Metode Analisis Data Kerangka Berpikir Penelitian

3.5 Kerangka Berpikir Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian 108

BAB IV TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

4.1 Tahap 1 - Initiate Programme

Langkah pertama dalam melakukan pengelolaan terhadap teknologi informasi di Biro Administrasi DKPP adalah mengidentifikasi penggerak atau pendorong pada organisasi. Penggerak pada organisasi tersebut dijelaskan pada gambaran umum DKPP. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman tentang DKPP secara terperinci yang meliputi struktur organisasi, tujuan, tugas dan wewenang. Dalam melakukan identifikasi penggerak organisasi, data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait di DKPP. Pada langkah ini juga digambarkan mengenai stakeholder map matrix atau diagram RACI sebagai gambaran tugas di DKPP yang mengacu pada COBIT 5.

4.1.1 Gambaran Umum Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

DKPP DKPP secara resmi terbentuk pada tanggal 12 Juni 2012. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu DKPP merupakan lembaga yang dibentuk dalam praktek demokrasi modern di Indonesia. DKPP merupakan produk wacana perbaikan kualitas demokrasi khususnya penyelenggaraan pemilu. Dalam arti umum, DKPP memiliki tugas dan wewenang menegakan dan menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitas penyelenggara pemilu. Secara lebih spesifik, DKPP dibentuk untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan pengaduanlaporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota KPU, anggota Bawaslu, dan jajaran di bawahnya. Tugas dan wewenang DKPP secara umum yaitu: 1. Tugas a. Menerima pengaduanlaporan dugaan pelanggaran kode etik oleh penyelenggara pemilu. b. Melakukan penyelidikan, verifikasi dan pemeriksaan pengaduanlaporan dugaan pelanggaran kode etik oleh penyelenggara pemilu. c. Menetapkan putusan. d. Menyampaikan putusan kepada pihak terkait untuk ditindak lanjuti. 2. Wewenang a. Memanggil penyelenggara pemilu yang diduga melakukan pelanggaran kode etik untuk memberikan penjelasan dan pembelaan. b. Memanggil pelapor, saksi danatau pihak pemilu yang terbukti melanggar kode etik.

4.1.2 Struktur Organisasi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

DKPP Gambar 4.1 Struktur organisasi DKPP

4.1.3 Tugas dan Fungsi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

DKPP Berikut ini penjabaran mengenai tugas dan fungsi DKPP, yaitu: 1. Biro Administrasi DKPP a. Tugas Melaksanakan urusan administrasi perkara pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. b. Fungsi Pelaksanaan urusan administrasi umum, koordinasi penyusunan perencanaan program dan anggaran, ketatausahaan, keprotokolan, publikasi dan sosialisasi, serta monitoring dan evaluasi di lingkungan DKPP. 2. Bagian Administrasi Umum a. Tugas Melaksanakan urusan administrasi umum, koordinasi penyusunan perencanaan program dan anggaran, ketatatusahaan, keprotokolan, publikasi dan sosialisasi, serta monitoring dan evaluasi di lingkungan DKPP. b. Fungsi 1. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro dan rumah tangga pimpinan DKPP. 2. Pelaksanaan keprotokolan pimpinan DKPP. 3. Penyusunan dokumentasi, publikasi dan penerbitan kegiatan penegakan kode etik Penyelenggara Pemilu. 4. Pelaksanaan sosialisasi penegakan kode etik Penyelenggara Pemilu. 5. Penyiapan administrasi dan publikasi putusan DKPP. 6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan penegakan kode etik Penyelenggara Pemilu. 3. Subbagian Tata Usaha dan Protokoler a. Tugas Melakukan urusan tata usaha Biro dan rumah tangga pimpinan dan keprotokolan pimpinan DKPP. b. Fungsi Subbagian Tata Usaha dan Protokoler 4. Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik a. Tugas Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumentasi, publikasi dan penerbitan kegiatan penegakan kode etik penyelenggara pemilu, sosialiasi penegakan kode penyelenggara pemilu, administrasi dan publikasi putusan DKPP. 5. Subbagian Monitoring dan Evaluasi a. Tugas Melakukan pemantauan dan persiapan bahan evaluasi, serta penyusunan laporan pelaksanaan dan penegakan kode etik penyelenggara pemilu. 6. Bagian Administrasi PengaduanTugas a. Tugas Melaksanakan urusan administrasi pengaduan pelanggaran kode etik. b. Fungsi 1. Pelaksanaan penerimaan dan registrasi pengaduanlaporan. 2. Pelaksanaan analisis dan verifikasi pengaduanlaporan. 3. Pelaksanaan pemberkasan perkara. 4. Koordinasi penerimaan pengaduan yang disampaikan oleh Bawaslu Provinsi. 5. Pelaksanaan pemeriksaan pengaduan pelanggaran kode etik di Bawaslu Provinsi. 6. Penyiapan pembentukan Panel Majelis Kode Etik. 7. Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan a. Tugas Melakukan penerimaan dan pengadministrasian pengaduanlaporan, registrasi pengaduanlaporan, pencatatan agenda pengaduanlaporan, pelaksanaan pemberkasan perkara dan menyiapkan panel majelis kode etik. b. Fungsi Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan. 8. Subbagian Analisis dan Verifikasi Pengaduan Wilayah I a. Tugas Melakukan persiapan bahan analisis terhadap pengaduanlaporan, menyusun resume pengaduanlaporan dan membuat rekomendasi atas kelengkapan persyaratan formil dan materiil pengaduan, serta melaksanakan pemeriksaan pengaduanlaporan pelanggaran kode etik di wilayah provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Bali.