11
2.1.6.2 Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologis saja belum dapat memastikan seseorang menderita penyakit TB karena secara manifestasi TB dapat menyerupai
penyakit-penyakit lainnya. Pada orang dewasa, pada tempat predileksi TB terlihat lesi homogen dengan densitas pekat, biasanya bilateral. Dapat juga
terlihat adanya pembentukan kavitas dan gambaran penyakit yang menyebar.
6
2.1.6.3 Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Teknik molekular terbaru dapat membaca DNA kuman TB dengan menggunakan alat Polymerase Chain Reaction PCR menggunakan sample
sputum atau sediaan lain yang dapat mendiagnosis penyakit TB dengan cepat.
6
2.1.7 Pengobatan Penyakit Tuberkulosis
Pengobatan TB terdiri dari 2 fase yaitu fase intensif 2-3 bulan dan fase lanjutan 4-7 bulan. Obat Anti Tuberkulosis OA yang digunakan terdiri
dari obat utama dan obat tambahan. Obat utama atau biasa disebut lini pertama terdiri dari rifampisim R, isoniazid H, etambutol E, pirazinamid
Z dan streptomisin S. Sedangkan obat tambahan lainnya lini kedua yaitu kanamisin, amikasin, kuinolon, dan lain - lain.
Tabel 2.1 Dosis Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama
Obat Dosis
MgKg BBhari
Dosis yang dianjurkan Dosis
Maks Mg
Dosis Mg berat badan Kg
Harian MgKgBBhari
Intermitten MgKgBBkali
40 40-
60 60
R 8-12
10 10
600 300
450 600
H 4-6
5 10
300 150
300 450
Z 20-30
25 35
750 1000 1500
E 15-20
15 30
750 1000 1500
S 15-18
15 15
1000 Sesuai
BB 750
1000 Dikutip : Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011
12
Tabel 2.2 Penggolongan Obat Anti Tuberkulosis
Kategori Kasus Paduan obat yang dianjurkan
Keterangan I
- TB paru BTA +,
BTA - , lesi luas 2 RHZE 4 RH atau
2 RHZE 6 HE atau 2RHZE 4R3H3
II -
Kambuh -
Gagal pengobatan
- 2 RHZES 1RHZE 5
RHE -
2 RHZES lalu sesuai hasil uji resistensi atau
2RHZES1RHZE5R3H3E3 Bila streptosimin alergi,
dapat diganti kanamisin
II -
TB paru lalai berobat
Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti
minum obat dan keadaan klinik, bakteriologik
radiologik saat ini lihat uraiannya atau
2RHZES 1RHZE 5R3H3E3 III
- TB paru BTA
neg. Lesi minimal
2 RHZ 4 RH atau 6 RHE atau
2 RHZ 4 R3H3 IV
- Kronik
Sesuai uji resistensi minimal 3 obat sensitif dengan H tetap
diberikan atau H seumur hidup
IV -
MDR TB Sesuai uji resistensi + kuinolon
atau H seumur hidup
Dikutip : Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011
2.1.8 Hasil Pengobatan Pasein TB Paru dengan BTA Positif
Sembuh : Pasien telah berobat secara lengkap, pada akhir pengobatan dan
pemeriksaan dahak sebelumnya BTA sputum negatif.
6
Pengobatan Lengkap : Pasien yang telah berobat secara lengkap, tetapi
tidak ada pemeriksaan dahak ulangan pada akhir pengobatan dan sebelumnya.
6
13
Meninggal : Pasien yang meninggal selama masa pengobatan karena sebab
apapun.
6
Gagal : pasien yang BTA sputum tetap positif atau kembali positif pada
pemeriksaan dahak ulangan bulan ke lima atau lebih.
6
Pindah : pasien yang pindah ke Rumah Sakit lain dan hasil pengobatannya
tidak diketahui.
6
Putus obat : pasien yang pada masa pengobatan tidak meminum obat
selama 2 bulan atau lebih.
6
Keberhasilan pengobatan : Jumlah pasien yang sembuh dan pengobatan
lengkap.
6
2.1.9 Efek Samping OAT Tabel 2.3 Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis.
No Jenis Obat
Efek Samping
1 Isoniazid
Mual, muntah, kesemutan, rasa terbakar pada kaki, hepatotoksik
2 Pirazinamid
Mual, muntah, nyeri sendi, hepatotoksik 3
Rifampisin Mual, muntah, BAK berwarna merah,
purpura, syok, hepatotoksik 4
Etambutol Mual,
muntah, neuritis
retrobulbar, hepatotoksik
5 Streptomisin
Mual, muntah, tuli, gangguan keseimbangan, gatal kemerahan, hepatotoksik
Dikutip : Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011