Peraturan biasanya ditetapkan oleh orang tua di rumah, guru di sekolah, masyarakat di lingkungan sekitar bahkan teman bermain
baik di rumah maupun di sekolah. b.
Hukuman Hukuman mempunyai tiga fungsi, yaitu: menghalangi agar
seseorang tidak melakukan hal-hal atau perbuatan yang tidak diinginkan, mendidik seseorang agar dapat membedakan antara
tindakan yang benar dan yang salah serta memberikan motivasi. c.
Penghargaan Bentuk penghargaan tidak perlu berupa materi selain itu juga
dapat berupa pujian, senyuman bahkan dapat berupa tepukan di punggung. Fungsi penghargaan ada tiga yakni: medidik, memberi
motivasi dan membedakan perilaku yang benar dan yang salah. d.
Konsistensi Konsistensi merupakan bentuk keseragaman dalam pemberian
peraturan, hukuman dan penghargaan. Fungsi dari konsistensi ini adalah mendidik, memberikan motivasi dan mempertinggi
penghargaan. Unsur-unsur kedisiplinan di atas merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan penerapan kedisiplinan dan harus ada ketika menerapkan kedisiplinan pada siswa. Karena dengan adanya beberapa unsur yang
disebutkan di atas pendidik dapat mengetahui tujuan dan fungsi dari unsur- unsur tersebut yaitu peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi
B. Penegakan Disiplin di Sekolah
1. Strategi penerapan disiplin terhadap siswa
Strategi menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, adalah “rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus”.
30
Sedangkan menurut Anas Sudijono penerapan adalah “kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip- prinsip, rumus-rumus dan teori-
tori”.
31
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi penerapan disiplin adalah suatu rencana tentang tata cara yang akan
digunakan untuk melaksanakan peraturan atau tata tertib sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Nafilah mengatakan, Dalam perkembangannya, konsep strategi telah digunakan dalam berbagai situasi, termasuk situasi pendidikan.
Implementasi konsep strategi dalam kondisi belajar mengajar, sekurang- kurangnya melahirkan pengertian berikut:
a. Strategi merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan
menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara
lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan.
b. Strategi merupakan garis besar haluan bertindak dalam mengelola
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
c. Strategi dalam proses belajar mengajar merupakan suatu rencana
yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
30
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. Ke-1, h. 859.
31
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raha Grafindo Persada, 2007, h. 51
d. Strategi merupakan pola umum perbuatan guru-peserta didik di
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
32
Dalam rangka penegakan disiplin, baik siswa maupun guru sama-sama terlibat di dalamnya. Bahkan orang tua wali juga harus diberi informasi
mengenai penegakan disiplin yang diterapkan sekolah. Hal tersebut dilakukan agar pihak sekolah dan orang tua dapat diharapkan dapat
tercapai semaksimal mungkin. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, Penegakan disiplin siswa dapat
terjadi secara optimal apabila pihak sekolah, terutama para guru melakukan perbaikan pembelajaran di sekolah. Guru adalah unsur
manusiawi dalam pendidikan, figur manusia sebagai sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Di
sekolah, guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal ini anak didik.
33
Syaiful Bahri Djamarah juga mengatakan, Negara menuntut generasinya yang memerlukan pembinaan dan bimbingan dari guru.. Guru
dengan sejumlah buku yang terselip di pinggang datang ke sekolah di waktu pagi hingga petang, sampai waktu mengajar dia hadir di kelas untuk
bersama-sama belajar dengan sejumlah anak didik yang sudah menantinya untuk diberikan pelajaran. Anak didik ketika itu haus akan ilmu
pengetahuan dan siap untuk menerimanya dari guru. Ketika itu guru sangat berarti sekali bagi anak didik. Kehadiran guru di kelas merupakan
32
Nafilah, Strategi dan Inovasi Pembelajaran SD, http:nafilah.multiply.comjournalitem26Strategi
dan Inovasi Pembelajaran Siswa SD.
33
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta, 2000, Cet. Ke-1, h. I.