4.1.2. Analisis Univariat
Analisis univariat pada penelitian ini akan melihat distribusi frekuensi proses pembelajaran, kegiatan administrasi akademik, dan mutu lulusan.
a. Proses Pembelajaran Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Proses Pembelajaran Akademi Kebidanan
Bustanul Ulum Langsa Tahun 2005 Variabel Proses Pembelajaran
Jumlah Persentase
Tujuan Pembelajaran -
Baik -
Tidak Baik 5
45 10
90 Total 50
100 Kegiatan Belajar Mengajar
- Baik
- Tidak baik
19 31
38 62
Total 50 100
Metode Pembelajaran -
Baik -
Tidak baik 15
35 30
70 Total 50
100 Alat Bantu Pembelajaran
- Baik
- Tidak Baik
29 21
58 42
Total 50 100
Evaluasi Pembelajaran -
Baik -
Tidak baik 19
31 38
62 Total 50
100
Berdasarkan hasil penelitian dari 50 responden terhadap proses pembelajaran didapatkan bahwa tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar sesuai
yang telah ditetapkan dosen berdasarkan tujuan instruksional khusus adalah baik sebanyak 5 responden 10 , sedangkan tidak baik sebanyak 45 responden 90
. Hal ini berarti bahwa tujuan pembelajaran yang diharapkan melalui tujuan instruksional yang telah ditetapkan oleh tenaga pengajar di Akademi Kebidanan
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
Yayasan Bustanul Ulum Langsa tidak tercapai. Keadaan ini dapat disebabkan karena rumusan tujuan instruksional yang dibuat oleh dosen dalam proses
pembelajaran pada Akbid Yayasan Bustanul Ulum Langsa belum sepenuhnya mengandung kategori domain kognitif, afektif dan psikomotor yaitu dengan
memperhatikan perubahan kognitif internal yang terjadi selama pengajaran di dalam kelas, juga dengan pengalaman belajar yang memungkinkan mahasiswa
memperoleh informasi dan keterampilan baru dengan memperhatian informasi dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya berdasarkan pada prinsip-
prinsip yang membuat mahasiswa mau dan mampu belajar. Kegiatan belajar mengajar adalah usaha untuk menguasai sesuatu melalui
proses pendidikan yang dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi dari pendidik dengan subjek belajar. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
kegiatan belajar mengajar yang baik sebanyak 19 responden 38 , sedangkan kegiatan belajar mengajar tidak baik sebanyak 31 responden 62 . Hal ini
berarti Dosen pengajar Akbid Bustanul Ulum dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang meliputi penyusunan rencana program pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran melalui hasil belajar masih tidak baik. Keadaan ini disebabkan karena Mayoritas tenaga
pengajar pada Akbid Bustanul Ulum Langsa yang memenuhi kualifikasi sebagai tenaga pengajar akademik adalah sebagai dosen tidak tetap.
Metode pembelajaran adalah tata cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai bagian dari pelaksanaan proses pembelajaran. Hasil
analisis menunjukkan bahwa metode pembelajaran baik sebanyak 15 responden
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
30 , sedangkan metode pembelajaran tidak baik sebanyak 35 responden 70 . Hal ini berarti metode pembelajaran yang digunakan terhadap mahasiswa
Akbid Bustanul Ulum Langsa dengan mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, melakukan pendekatan
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, memilih dan menetapkan prosedur, dan menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan masih
kurang tepat. Keadaan ini disebabkan karena metode pembelajaran yang dipilih oleh tenaga pengajar pada Akbid Bustanul Ulum Langsa dalam mentransfer ilmu
dari seorang dosen kepada mahasiswa tidak menarik bagi mahasiswa, sehingga tidak dapat menimbulkan motivasi bagi mahasiswa untuk mau dan mampu dalam
mengikuti proses pembelajaran. Alat bantu pembelajaran yaitu segala sesuatu media atau bahan yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan Tabel 4.2, alat bantu pembelajaran baik sebanyak 29 responden 58 , sedangkan alat Bantu
pembelajaran tidak baik sebanyak 21 responden 42 . Hal ini berarti Alat Bantu pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran terhadap
mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa meliputi Alat bantu pandang dengar, peralatan laboratorium dan bahan habis pakai sudah baik. Keadaan ini disebabkan
karena pihak yayasan menyadari tentang pentingnya alat bantu pembelajaran, karena keberadaan alat bantu belajar mengajar merupakan salah satu komponen
yang penting bagi peningkatan kualitas institusi pendidikan kesehatan. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya
sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.2, evaluasi pembelajaran baik sebanyak 19 responden 38 , sedangkan evaluasi pembelajaran tidak baik sebanyak 31 responden 62 . Hal ini berarti
evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan terhadap mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa yang meliputi Evaluasi awal program, Evaluasi proses, Evaluasi
akhir program, dan evaluasi dampak program belum terlaksana dengan baik. Keadaan ini disebabkan masih terdapatnya perbedaan masing-masing dosen
dalam menetukan kriteria yang tepat dalam cara mengukur sukses yang disampaikan kepada mahasiswa.
