High Availability LANDASAN TEORI

2.5.3.3 Diagram RACI APO09 Manage Service Level

Agreements Key Management Practices Biro Administrasi DKPP Bagian Administrasi Umum Bagian Administrasi Persidangan Bagian Administrasi Pengaduan Pengadu APO09.01 A R C C I APO09.02 A R C C I APO09.03 A R C C I Tabel 2.30 Contoh Diagram RACI APO09 Tabel 2.31 Diagram RACI APO09 ISACA, 2012 Tabel diatas merupakan contoh dari diagram RACI pada proses manajemen perjanjian tingkat layanan TI di DKPP. Key Management Practices merupakan langkah praktik dasar dalam melakukan manajemen perjanjian tingkat layanan sesuai dengan panduan pada COBIT 5. Pada diagram RACI juga digambarkan juga pihak-pihak yang terlibat pada setiap langkah praktiknya yaitu R Responsible, A Accountable, C Consulted dan I Informed. Penjelasan mengenai diagram RACI dapat dilihat pada bagian 2.4.6 RACI Chart.

2.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk memperoleh, mengumpulkan dan mencari data berupa data primer maupun sekunder yang digunakan untuk keperluan dan tujuan tertentu Sugiyono, 2010. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah langkah-langkah, prosedur yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan suatu penelitian untuk memperoleh informasi dan tujuan tertentu. Metode penelitian terbagi kedalam dua jenis pendekatan penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada pendekatan kuantitatif menggunakan model matematis dan proses pengukuran terhadap sebuah kejadian serta hubungannya. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan berdasarkan kejadian alamiah. Metode penelitian terdiri dari:

2.6.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena objek penelitiannya bersifat alamiah. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti suatu objek yang alamiah yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek penelitian yang diamati Sugiyono, 2013.

2.6.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data diartikan sebagai teknik untuk mendapatkan data secara fisik untuk dianalisis dalam suatu studi penelitian. Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data. Data yang digunakan yaitu: 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan, yaitu: a. Observasi Observasi adalah teknik atau pendekatan untuk memperoleh data dengan cara mengamati langsung objek datanya Jogiyanto, 2008. Terdapat dua jenis pengamatan yaitu observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Pada observasi partisipan, pengamat terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari objek yang diamati. Sedangkan pada observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen Jogiyanto, 2008. b. Wawancara Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dilakukan untuk menemukan masalah secara lebih terbuka melalui pendapat dan ide yang disampaikan oleh responden Sugiyono, 2012. c. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012. 3. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa kajian pustaka yang berhubungan dengan topik dan permasalahan pada penelitian, yaitu: a. Studi Literatur Studi literatur adalah proses kegiatan menelaah dan membaca bahan pustaka seperti buku-buku, dokumen, mempelajari penelitian sejenis yang pernah dilakukan orang lain, serta mempelajari mengenai topik terkait penelitian yang dilakukan Sanjaya, 2013.

2.6.3 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang menekankan pada sumber data dan fakta. Kemudian data dikembangkan dengan acuan pada capability level COBIT 5 dan skala pengukuran Guttman.

2.6.3.1 Metode Perhitungan Kuesioner Skala Guttman

Salah satu skala pengukuran pada kuesioner adalah skala Guttman. Skala Guttman adalah skala kumulatif. Skala ini hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel yang multidimensi Sarno, 2009. Skala Guttman digunakan apabila ingin mendapatkan jawaban yang jelas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan Sugiyono, 2012. Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat tegas dan konsisten. Data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi dua alternatif yang berbeda. Contohnya: Benar B dan Salah S. Jawaban pada responden dapat berupa skor tertinggi bernilai 1 dan skor terendah 0. Interval Nilai Tidak Ya 1 Terdapat kelebihan dan kekurangan dari skala pengukuran Guttman. Kelebihannya adalah jawaban yang diberikan oleh responden tegas dengan jawaban yaitu ya atau tidak. Namun, kekurangannya adalah pilihan jawaban yang diberikan terbatas hanya pada dua pilihan yaitu ya atau tidak. Responden tidak diberikan pilihan lainnya untuk berpendapat.

2.6.3.2 Perbandingan Skala Pengukuran Kuesioner

Selain skala pengukuran Guttman, terdapat juga skala pengukuran lainnya dalam penelitian yaitu: 1. Skala Linkert digunakan untuk mengukur pendapat dan sikap dari setiap responden. Pada skala pengukuran ini dinyatakan dalam beberapa pilihan jawaban seperti setuju, tidak setuju, sangat setuju, dan lain-lain. Kelebihannya adalah responden dapat memberikan pendapat dan penilainnya dengan pilihan yang sesuai, sehingga jawaban yang diberikan pun bervariasi, mudah dibuat dan diterapkan. Tabel 2.32 Skala Guttman Sarno, 2009