3. Kebutuhan latihan dan pengembangan 4. Pengambilan keputusan dalam penempatan promosi, motivasi, pemecatan,
pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja. 5. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.
J. Hubungan Kualitas Kerja Dengan Imbalan
Kualitas kerja dihasilkan oleh perpaduan antara kemampuan ability dan kemauan motivation. Seorang karyawan yang mempunyai kemampuan dan
kemauan akan menghasilkan kualitas kerja yang baik. Bila salah satu diantara kedua faktor tersebut tidak ada, bahkan apabila keduanya tidak ada, maka kualitas kerja
rendah. Kemampuan atau ability dapat ditingkatkan dengan merekrut orang yang sudah mampu atau melatih karyawan yang sudah ada.
Perusahaan mengetahui rendahnya kualitas kerja adalah kemauan motivation, sementara teknologi dianggap sudah memadai, maka perlu diteliti
kembali imbalan atas kompensasi yang digunakan untuk meningkatkan kemauan atau motivasi. Rizky 2001: 4 kompensasi dapat meningkatkan motivasi, menurut teori
hirarki kebutuhan dari maslow. Teori ini menyatakan bahwa imbalan terutama gaji atau upah termasuk sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Teori dasarnya
adalah apabila kebutuhan dasar manusia belum terpenuhi, maka manusia akan mempunyai dorongan untuk berusaha, mungkin dengan bekerja keras untuk
memperolehnya. Imbalan atau kompensasi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong motivasi karyawan. Perusahaan sebenarnya menciptakan kebijakan dan
imbalan dan memberikan kepada karyawan yang memberikan kualitas kerja yang baik. Imbalan juga merupakan salah satu aspek yang berarti bagi karyawan, karena
Universitas Sumatera Utara
bagi karyawan besarnya imbalan dalam bentuk kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Bila imbalan
diberikan secara benar karyawan akan termotivasi dan lebih terpusatkan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Sumatera Eye Center SMEC
Pada awalnya Sumatera Eye Center SMEC berdiri sejak tanggal 14 September 2005 sesuai dengan izin dari Dinas kesehatan Kota Medan No.4459277IX05 dan
diresmikan oleh Bp. Walikota Medan pada tanggal 04 Maret 2006. Adapun para dokter yang kini berpraktek di SMEC merupakan para dokter yang sebelumnya
berpraktek di Gleni Eye Center ditambah dengan dokter- dokter spesialis mata lainnya yang berasal dari luar kota Medan.
Keberadaan Sumatera Eye Center ini merupakan jawaban dari tuntutan terhadap permasalahan dan tanggung jawab public pada kesehatan mata yang dapat
mengakomodir berbagai permasalahan di bidang kesehatan mata dan turut berperan aktif dalam pembangunan di Propinsi Sumatera Utara, khususnya di kota Medan.
Hal ini juga sejalan dengan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa upaya pembangunan Nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan indera
penglihatan merupakan syarat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, dalam kerangka
mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, produktif, maju, mandiri dan sejahtera lahir batin.
Universitas Sumatera Utara
B. Visi dan Misi Sumatera