Pendidikan Anak Usia Dini

D. Pengertian Penanaman Akhlak

1. Pengertian Akhlak

“Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari kata “khuluqun” yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at.” 21 “Pada hakikatnya, khuluk budi pekerti atau akhlak ialah suatu kondisi yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. ” 22 Menurut Imam al Ghazali, seperti yang dikutip oleh Mahyuddin mengatakan sebagai berikut : “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakuakn, tanpa melalui maksud untuk memikirkan lebih lama, maka sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat, dinamakan akhlak yang buruk. 23 Selanjutnya, dengan agak lebih luas, Ibn Miskawih mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. ” 24 Prof. Dr. Ahmad Amin menganggap bahwa “akhlak adalah kehendak dan kebiasaan. Berkenaan dengan itu, Prof. Dr. Farid 21 H. A Mustofa, Akhlak Tasawuf Bandung: Pustaka Setia, 1999, Cet. ke-2, h. 11. 22 Yusuf al-qardhawi, Membumikan Syari’at Islam Surabaya: Dunia Ilmu, 1997, cet. ke- 1, h. 1. 23 Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf Jakarta: Kalam Mulia, 2003, cet. ke-5, h. 4. 24 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, cet. ke-4, h. 3-4. Ma’ruf menyatakan bahwa “akhlak adalah kehendak manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran terlebih dahulu ”. 25 Berdasarkan pendapat para tokoh di atas, maka dapat dikatakan akhlak yang menetap dalam jiwa seseorang dan nampak pada perilaku konkrit merupakan hasil bentukan dari kebiasaan. Baik itu perilaku positif karena terbentuk dari kebiasaan positif ataupun perilaku negatif karena terbentuk dari kebiasaan negatif. Perilaku baik dan terpuji berasal dari sumber jiwa disebut al- akhlaq al fadhilah akhlak baik, sehingga dikatakan al akhlak al karimah akhlak mulia. Dan berbagai perilaku buruk disebut al akhlak al radzilah akhlak buruk. Walaupun demikian, kebiasaan buruk yang membentuk akhlak buruk masih dapat diubah dan ditingkatkan menjadi akhlak yang baik. a. Teori Perubahan Akhlak al Ghazali al Ghazali merupakan tokoh sufi yang terkenal dengan teori perubahan akhlaknya. Awal mula ketertarikannya terhadap perbaikan perilaku adalah ketika ia melihat dekadensi moral , penyimpangan perilaku, dan penyakit hati atau jiwa yang melanda banyak orang di zamannya. Ia sangat terkejut, sehingga ia merasa bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan akhlak dan perilaku. al Ghazali kemudian melakukan analisis mendalam depth analysis tentang akhlak tercela yang merebak dan berusaha mencari 25 Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 13.