Sistem dan Prosedur Kerangka Teoritis 1. Gambaran Tentang Pelayanan

4. Sistem dan Prosedur

Anggota masyarakat wajib pajak diberi kepercayaan untuk dapat melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui sistem menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri pajak yang terutang self assestment, sehingga melalui sistem ini pelaksanaan administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih rapi, terkendali, sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota masyarakat wajib pajak. Self assestment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar Sahrul Alam, 2003:27. Tujuan utama dari administrasi pajak yang modern adalah untuk menciptakan kepatuhan pajak secara sukarela voluntary tax compliance. Kepatuhan pajak tidak akan ada tanpa adanya administrasi pajak yang efektif. Administrasi pajak yang efektif adalah administrasi pajak yang mampu merealisasikan tujuan atau target pajak. Administrasi pajak yang efektif dipengaruhi oleh prosedur perpajakan yang berlaku seperti tentang bagaimana menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan kewajiban perpajakan. Apabila sistem dan prosedur yang berlaku sangat berbelit-belit dan sulit dipahami maka hal tersebut akan mengurangi tingkat kepuasan tingkat wajib pajak terhadap pelayanan yang diterimanya, akibatnya wajib pajak enggan untuk berurusan dengan kantor pajak dan hal ini tentu akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak yang bersangkutan. Ketidakpatuhan wajib pajak akan mengakibatkan tingkat tax gap yang tinggi, yaitu selisih jumlah pajak yang dibayar oleh wajib pajak dengan jumlah pajak yang seharusnya dibayar oleh wajib pajak sesuai dengan Undang-Undang Pajak Sahrul Alam, 2003:29. Sistem dan prosedur yang baik adalah yang efektif dan efisien yaitu yang mampu memfasilitaskan wajib pajak dalam melakukan kewajibannya. Sistem dan prosedur yang berbelit dan sulit dipahami membuat wajib pajak kesulitan dalam menerima informasi yang diberikan oleh kantor pajak terutama karena peraturan pajak seringkali mengalami perubahan atau penyesuaian. Akibat dari kesulitan menerima informasi tersebut, ketika wajib pajak diminta untuk mengisi formulir pajak atau surat pemberitahuan, seringkali terjadi kesalahan dalam melaporkan jumlah penghasilan, jumlah biaya dan dalam membayar hutang pajak atas negara. Tetapi tidak semua ketidakpatuhan adalah karena faktor ketidaksengajaan. Banyak wajib pajak yang sengaja memperkecil penghasilan atau memperbesar biaya, sehingga jumlah hutang pajak atas negara menjadi kecil Sahrul Alam, 2003:35. Sistem pemungutan pajak supaya berhasil, harus memenuhi beberapa syarat Bird 1992 dalam penelitian Bagiyo Ardananto 2003:38 menyatakan sebagai berikut: a. The existence of a predominantly monetary economy, b. A high standar of literacy among tax payer, c. Prevelance of accounting records honestly and reliably maintained, d. A large degree of “voluntary” compliance on the part of tax payer, e. Absence of “wealth groups” with the political power to block tax measures, f. Honest and efficient administration the minimal acceptable standard of which werw said to be higher for income taxes than form any other taxes. Dari berbagai kriteria yang disebutkan diatas terlihat bahwa faktor kepatuhan wajib pajak merupakan salah satu unsur yang turut membuat suatu sistem berjalan dengan baik. Kepatuhan itu juga tidak lepas dari kejujuran dan efisiensi administrasi baik dari pihak wajib pajak maupun pemerintah. Bentuk dari informasi dan bantuan yang diberikan oleh kantor pajak kepada wajib pajak dijelaskan oleh James 1984 dalam penelitian Syarif Hidayat 2004:46 sebagai berikut: a. Informasi dan penyuluhan pajak informing and education the public. Dalam rangka memberikan informasi dan penyuluhan pajak kepada masyarakat, instansi pajak Dirjen Pajak secara rutin menerbitkan surat edaran yang menjelaskan tentang perubahan didalam Undang-Undang Pajak. Ketidaksengajaan wajib pajak dalam melaporkan penghasilan dan biaya dan dalam membayar hutang pajak atas negara adalah akibat dari pemberian informasi dan penyuluhan pajak dari instansi yang masih kurang. b. Mentargetkan penyuluhan pajak targeting education program. Tujuan dari penyuluhan pajak adalah agar wajib pajak memperoleh informasi yang akurat dan relevan sehingga bermanfat dan dapat dimengerti. Sebab, informasi yang banyak mempersulit pemahaman wajib pajak tentang pajak. Penyuluhan ini terutama ditargetkan pada wajib pajak yang tingkat kepatuhannya rendah. c. Formulir pajak forms and publication Tugas kantor instasi pajak adalah untuk menterjemahkan mentransformasikan peraturan perundang-undangan pajak yang kompleks menjadi formulir pajak yang jelas dan mudah dimengerti.

5. Aparatur Pajak

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 64 63

Ekstensifikasi Dan Intensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Medan Kota

1 27 69

Kesadaran Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan

0 41 60

Pelaksanaan Kewajiban Mengisi Dan Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Koperasi Swadharma Medan

1 65 51

Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Di Provinsi Sumatera Utara

5 46 82

Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 57 56

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MENYAMPAIKAN SPT MASA DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

4 30 49

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 20