Hasil Uji Asumsi Klasik Dasar Regresi 1. Uji Normalitas

orang atau 2,1 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 7 Pada pertanyaan ketujuh Anda loyal kepada perusahaan sebanyak 18 orang atau 38,3 yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 53,2 menyatakan setuju, 3 orang atau 6,4 menyatakan kurang setuju, , 1 orang atau 2,1 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju

C. Hasil Uji Asumsi Klasik Dasar Regresi 1. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni tidak menceng ke kiri atau ke kanan. a. Analisis grafik Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Residual 2 1 -1 -2 -3 Frequency 10 8 6 4 2 Histogram Dependent Variable: Kualitas_Kerja Mean =-7.7E-16 Std. Dev. =0.978 N =47 Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel Kualitas Kerja Sumber : Hasil penelitian Juni,2010 diolah Pada Gambar 4.1 histogram menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut yang tidak menceng kekiri ataupun ke kanan. Cara lain melihat uji normalitas dengan grafik adalah dengan melihat gambar normal p-p plot of regression standardized residual. Pada Grafik 4.2 terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expe cte d Cum Pr ob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kualitas_Kerja Gambar 4.2 Normal P-P Plot of regression Standardized Residual Dependent Variabel Dependent Variabel Kualitas Kerja Sumber : Hasil penelitian Juni,2010 diolah 2. Analisis Statistik Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogorv-Smirnov dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 47 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 1,67857589 Absolute ,088 Positive ,076 Most Extreme Differences Negative -,088 Kolmogorov-Smirnov Z ,607 Asymp. Sig. 2-tailed ,855 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Hasil penelitian Juni,2010 diolah Pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal, karena terlihat nilai Unstandardized Residual Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.855 hal ini berarti nilai Symp. Sig 2-tailed lebih besar dari nilai signifikan dengan nilai 0,05 b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor melalui program SPSS 15 for windows Tabel 4.14 Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant Sistem_Rekruitmen ,954 1,048 1 Imbalan ,954 1,048 Dependent Variable: Kualitas Kerja Sumber : Hasil penelitian Juni,2010 diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, ketiga variabel dependen tersebut memiliki VIF 5, maka tidak terdapat adanya gejala multikolinearitas pada persamaan regresi linear berganda ini. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan adanya kondisi yang berurutan antara gangguan atau distribusi yang masuk dalam regresi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 Singgih :2000 . Tabel 4.15 Model Summaryb Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,674a ,455 ,430 1,71630 1,461 a Predictors: Constant, Imbalan, Sistem_Rekruitmen Sumber : Hasil penelitian Juni,2010 diolah Hasil pengolahan mengunakan SPSS 15 for windows dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1.461. Nilai du: 1.325 dan nilai dl:2.025 Oleh karena du 1.325 dw hitung 1.461 2.025 maka di dalam model regresi ini idak terdapat adanya autokorelasi positif maupun negatif. d. Uji heterokedastisitas Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi, dengan tujuan bahwa apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari setiap pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakandua metode, yaitu: 1. Metode chart Diagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa: a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik poin-poin, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan keterangan diatas maka ada variabel dari penelitian ini terdapat heteroskedastisitas. lampiran 2 2. Uji Glejser Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Untuk melihat apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak dapat dilakukan melalui dua cara yaitu cara grafik dan cara statistik dengan menggunakan uji Glejser melalui program SPSS 15 for windows. Tabel 4.16 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta B Std. Error Constant 3,190 1,611 1,981 ,054 Sistem_Rekruitmen -,044 ,045 -,148 -,973 ,336 1 Imbalan -,010 ,020 -,073 -,478 ,635 a Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil penelitian Juni,2010 diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 menunjukkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel harga, produk dan pelayanan masing- masing lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini.

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Rekrutmen Dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Kota Medan.

1 48 100

Analisis Sistem Rekrutmen Dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Rantau Prapat

5 45 78

Prevalensi Nyeri Pasca Operasi Mata dengan General Anestesi Berdasarkan Jenis Operasi Mata di Rumah Sakit Sumatera Medical Eye Centre (SMEC)

3 50 78

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

0 60 86

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

0 0 10

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

0 0 2

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

0 0 10

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

0 0 21

Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Mandiri ( Persero ) Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Medan

0 0 3

ANALISIS SISTEM IMBALAN PROMOSI KARYAWAN

0 0 23