Pertambahan kemampuan ekonomis, penghasilan yang diterima oleh wajib pajak ada empat sumber, antara lain Waluyo, 2000:26:
1 Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari pekerjaan berdasarkan
hubungan kerja dan pekerjaan bebas. 2
Penghasilan dari usaha dan kegiatan. 3
Penghasilan dari modal. 4
Penghasilan lain-lain, seperti hadiah, pembebasan utang, dan sebagainya.
Pajak yang dikenakan atas penghasilan kena perusahaan maksudnya seseorang yang bergabung dalam perusahaan, pasti mereka akan
mendapatkan penghasilan yang sudah dipotong pajak Waluyo, 2000:28. Pajak penghasilan final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu
bahwa setelah pelunasan, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis
penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang bersifat tidak final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan, transaksi atau
usaha tertentu Waluyo, 2000:29.
b. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21
Menurut Siti Resmi 2007:138 Subjek PPh Pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh UU No. 17 Tahun 2000
untuk memotong PPh Pasal 21. Termasuk Subjek PPh Pasal 21 adalah: 1
Pemberi kerja yang terdiri atas orang pribadi dan badan termasuk Bentuk Usaha Tetap BUT, baik merupakan pusat maupun cabang,
perwakilan atau unit, yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan apapun, sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai.
2 Bendaharawan pemerintah termasuk bendaharawan pemerintah pusat,
pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga- lembaga negara lainnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di
luar negeri yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan,
jabatan, jasa, dan kegiatan. 3
Dana pensiun, badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun
dan Tabungan Hari Tua THT atau Jaminan Hari Tua JHT. 4
Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan
kegiatan, jasa, termasuk jasa tenaga ahli dengan status wajib pajak dalam negeri yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk
dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama persekutuannya. 5
Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan
kegiatan, jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status wajib pajak luar negeri.
6 Yayasan termasuk yayasan di bidang kesejahteraan, rumah sakit,
pendidikan, kesenian, olahraga, kebudayaan, lembaga kepanitiaan,
asosiasi, perkumpulan, organisasi masa, organisasi sosial politik, dan organisasi lainnya dalam bentuk apapun dalam segala bidang kegiatan
sebagai pembayar gaji, upah, honorarium, atau imbalan dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi. 7
Perusahaan, badan, dan bentuk usaha tetap, yang membayarkan honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan,
dan permagangan.
c. Pengecualian Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21