informasi yang sama, sangkut paut tersebut berada dalam komunikasi tatap muka face to face communication.”
6
Arni Muhammad menyatakan bahwa komunikasi ialah proses sebuah hubungan antara individu dengan individu lainnya, dengan
maksud memberikan informasi. Hubungan tersebut bisa terjadi baik dalam kelompok, dalam organisasi, maupun dalam masyarakat.
7
Everett M. Rogers, mengemukakan bahwa komunikasi adalah “proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
”
8
Dalam kamus besar bahasa indonesia, komunikasi adalah “pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipa hami”.
9
Dalam kamus komunikasi, Onong menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk
lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang
dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah
sikap, pandangan, atau perilaku.
10
6
Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi Bandung: Mandar Maju, 1998, h. 59.
7
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta: Bumi Aksara, 2001, cet. ke-4, h. 3.
8
Roudhonah, ilmu komuniksasi, h. 21.
9
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, edisi ke-3, cet. Ke-3, h. 585.
10
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Bandung: Mandar Maju, 1989, cet. Ke-1, h. 60.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari
seseorang kepada satu orang atau lebih dalam sebuah hubungan, baik itu yang bersifat individu, kelompok, organisasi, maupun masyarakat
dengan maksud mengubah opini, sikap maupun perilaku.
3. Pengertian Peran Komunikasi
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa peran komunikasi adalah seperangkat tindakan atau perbuatan yang
merupakan hasil dari proses komunikasi, baik itu berkenaan dengan pemahaman, sikap, maupun perilaku.
B. Pengertian Komunikasi Verbal dan Non Verbal
1. Pengertian Komunikasi Verbal
Menurut Deddy Mulyana, “simbol atau pesan verbal adalah
semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal
.”
11
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
“Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan
maupun tulisan. ”
12
11
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. h. 340.
12
Arni muhammad, Komunikasi Organisasi, h. 95.
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dimana seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah
laku penerima. Sedangkan komunikasi tulisan ialah apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan
dengan simbol-simbol kemudian dikirimkan kepada karyawan yang dimaksudkan. Komunikasi tertulis ini dapat berupa memo,
surat, buku petunjuk, gambar, maupaun laporan. Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa tatap muka, melalui telepon,
radio, televisi dan lain-lain.
13
“Lambang verbal adalah semua lambang yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan kata-kata bahasa.
Komunikasi verbal ini dapat dilangsungkan dengan kata-kata seperti: ceramah, berbicara, diskusi dan lain-lain. Bisa juga dengan
menggunakan tulisan, surat, buku, majalah, koran, dan lain- lain”.
14
2. Pengertian Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan non verbal. Istilah non verbal biasanya digunakan untuk
melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi non verbal dan komunikasi verbal
dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam
komunikasi yang kita lakukan sehari-hari. Pengertian komunikasi non verbal, yaitu “non” berarti tidak,
Verbal bermakna kata-kata words, sehingga komunikasi non verbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata-kata. Dapat juga diartikan
komunikasi non verbal adalah komunikasi dengan menggunakan
13
Ibid., h. 96.
14
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 92.
gejala yang menyangkut: gerak-gerik gestures, sikap postures, ekspresi wajah facial expressions, pakaian yang bersifat simbolik,
isyarat dan lain gejala yang sama, yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan.
15
Menurut knapp dan Hall, isyarat nonverbal, sebagaimana simbol verbal, jarang punya makna denotatif yang tunggal.
Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah konteks tempat perilaku berlangsung. Misalnya melihat mata orang lain dapat
berarti afeksi dalam satu situasi dan agresi dalam situasi lain. Makna isyarat non verbal akan semakin rumit jika kita
mempertimbangkan berbagai budaya.
16
“Komunikasi non verbal menurut S. Djuarsa Sendjaja, yaitu “Non berarti tidak, verbal bermakna kata-kata words, sehingga
komunikasi non verbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata- kata.”
17
Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi non verbal adalah
“komunikasi dengan gejala yang menyangkut:gerak-gerik gestures, sikap postures. Ekspresi wajah facial expressions,
pakaian yang bersifat simbolik, isyarat dan lain gejala yang sama, yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan.”
18
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan kecuali
rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh
individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi si individu atau penerima; jadi definisi ini mencakup perilaku yang
disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan; kita mengirim banyak pesan
15
Ibid., h. 94.
16
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, h. 342.
17
Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, h. 64.
18
Onong Uchjana E, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1981, h. 28.