Sementara dari sisi behavioral pada contoh tersebut dapat dilihat dari bagaimana mereka membacakan hadits pada temannya. Perilaku
lain juga nampak pada anak yang secara tidak sengaja makan dan minum sambil berdiri. Karena pada saat teman yang lain membacakan
hadits, ia pun dengan kesadarannya duduk kembali. Ini menunjukkan bahwa dari sisi behavioral, kebiasaan mereka dalam berperilaku
mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya pemahaman dan adanya pembiasaan di sekolah.
Pembiasaan dengan intensitas penggunaan secara berulang- ulang dan terus menerus pada akhirnya dapat memberikan dampak
positif kepada anak. Seperti yang dikemukakan oleh Imam al Ghazali, bahwa “akhlak mengalami perubahan atau dengan kata lain akhlak
dapat diperoleh dan diubah melalui proses belajar ”.
20
Begitu pula menurut Ibnu Maskawih,
“akhlak dapat diubah dengan kebiasaan dan latihan serta pelajaran yang baik
”.
21
. Dengan demikian, maka penggunaan komunikasi verbal dan
non verbal memegang peranan yang penting dalam menanamkan kebiasaanakhlak yang baik pada diri anak. Hal ini tentunya tidak
terlepas dari peranan guru yang mampu memilih bahasa verbal dan non verbal yang baik dan tepat serta konsistensi dalam
mengaplikasikan setiap materi dalam kegiatan belajar di sekolah secara bertahap mampu memaksimalkan efek dari komunikasi itu
sendiri, yakni dalam sisi kognitif, afektif, maupun behavioral.
20
Fadillah Suralaga,dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, cet. ke 1, h. 73.
21
Jamal Syarif Iberani, Mengenal Islam Jakarta: el-kahfi, 2004, h. 114.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerapan
Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Secara garis besar, komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi akan berhasil apabila
terdapat pengertian yang sama antara komunikator dengan komunikan. Jika komunikasi itu dimaksudkan untuk mengubah sikap, kebiasaan, atau
perilaku komunikan, komunikasi akan dikatakan berhasil jika perilaku dan sikap sesuai dengan pesan yang disampaikan. Dalam penanaman nilai
akhlak yang terjadi di TK Islam al Muttaqin, terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan komunikasi verbal dan non
verbal.
1. Faktor Pendukung
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan, diperoleh beberapa faktor yang mendukung proses komunikasi verbal
dan non verbal berdampak positif bagi anak, yakni: a.
Tenaga Pengajar Tenaga penagajar di TK Islam al Muttaqin merupakan tenaga
pengajar yang berkualitas tidak hanya dari segi pendidikan dan pengajaran, tapi juga dari pengabdian mereka dalam dunia
pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini. Seperti yang dipaparkan oleh Onong Uchjana Effendy, bahwa salah satu
faktor keberhasilan komunikasi ialah dari faktor komunikator yang memiliki source credibility and source attractiveness.
22
22
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 42-43.
Kepala TK Islam Al Muttaqin, Ibu Isnaini S. Sardjono sudah mengajar sejak awal berdirinya TK Islam al Muttaqin. Ibu
Suhaya sendiri selaku guru kelas B2 sudah mengajar hampir 14 tahun di TK tersebut, selain itu semua guru yang mengajar di
TK Islam al Muttaqin berlatar belakang Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak PGTK, ada juga yang sudah memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Anak Usia Dini serta ada juga yang sedang dalam masa menempuh pendidikan sarjana.
23
b. Media
“Yang mendukung proses komunikasi itu dari sarana dan prasarananya, masjid maupun alat peraga seperti panggung
boneka, poster-poster, gambar-gambar, sangat mendukung kami sebagai guru dalam proses komunikasi di sekolah.
”
24
Beberapa media yang dimiliki oleh TK Islam al Muttaqin sangatlah membantu dalam proses penyampaian pesan baik
verbal maupun non verbal. Karena dengan adanya media komunikasi, penerapan pesan lebih mudah disampaikan kepada
anak. Sehingga anak lebih mudah mengerti dan memahami maksud dari pesan yang disampaikan.
c. Bentuk Penerapan Komunikasi Verbal dan Non Verbal.
Dalam penerapannya, komunikasi verbal dan non verbal seringkali diterapkan secara bersamaan dalam berbagai bentuk
atau metode, seperti metode bercerita, bernyanyi, maupun
23
Dokumen TK Islam al Muttaqin.
24
Wawancara Pribadi dengan Ibu Suhaya Rahman, Guru Kelas B1, dilakukan pada Rabu 15 Mei 2013.
bermain peran, yang mana metode-metode ini dilakukan hampir setiap hari sehingga membentuk perilaku kebiasaan pada diri
anak.
2. Faktor Penghambat
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, keterbatasan bentuk media menjadi faktor penghambat dalam penyampaian pesan
baik verbal maupun non verbal. Seperti yang dikutip dari wawancara dengan Ibu Suhaya selaku guru kelas “Hambatannya biasanya di
media praktikkumperaga komunikasi, jadi kadang kita gunakan yang praktis saja, alhamdulillah walaupun bentuk medianya sederhana
insya Allah bisa dimengerti sama anak-anak ”.
25
Keterbatasan bentuk media merupakan hal yang dirasakan sebagai hambatan oleh guru sebagai komunikator, hal tersebut
sangatlah terasa terutama saat anak-anak dihadapkan dengan praktek yang membutuhkan media-media tertentu yang tidak dimiliki TK
Islam al Muttaqin, atau terkadang media yang dimaksud sulit untuk didapatkan. Contohnya seperti praktikkum menggunakan media pasir,
diganti dengan media tanah atau media lain yang sejenis.
25
Ibid.,