37
Hasil penelitian menujukkan bahwa responden dengan pendidikan dasar memiliki ketidakpatuhan sebanyak 30,5 , sedangkan yang memiliki kepatuhan
adalah sebesar 69,5 . Pada responden dengan pendidikan menengah memiliki ketidakpatuhan sebanyak 4,8 , sedangkan yang memiliki kepatuhan adalah sebesar
95,2 . Pada responden dengan pendidikan terakhir memiliki ketidakpatuhan sebanyak 50 , sedangkan yang memiliki kepatuhan adalah sebesar 50 .
Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil p 0,021 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna
antara pendidikan terakhir dengan tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Perdana, bahwa tidak ada hubungan bermakna dari variabel pendidikan terakhir dengan kepatuhan. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh
Yuliana, menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pendidikan terakhir dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis.
29,30
Tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiman yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara pendidikan dengan kepatuhan.
31
Hal ini dapat dikaitkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin menunjukkan tingginya
pengetahuannya, dan pengetahuan seseoranglah yang mendasari seseorang itu bertindak.
15
38
4.2.2 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti
Tuberkulosis pada Pasien TB Paru di Puskesmas Pamulang periode Januari 2012 sampai dengan Januari 2013.
Tabel 4.12. Gambaran hubungan tingkat pengetahuan pasien Tuberkulosis paru dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di Puskesmas Pamulang periode
Januari 2012 sampai Januari 2013.
Responden dengan pengetahuan rendah memiliki ketidakpatuhan sejumlah 14,6 dan yang memiliki kepatuhan sejumlah 11,0. Pada responden
berpengetahuan tinggi menunjukkan tingkat ketidakpatuhan sebesar 9,8 dan yang memiliki kepatuhan sejumlah 64,6 . Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil p
0,00 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti
tuberkulosis. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gendhis dkk yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru.
4
Pengetahuan masyarakat yang baik tentang TB Paru bisa dilihat dari penyuluhan-penyuluhan
yang baik oleh tenaga kesehatan ataupun iklan-iklan yang tersedia dalam bentuk media cetak, elektronik atau bahkan media sosial. Dalam hal ini perlu kerja sama
yang baik antara petugas kesehatan dengan masyarakat, karena masih banyak pemikiran masyarakat yang masih rendah tentang TB Paru seperti, penyakit TB Paru
masih dikatakan penyakit kutukan dan tidak menular ataupun anggapan lainnya yang salah kaprah.
32
Hal ini sesuai dengan teori perilaku kesehatan oleh Notoatmojo yang menyatakan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak.
14,32
Tingkat Pengetahuan Tingkat kepatuhan
p Value Tidak patuh
Patuh Rendah
12 14,6 9 11,0
0,00 Tinggi
8 9,8 5364,6
Total 2024,4
6275,6
39
4.2.3 Hubungan Pekerjaan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis
pada Pasien TB Paru di Puskesmas Pamulang periode Januari 2012 sampai dengan Januari 2013.
Tabel 4.13. Gambaran hubungan pekerjaan pasien Tuberkulosis paru dengan kepatuhan minum obat anti tuberculosis di Puskesmas Pamulang periode Januari
2012 sampai Januari 2013.
Pekerjaan Tingkat kepatuhan
p Value Tidak patuh
Patuh Ibu Rumah Tangga
89,8 1619,5
0,264 Wiraswasta
1214,6 4656,1
Total 2024,4
6275,6
Hasil penelitian menunjukkan bahawa responden dengan pekerjaan ibu rumah tangga yang memiliki ketidakpatuhan sejumlah 9,8 dan yang memiliki
kepatuhan sejumlah 19,5. Pada responden yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki ketidakpatuhan sejumlah 14,6, dam yang mempunyai kepatuhan sebesar
56,1. Berdasarkan uji chi square di dapatkan hasil p 0,264 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara
pekerjaan dengan tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Hasil penelitian ini sesuai dengan peneltian yang dilakukan oleh
Perdana menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan denga kepatuhan minum obat anti tuberkulosis.
29
Hal ini juga sesuai dengan penelitan Zuliana yang menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara pekerjan dengan kepatuhan minum
obat anti tuberkulosis.
30
Pekerjaan adalah suatu aktifitas yang dilakukan untuk mencari nafkah atau menyambung kelangsungan hidup. Lingkungan kerja memiliki peranan penting
untuk seseorang bisa terpapar oleh suatu penyakit. Lingkungan kerja yang buruk