Keterbatasan Peneltian METODE PENELITIAN
50
DAFTAR PUSTAKA 1.
Amin Z dan Bahar A. Tuberkulosis Paru. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2009.Hal 2230-2238
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta : Gerdunas-TB.2006 3.
Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
364MENKESSKV2009. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan 2011
4. Gendhis I D, Yunie A, Mamat S. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap Pasien
dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru di Bkpm Pati. 2011
5. WHO. Global Tuberculosis Report. 2012
6. Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyakit Lingkungan. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2011 7.
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakitdan Penyakit Lingkungan. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-
2014. 8.
Depkes RI. Pengendalian TB di Indonesia mendekati target MDGs. Diunduh dari :
http:www.depkes.go.idindex.phpberitapress-release857-pengendalian- tb-di-indonesia-mendekati-target-mdg.html
Diakses pada 10 - 10 - 2013 pkl 21.32
9. Sylvia A,P. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.
Jakarta : EGC. 2009. Hal 852-859 10.
Ramadhani A. Pengaruh Pelaksanaan Pengawas Menelan Obat PMO Terhadap Konversi BTA + Pada Pasien TB Paru di RSDK Tahun 20092010
11. Crofton J, Horne N, Miller F. Clinical Tuberculosis. London : Oxford; 1999.
p, 9-22 12.
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, Editor. Pathologic basic of disease 7
th
ed.vol.2. Elsevier Saunders. 2005 p, 756- 760
51
13. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta : Gerdunas-TB.2007 14.
Pare, A L dkk. Hubungan antara Pekerjaan, PMO, Pelayanan Kesehatan, Dukungan Keluarga dan Diskriminasi dengan Perilaku Berobat Pasien TB
Paru. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin. Makassar. 2012 15.
Notoadmodjo, Soekidjo dkk. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. RinekaCipta. 2005. Hal 43-64
16. Smet B. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Grasindo. 1974. Hal 250-256
17. Niven N. Psikologi kesehatan pengantar untuk perawat dan profesional
kesehatan lain. Jakarta : EGC,2002. Hal 58- 63 18.
Nandangtisna. Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuan Pasien Dalam Minum Obat Anti Hipertensi di Puskesmas Pamulang Kota
Tangerang Selatan Propinsi Banten.2009 19.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. 2010
20. Misnadiarly. Mengenal Mencegah Menanggulangi TBC Paru, Ekstrak Paru
Anak dan Pada Kehamilan. Jakarta :Pustaka Popular Obor.2006 21.
Syafni M. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Penderita TB Paru Dalam Minum OAT di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta
Pusat.2010 22.
Notoadmodjo S dkk. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. RinekaCipta. 2005
23. Preti D. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kepatuahn Pengobatan Berobat
dan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di 5 Puskesmas di Kota BOGOR tahun 2011.
24. Anugerah D. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Penderita TB Paru
dengan Kepatuhan Minum Obat di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kecamatan Indramayu.2007
25. Nuriyani T. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesembuhan TB Paru pada
Anak Studi pada Unit Rawat Jalan RSU kota semarang.2008