b. Manajemen Administrasi Akademik Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Manajemen administrasi Akademik Akbid
Bustanul Ulum Langsa Tahun 2005 Variabel Manajemen Administrasi
Akademik Jumlah Persentase
Perencanaan Akademik -
Baik -
Tidak Baik 41
9 82
18 Total 50
100 Pengorganisasian Akademik
- Baik
- Tidak Baik
40 10
80 20
Total 50 100
Pelaksanaan Akademik -
Baik -
Tidak Baik 42
8 84
16 Total 50
100 Pengawasan Akademik
- Baik
- Tidak Baik
38 12
76 24
Total 50 100
LaporanEvaluasi Akademik -
Baik -
Tidak Baik 44
6 88
12 Total 50
100
Berdasarkan Tabel 4.3, perencanaan akademik baik sebanyak 41 responden 82 , sedangkan perencanaan tidak baik sebanyak 9 responden 18
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
. Hal ini berarti bahwa perencanaan akademik yang dilaksanakan terhadap mahasiswa Akbid Bustanul Ulum langsa yang meliputi perencanaan tentang
pengorganisasian materi pelajaran, belajar mengajar, pembaharuan, pembiayaan, kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan pengajaran, dan penyediaan
sarana dan fasilitas yang diperlukan mahasiswa sudah baik. Keadaan ini disebabkan karena tenaga administrasi akademik pada Akbib Yayasan Bustanul
Ulum Langsa telah mengikuti pelatihan tentang perencanaan akademik yang diselenggarakan oleh bidang Nakes Dinkes Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Pengorganisasian Akademik berdasarkan Tabel 4.3, diperoleh baik sebanyak 40 responden 80 , sedangkan pengorganisasian akademik tidak baik
sebanyak 10 responden 20 . Hal ini menunjukkan bahwa pengorganisasian akademik Akbid Bustanul Ulum Langsa yang terdiri dari pembuatan struktur,
penempatan tenaga pendidik, pemberian tugas, menetapkan hak dan kewajiban, dan menentukan metode kerja sudah baik. Keadaan ini disebabkan karena Akbid
Yayasan Bustanul Ulum Langsa telah mempersiapkan pengorganisasian akademik secara baik sejak awal pembukaan institusi ini, dimana hal ini merupakan hal yang
penting dalam persyaratan penilaian pembukaan suatu institusi pendidikan kesehatan.
Pelaksanaan akademik adalah suatu kegiatan yang terdiri dari pengarahan lisan dan tulisan dan koordinasi sesuai kegiatan. Berdasarkan data pada Tabel 4.3,
pelaksanaan Akademik baik sebanyak 42 responden 84 . Sedangkan pelaksanaan akademik tidak baik sebanyak 8 responden 16 . Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan akademik yang dilaksanakan pihak pendidikan
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
Akbid Bustanul Ulum Langsa terhadap kegiatan belajar mengajar mahasiwa sudah baik. Keadaan ini disebabkan karena kerjasama yang baik dari pihak manajemen
dalam pengelolaan Yayasan Bustanul Ulum Langsa terutama dalam mengarahkan mekanisme organisasi dan koordinasi setiap unit kerja dengan job description
yang jelas. Pengawasan akademik merupakan kegiatan yang terdiri atas mengukur
prestasi yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, dan memperbaiki kelemahan sesuai penyebabnya. Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh
pengawasan akademik baik sebanyak 38 responden 76 , sedangkan pengawasan akademik tidak baik sebanyak 12 responden 24 . Hal ini
menunjukkan bahwa kegiatan pengawasan akademik terhadap mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa sudah terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan karena
dalam menjalankan pengawasan akademik, manajemen Akbid Bustanul Ulum Langsa juga melibatkan partisipasi wali mahasiswa dalam memberikan masukan
untuk peningkatan kualitas institusi secara berkelanjutan. Berdasarkan analisis laporanevaluasi akademik pada Tabel 4.3 diperoleh
laporanevaluasi akademik baik sebanyak 44 responden 88 , sedangkan laporanevaluasi akademik tidak baik sebanyak 6 responden 12 . Hal ini
berarti bahwa laporanevaluasi yang dilaksanakan pihak pendidikan terhadap mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa sudah baik. Keadaan ini disebabkan
karena mnajemen wajib memberikan laporan kepada pihak yayasan dan nakes
bidang Nakes Dinkes Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Sofjan A.R: Hubungan Proses Pembelajaran, Manajemen Administrasi Akademik Dengan Mutu Lulusan Akademi Kebidanan Bustanul Ulum Langsa Tahun 2004-2005, 2007.
USU e-Repository © 2008
c. Mutu lulusan Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Mutu Lulusan Akbid Bustanul Ulum Langsa