lain yang berbeda dengan penuh toleransi, pengertian dan tanpa prasangka dan dalam keragaman terdapat persamaan, hal ini didapatkan dalam suasana belajar
secara “inherently” mengandung nilai-nilai toleransi, saling ketergantungan, bekerjasama dan tenggang rasa untuk mencapai tujuan bersama.
Pilar keempat learning to be merupakan muara akhir dari tiga pilar belajar berhasil, learning to know, learning to do, laerning to live together akan
menimbulkan adanya rasa percaya diri pada mahasiswa akhirnya menjadi manusia yang berkepribadian mantap dan mandiri, manusia yang memiliki kemampuan
emosional. Inilah makna dari belajar melakukan. Pendidikan yang berlangsung selama ini pada umumnya tidak mampu membantu mahasiswa mencapai
tingkatan kepribadian yang mantap dan mandiri karena kegiatan pembelajaran pada saat ini jarang tercapai pada tingkat internalisasi. Widyawati, dkk, 2002.
2.2.4. Alat Bantu Bejalar Mengajar
Depkes RI 2001 bahwa dalam peningkatan kualitas institusi pendidikan, keberadaan alat bantu belajar mengajar merupakan salah satu komponen yang
penting bagi intitusi pendidikan kesehatan. Alat Bantu Belajar Mengajar ABBM di Akademi Kebidanan yang dimaksud adalah agar proses belajar mengajar dapat
berjalan efektif dan efesien. ABBM adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar dapat berlangsung dengan teratur, tertib, efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat dipakai. Alat bantu pandang dengar AVA
adalah suatu alat untuk menyalurkan pesan atau materi pelajaran dari pengajardosen ke peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
minat dan perhatian peserta didik seperti yang diharapkan, agar proses belajar mengajar dapat terlaksana lebih efektif.
Beberapa media pandang dengar AVA yang umum adalah OHP Over Head Projector, Slide Projector, Radio, Tape Recorder dan VCD, TV dll. Alat
peraga adalah alat bantu yang diperagakan dalam pembelajaran yang berfungsi untuk memperjelas dan memvisualkan konsep, ide atau pengertian, sehingga lebih
konkrit. Alat peraga, meliputi gambar peraga, model dan benda sesungguhnya. Peralatan laboratorium adalah alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
yang berfungsi sebagai sarana untuk berlatih guna mencapai ketrampilan tertentu, sedangkan bahan habis pakai adalah bahan-bahan yang digunakan dalam praktik.
2.2.5. Evaluasi Pembelajaran
Pengertian evaluasi
menurut Perkumpulan Ahli Kesehatan Masyarakat Amerika Mantra, 1997 mendefinisikan secara konseptual dan
operasional sebagai berikut : “Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya”.
Proses ini paling sedikit mencakup langkah-langkah: 1 memformulasikan tujuan, 2 mengidentifikasikan kriteria yang tepat yang akan dapat dipakai mengukur
sukses. 3 menentukan dan menjelaskan besarnya sukses. 4 merekomendasikan untuk kegiatan program selanjutnya.
Tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki program-program kesehatan dan infrastruktur pelaksanaannya serta mengarahkan alokasi sumber-
sumbernya untuk program-program yang sedang berjalan dan akan datang. Dengan demikian evaluasi merupakan proses yang berlanjut dengan tujuan agar
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
kegiatan-kegiatan kesehatan menjadi lebih relevan, lebih efisien dan lebih efektif. Penerapannya menghendaki pikiran yang terbuka dan mampu memberi kritik
yang membangun menuju kepada pemikiran pendapat yang sehat WHO, 1990. Dalam evaluasi ada beberapa istilah terminologi yang sering
dipergunakan, antara lain : a.
Evaluasi pada tahap awal program formatif evaluation Evaluasi yang dilakukan pada tahap pengembangan program. Jadi sebelum
program dimulai. Evaluasi formatif ini menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk mengembangkan program, agar program dapat lebih sesuai
dengan situasi kondisi sasaran. Tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang
ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut. b.
Evaluasi proses process evaluation Suatu proses yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang
berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen- elemen fisik dan struktural daripada program. Evaluasi proses ini menilai apakah
elemen-elemen spesifik seperti fasilitas, staf, tempat atau pelayanan sedang dikembangkan atau diberikan sesuai rencana. Evaluasi proses mencakup
pencatatan dan penggambaran kegiatan-kegiatan program tertentu yaitu tentang apa, seberapa banyak, untuk siapa, kapan dan oleh siapa. Evaluasi proses juga
mencakup monitoring frekuensi partisipasi target, sasaran dan dipergunakan untuk memastikan frekuensi luasnya implementasi program atau elemen program
tertentu.
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
c. Evaluasi pada akhir program summative evaluation
Evaluasi yang memberikan pernyataan efektif suatu program selama kurun waktu tertentu. Ini memungkinkan pengambilan keputusan merencanakan
dan mengalokasikan resources. d.
Evaluasi dampak program Suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektivitas program dalam
menghasilkan perubahan, sikap dan perilaku pada target sasaran. Evaluasi yang mengukur efektivitas relatif dari berbagai tipe program dalam mencapai tujuan.
2.3.Manajemen Administrasi Akademik
Administrasi pendidikan adalah suatu keseluruhan aktivitas yang berlangsung dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan yang dilakukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Menurut Edgar 1982 yang dikutip oleh Fachruddin 2003 menyatakan bahwa Adminsitrasi
pendidikan tidak hanya mencakup masalah pendidikan dalam upaya perubahan menjadi anggota masyarakat, penyerapan nilai-nilai dan latihan-latihan bagi
pengembangan kemampuan anak didik tetapi juga mencakup para pengelola tenaga, pengajar, guru dan pegawai serta masyarakat sekolah dalam masalah
wewenang, membentuk kredibilitas yang baik dalam mengambil keputusan membangun proses yang tepat dalam pelayanan pendidikan.
Kegiatan administrasi pendidikan terutama bertujuan untuk tercapainya efisiensi dan efektivitas proses pencapaian tujuan pendidikan. Adapun tujuan
administrasi pendidikan adalah sebagai berikut: Mempermudah perumusan tujuan
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
dan menetapkan dasar – dasar kebijakan yang telah digariskan pada rencana pendidikan, mendorong dan mendukung serta memfasilitasi pengembangan
program secara efektif dan efisien, meningkatkan kemampuan personal serta segenap potensi yang dimiliki untuk mempermudah dan mempercepat serta
memaksimalisasikan pencapaian tujuan, mengawasi segenap kegiatan dan mengarahkannya pada pencapaian tujuan yang tepat dan konkrit, mengkoordinasi
semua data dan keterangan serta volume pekerjaan sehingga dapat menjadi bahan pengkajian dan evaluasi pengembangan dan menyusun dan menetapkan serta
mengusahakan dan terjaminnya kelangsungan penyelenggaraan program dan pencapaian tujuan dengan baik.
Penataan Administrasi Pendidikan adalah salah satu fungsi pokok adminsitrasi pendidikan. Fungsi ini adalah seluruh upaya menyusun,
mengembangkan, membina suatu kualitas atau kondisi yang kondusif sehingga semua menjadi lancar, sempurna dan indah. Berdasarkan pendapat para ahli ada
beberapa fungsi administrasi yang bersifat manajerial penataan, antara lain menurut George Terry dan Henry Fayol dalam Notoadmojdo yaitu:
2.3.1. Perencanaan Planning dalam pembelajaran dan manajemen akademik.