Profil TK Islam al Muttaqin

2. Alat bermain di dalam ruangan Terdiri dari berbagai macam buku cerita bergambar, balok-balok, boneka, alat-alat musik seperti: angklung dan 2 set alat drum band, alat masak-masakan, baju adat, baju profesi, puzzle, mini set sofa, mini set tempat tidur 3. Alat bermain di luar ruangan Terdiri dari:  Ayunan tunggal : 4 buah  Ayunan gandeng : 2 buah  Prosotan : 1 buah  Jungkat Jungkit : 1 buah  Kursi berputar : 1 buah 10 10 Ibid., 39 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Peran Komunikasi Verbal dan Non Verbal dan

Penerapannya dalam Penanaman Akhlak Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian informasi yang melibatkan komunikatororang yang menyampaikan informasi dan komunikanorang yang menerima informasi. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Melalui komunikasi seseorang dapat membangun hubungan dengan orang lain, kelompok, organisasi, bahkan masyarakat. Proses komunikasi sendiri terjadi apabila pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima secara baik dan dimengerti maknanya oleh komunikan. Penyampaian informasi dapat terjadi secara langsung, seperti berbicara langsungtatap muka, dan dapat pula terjadi secara tidak langsung yakni dengan menggunakan alat atau media bantu, seperti koran ataupun buku. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata atau lisan yang mudah dimengerti. Cara ini dikenal dengan nama komunikasi verbal. Apabila tidak ada bahasa verbal yang mudah dimengerti oleh komunikator maupun komunikan, maka komunikasi masih bisa dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu. Cara ini lazim dikenal dengan sebutan komunikasi non verbal. Namun dalam implementasinya tak jarang seseorang menggunakan kedua tipe komunikasi ini secara bersamaan, baik itu secara sadar maupun tidak.

1. Guru sebagai komunikator

Laswell menyatakan bahwa “komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek ”. 1 Guru sebagai komunikator sangat berperan dalam proses belajar mengajar. Seorang guru merupakan pendidik bagi generasi di zamannya. Ia akan memegang peranan penting dalam perkembangan suatu masyarakat. Seorang guru adalah sebagai pemimpin di sekolah yang menjadi tempat untuk mengabdikan dan mengamalkan ilmunya. Ia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anak didiknya. Masa anak-anak adalah masa bermain dan melihat, yaitu senang bermain dan juga senang mengamati gerak-gerik yang dilakukan guru. Anak akan mencontoh dan meniru apa saja yang dilihatnya, baik itu akhlak yang baik maupun akhlak yang buruk. Maka bagi guru, tugasnya tidak hanya menjelaskan pengertian akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, akan tetapi juga memberikan contoh dan menjadi teladan uswatun hasanah, baik melalui lisan, tulisan, ataupun tingkah laku. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, guru-guru di TK Islam al Muttaqin menyampaikan materi akhlak dengan cara mencontohkan langsung kepada anak. Misalnya ada anak yang marah- marah dengan temannya di kelas, maka guru langsung mengajak anak- 1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: Rosda Karya, 2000, h. 10. anak yang l ain membacakan hadits marah “coba teman-teman, kita bacakan hadits marah untuk agha ”. 2

2. Proses komunikasi

Proses komunikasi dapat terjadi melalui bahasa, isyarat, gambar, dan warna, atau biasa disebut proses komunikasi primer. 3 Proses komunikasi dapat juga dilakukan melalui alat atau sarana sebagai media komunikasi. 4 Proses komunikasi ini berlangsung paling tidak antara dua orang. Dalam situasi formal, proses ini terjadi ketika sang komunikator berupaya membantu terjadinya proses perubahan atau proses belajar di pihak sasaran atau komunikan, teknik atau alat untuk melaksanakan proses ini adalah komunikasi instruksional. 5 Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis melihat secara langsung proses penyampaian informasi kepada anak-anak di TK Islam al Muttaqin. Dalam proses komunikasinya, guru-guru di TK Islam al Muttaqin berkomunikasi dengan anak-anak, melalui: a. Bahasa. Guru berbicara langsung kepada anak dalam menjelaskan mate ri yang diajarkan. Seperti, “tema kita hari ini adalah api, siapa tahu apa saja benda yang berhubungan dengan api? ”. 6 2 Observasi Penulis, dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2013. 3 Onong U. Effendy, Ilmu, teori, dan filsafat komunikasi Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003, h. 11. 4 Phil Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek Bandung: Bina Cipta, 1988, h. 5. 5 Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional Jakarta: Pers, 2002, h. 6. 6 Observasi Penulis, pada Selasa 18 Maret 2013.