Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pelaksanaan Tugas.

Pelaporan adalah himpunan dari seluruh kegiatan dan pengalaman dalam pelaksanaan yang tersusun secara sistematis. Tentunya catatan untuk laporan yang baik tidak hanya merekam hal–hal yang baik dan menunjuk keberhasilan saja Moekidjat, 2000. Agar laporan itu lengkap, maka perlu diagendakan. Dalam dunia pendidikan maka pelaporan yang dimaksud adalah laporan–laporan mengenai proses pendidikan, antara lain absensi, laporan prestasi belajar dan kegiatan subjek belajar serta laporan institusi pendidikan.

2.4. Mutu Lulusan Prestasi Belajar Mahasiswa Student Achievement

Prestasi belajar atau Student Achievement mahasiswa pada umumnya dihubungkan dengan kemungkinan prestasi kerja yang nantinya akan dicapai setelah mereka memasuki dunia kerja. Oleh karena itu sering kali diprediksi bahwa mahasiswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi, akan memiliki prestasi kerja yang tinggi pula. Namun demikian bagi seorang profesional, prestasi hasil belajar yang tinggi saja dianggap belum cukup. Faktor-faktor psikologis lain seperti kematangan atau emotional intelligence menurut istilah Goleman 1999 dan lingkungan manajemen dunia kerjanya memiliki peranan yang lebih besar terhadap keberhasilan seseorang Widodo,1999. Prestasi belajar yang merupakan ukuran kemajuan belajar mahasiswa menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232U2002, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi terdiri dari:

2.4.1. Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

Dilaksanakan secara berkala melalui ujian-ujian oleh dosen dan pembimbing. Ujian diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007. USU e-Repository © 2008 semester, ujian akhir program studi dan ujian karya tulis. Dilihat dari pengelompokkan lain, ada ujian yang bersifat pengetahuan akademik, kognitif melalui ujian tertulis, ujian yang bersifat psikomotorik profesional, vokasional melalui ujian praktikum di laboratorium dan ujian praktek di tatanan nyata.

2.4.2. Pelaksanaan Tugas.

Hasil belajar dari pelaksanaan tugas dapat berupa penulisan makalah, diskudi, seminar, pembuatan laporan dan pembuatan rancangan. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan menggunakan huruf A, B, C, D dan E yang masing- masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0. Masing-masing perguruan tinggi dapat menetapkan mahasiswa putus kuliah berdasarkan kriteria yang diatur dalam keputusan masing-masing perguruan tinggi Depdiknas, 2002. Pasal 14 Kepmendiknas 232U2002 menjalaskan pula bahwa syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah sistem kredit semester SKS yang disyaratkan dan indeks prestasi kumulatif IPK minimum, pengamatan oleh dosen. Indeks prestasi kumulatif minimum, ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari 2, 0 untuk program Sarjana dan Program Diploma. Selanjutnya pasal 15 dari Keputusan Menteri tersebut disebutkan bahwa predikat kelulusan atas tiga tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlaude yang dinyatakan pada transkip akademik. Indeks prestasi kumulatif sebagai dasar penentuan predikat kelulusan Program Sarjana dan Diploma adalah: 1 IPK 2,0-2,75 = Cukup, 2 IPK 2,76-2,99 = Memuaskan, 3 3,00-3,50 = Sangat memuaskan, 4 IPK 3,51-4,00 = cumlaude terpuji Depdiknas, 2002. Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007. USU e-Repository © 2008

2.4.3. Karakteristik profesi.