Latar Belakang Penegakan disiplin siswa di SMK al-hidayah Ciputat

Artinya : Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik. An-Nahl 125. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa anak yang dibesarkan tanpa adanya kedisiplinan akan memperoleh kebebasan, tetapi tanpa bimbingan dengan mudah ia akan menjadi orang yang selalu bimbang dan tidak dapat terkendali emosinya serta tidak dapat mengambil keputusan secara tepat. Menurut Charles Schefer “kedisiplinan mencakup setiap pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa, dimaksudkan untuk menolong anak-anak belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan mereka semaksimal mungkin”. 3 Sebagaimana juga pendapat Emile Durkheim: “disiplin berguna bukan hanya demi kepentingan masyarakat sebagai suatu sasaran mutlak, melainkan juga demi kesejahteraan individu sendiri. Melalui disiplin kita belajar mengendalikan keinginan, tanpa ini mustahil orang dapat mencapai kebahagiaan”. 4 Dalam proses pembelajaran, setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut sering kandas dan tidak dapat terwujud. Perlunya penegakan disiplin yang akan memusatkan perhatiannya terhadap pembentukan tingkah laku anak sebagai penuntun mereka sebelum terjun ke lingkungan masyarakat 3 Carles Shefer Alih Bahasa : Drs .R. Tuman Sirait , Bagaimana Membimbing, Mendidik Dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif “How to Influece Children“, Jakarta Restu Agung, 1996, Cet. Ke 1,h.xi 4 Emile Durkheim Alih Bahasa : Drs. Lukas Ginting, Pendidikan moral; Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologis Pendidikan, Jakarta ; Erlangga, 1990 ,h .36. sehingga mereka dapat berhasil dalam proses pembelajaran yang mereka tempuh. Disiplin diperlukan untuk menjamin bahwa anak akan menganut standar yang ditetapkan masyarakat dan yang harus dipatuhi anak agar ia tidak ditolak masyarakat. Menurut Elizabeth anak membutuhkan disiplin, bila mereka ingin bahagia dan menjadi orang yang baik penyesuaiannya. Melalui disiplinlah mereka dapat berprilaku dengan cara diterima masyarakat dan sebagai hasilnya oleh anggota kelompok sosial mereka. 5 Sylvia Rimm Mengatakan, tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung pada disiplin diri. Diharapkan, kelak disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia, berhasil dan penuh kasih sayang. 6 Jadi sudah seharusnya kedisiplinan anak di sekolah diterapkan sejak dini, dengan adanya jalinan kerjasama antara orang tua dan guru akan terlihat keberhasilan anak dalam mengendalikan emosinya, sehingga dapat menghasilkan manusia yang bermutu dan berpengetahuan untuk dapat meningkatkan derajat dan martabat manusia seutuhnya. Terkait penjelasan di atas pada kenyataan yang terjadi di lapangan, anak kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab di sekolah, tidak berpakaian rapi, tidak memperhatikan guru pada saat mengajar, membuat gaduh pada saat belajar dan tidak bisa tertib di dalam kelas sehingga siswa tidak mempunyai rasa tanggung jawab di sekolah. 5 Elizabeth B. Hurlock Alih Bahasa : dr. Med. Meitasari Tjandrasa , Perkembangan Anak Jakarta : Erlangga, Jilid 2, h. 83. 6 Sylvia Rimm, Mendidik dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah Jakarta : PT Gramedia pustaka Utama , 2003, Cet. Ke-2, h.134. Dari fenomena tersebut, nampak bahwa sekolah dengan segala perangkatnya berusaha mendidik siswa untuk tidak hanya disiplin terhadap peraturan sekolah saja, melainkan juga berusaha mendidik siswa di lingkungan keluarga dan masyarakat untuk taat serta memiliki sifat terpuji. Penegakan kedisiplinan merupakan upaya pembentukan perilaku siswa secara baik dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada di sekolah melalui koordinasi kepala sekolah dan kerjasama Guru BK, dengan semua personil sekolah. Kedisiplinan siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dengan tujuan agar proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, efektif dan efisien. Pada kenyataanya, berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMK Al-Hidayah Ciputat, terlihat bahwa tingkat kedisiplinan siswa masih kurang, terbukti dari masih seringnya siswa-siswi tersebut terlambat masuk kelas, berpakaian tidak rapi, membolos, mencontek, tidak memperhatikan guru pada saat belajar di dalam kelas, tidak menyelesaikan tugas tepat waktu dan juga para siswa yang terlibat perkelahian antar pelajar. Kebenaran dari uraian di atas tentunya perlu dibuktikan melalui penelitian. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMK Al- Hidayah Ciputat mengenai “PENEGAKAN DISIPLIN SISWA DI SMK AL- HIDAYAH CIPUTAT”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Tingkat penegakan disiplin siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat yang masih rendah. 2. Peran para guru dalam menegakan kedisiplinan siswa di SMK Al- Hidayah Ciputat masih rendah. 3. Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penegakan kedisiplinan siswa. 4. Kurang adanya keteladanan dan sikap seorang guru memungkinkan anak berprilaku disiplin. 5. Adanya pengaruh lingkungan terhadap kedisiplinan dalam proses belajar mengajar. 6. Minimnya peran guru BK dalam mengatasi siswa yang kurang disiplin. 7. Belum ada langkah-langkah yang ditempuh dalam menanamkan dan mengembangkan disiplin siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dibatasi oleh : Penegakan disiplin di sekolah guru, murid dan guru BK dalam menanamkan dan mengembangkan disiplin siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan, maka penulis merumuskan masalah yang akan dijadikan dasar penelitian sebagai berikut: “Bagaimana strategi penegakan disiplin siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat? ”

