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar pertanyaan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam persepsinya lebih mendekati kenyataan sebenarnya Lissita dan Green, 1997 dalam Amelia Saraswaty 2006:35.

a. Pengukuran Variabel Pelayanan Aparatur pajak

1 Kenyataan Pengukuran variabel kenyataan diukur dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh peneliti sebelumnya Ardananto, 2003; Alam, 2003; Hidayat, 2004. Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 4 item menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.3. Pengukuran Variabel Kenyataan No. Dimensi Pertanyaan 1. Penampilan fisik kantor 1-2 2. Sarana dan Prasarana Pendukung 3-4 2 Kehandalan Kehandalan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh Syarif Hidayat 2004:58. Kehandalan diukur dengan 3 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.4. Pengukuran Variabel Kehandalan No. Dimensi Pertanyaan 1. Kemudahan Pelayanan 5-6 2. Pelaksanaan Pelayanan 7 3 Ketanggapan Ketanggapan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Syarif Hidayat 2004:58. Ketanggapan diukur dengan 4 pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.5. Pengukuran Variabel Ketanggapan No. Dimensi Pertanyaan 1. Inisiatif 8 dan 11 2. Kreatifitas 9-10 4 Jaminan Jaminan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Syarif Hidayat 2004:58. Jaminan diukur dengan 4 pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.6. Pengukuran Variabel Jaminan No. Dimensi Pertanyaan 1. Perilaku 13-14 2. Kompetensi 12-15 5 Memahami Memahami diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Syarif Hidayat 2004:58. Memahami diukur dengan 4 pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.7. Pengukuran Variabel Memahami No. Dimensi Pertanyaan 1. Kepedulian 16-17 2. Alokasi Waktu 18-19

b. Pengukuran Variabel Kepuasan Wajib Pajak 1 Prosedur Tidak Sulit

Pengukuran variabel prosedur tidak sulit diukur dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh peneliti sebelumnya Rahmianto, 2003:10. Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 4 item menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.8. Pengukuran Variabel Prosedur Tidak Sulit No. Dimensi Pertanyaan 1. Sistematisasi Kantor 1-3 2. Perhatian Petugas 4 2 Persyaratan Simpel Persyaratan simpel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh Rahmianto 2003:10. Persyaratan simpel diukur dengan 4 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.9. Pengukuran Variabel Persyaratan Simpel No. Dimensi Pertanyaan 1. Kemudahan Pelayanan 5-6 2. Pelaksanaan Pelayanan 7-8 3 Tarif Pajak yang dapat Dijangkau Tarif pajak yang dapat dijangkau diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahmianto 2003:10. Tarif pajak yang dapat dijangkau diukur dengan 4 pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.10. Pengukuran Variabel Tarif Pajak yang dapat Dijangkau No. Dimensi Pertanyaan 1. Pelayanan Petugas 9-11 2. Kemudahan Pembayaran 12 4 Pengamanan Pengamanan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahmianto 2003:10. Pengamanan diukur dengan 3 pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.11. Pengukuran Variabel Pengamanan No. Dimensi Pertanyaan 1. Keamanan Fisik 13-14 2. Keamanan Standar 15 5 Pelayanan yang Sesuai Harapan Pelayanan yang sesuai harapan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahmianto 2003:10. Pelayanan yang sesuai harapan diukur dengan 4 pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.12. Pengukuran Variabel Pelayanan yang Sesuai Harapan No. Dimensi Pertanyaan 1. Kemudahan pelayanan 17 dan 19 2. Alokasi Waktu 16 dan 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kantor Pelayanan Pajak Bekasi Utara 1. Sejarah dan Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Bekasi Utara Seiring dengan persiapan Penerapan sistem Administrasi Perpajakan Modern pada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II dan pembentukan KPP Pratama Bekasi Utara SE-19PJ.2007 tanggal 13 April 2007. Untuk Kota Madya Bekasi saat ini terdiri atas 2 dua KPP Pratama, yaitu: a. KPP Pratama Bekasi Utara, meliputi: 1 Kec. Bekasi Utara 2 Kec. Bekasi Barat 3 Kec. Bekasi Timur 4 Kec. Medan Satria b. KPP Pratama Bekasi Selatan, meliputi: 1 Kec. Bekasi Selatan 2 Kec. Bantar Gebang 3 Kec. Rawa Lumbu 4 Kec. Jati Asih 5 Kec. Pondek Gede 6 Kec. Jati Sampurna 7 Kec. Mustika Jaya 8 Kec. Pondok Melati

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 64 63

Ekstensifikasi Dan Intensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Medan Kota

1 27 69

Kesadaran Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan

0 41 60

Pelaksanaan Kewajiban Mengisi Dan Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Koperasi Swadharma Medan

1 65 51

Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Di Provinsi Sumatera Utara

5 46 82

Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 57 56

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MENYAMPAIKAN SPT MASA DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

4 30 49

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 20