E. Manfaat penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan menambah khazanah keilmuan kepada penulis tentang kedisiplinan siswa. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak sekolah di SMK Al Hidayah Ciputat. 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan bagi pembaca terutama yang menggeluti bidang pendidikan tentang hubunganya dengan kedisiplinan siswa. 4. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan, bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru BK guna perbaikan, pengembangan dan peningkatan dalam dunia pendidikan khususnya dalam penegakan disiplin siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat. BAB II KAJIAN TEORI

A. Kedisplinan Siswa

1. Pengertian disiplin

Menurut Elizabeth B. Hurlock, k ata “disiplin” berasal dari kata yang sama “disciple” yakni seseorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seseorang pemimpin. Orang tua atau guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup yang menuju ke hidup yang berguna dan berbahagia. 7 Menuurut M.Dahlan Al Barry, dalam kamus populer, disiplin adalah tata tertib ,ketaatan patuh terhadap peraturan . 8 Menurut S. Wojowasito secara etimologi disiplin berarti suatu peraturan yang ada pada suatu lembaga atau keluarga. 9 Sedangkan pengertian disiplin menurut Ahmad Rohani, mengartikan displin sebagai setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk membantu peserta didik agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan juga penting tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkungannya. 10 Dalam bahasa Indonesia, istilah disiplin kerapkali terkait dan menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya. 7 Elizabeth B. Hurlock , perkembangan anak, Jakarta:Erlangga, 1987, h. 37 8 M Dahlan Al Barry., Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Penerbit Alfa, h. 86 9 S. Wojowasito ,Kamus Populer ,Semarang CV Aneka, 1997, h 68 10 Ahmad Roheni, Pengelolaan Pengajaran, JakartaL Rineka Cipta, 2004, Cet. Ke-2, h. 133- 134. Sebaliknya, istilah disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang itu. Istilah tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur. Sedangkan menurut Tim penyusun kamus bahasa Indonesia, disiplin adalah “tata tertib di sekolah, kemiliteran dan lain sebagainya, ketaatan ata u kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib”. 11 Tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur. Soedijarto mengatakan bahwa disilpin pada hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. 12 Menurut Soegeng displin adalah “suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai- nilai ketaatan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban”. 13 Sedangkan dalam Ensiklopedi, Pendidikan disiplin adalah “proses mengarahkan atau mengabdikan kehendak-kehendak langsung, dorongan-dorongan, keinganan atau kepentingan-kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan 11 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balaik Pustaka, 2002, Cet. Ke-2, h. 268 12 Soedijarto, Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, Cet. Ke-1 h. 163. 13 Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1993, Cet. Ke-2, h. 23.