Rumusan Masalah Tujuan PENDAHULUAN

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Definisi, Etiologi dan Epidemiologi Tuberkulosis

Tuberkulosis TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular secara langsung. Predileksi utama adalah organ paru, tetapi bisa menyerang organ lainnya juga. 5,6 Berdasarkan data epidemiologi bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien TB terbanyak nomer lima di dunia, setelah India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria. Diperkirakan estimasi prevalensi TB semua kasus adalah sebesar 660.000 dan estimasi insidensi berjumlah 430.000 kasus baru per tahun. Jumlah kematian akibat TB diperkirakan 61,000 kematian per tahunnya. 7 Pada tahun 2008 prevalensi TB di Indonesia mencapai 253 per 100.000 penduduk, sedangkan target MDGs pada tahun 2015 adalah 222 per 100.000 penduduk.. Sementara itu, angka kematian TB pada tahun 2008 telah menurun tajam menjadi 38 per 100.000 penduduk dibandingkan tahun 1990 sebesar 92 per 100.000 penduduk. Hal itu disebabkan implementasi strategi DOTS di Indonesia telah dilakukan secara meluas dengan hasil cukup baik. 8

2.1.2 Morfologi Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis adalah kuman berbentuk batang yang tahan asam karena mengandung banyak lemak dan mudah mengikat pewarnaan Ziehl-Neelsen dan sulit untuk didekolorisasi. Kuman berbentuk batang ini merupakan bakteri aerob merupakan organisme patogen, namun bisa bersifat saprofit. 9 7 Bakteri ini sering ditemukan di lokasi yang kering dan lembab, karena bakteri ini memiliki sifat tahan panas dan akan mati pada suhu 60 o C dalam waktu 15-20 menit. Bakteri ini dapat mati jika terkana sinar matahari langsung selama 2 jam. 10,11

2.1.3 Patogenesis Tuberkulosis Paru

Kuman TB kebanyakan menginfeksi manusia melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Basil yang mencapai ke dalam alveolus, biasanya di bagian apeks paru atau di bagian atas lobus bawah, kemudian merangsang reaksi peradangan. Pada awalnya sel-sel polimorfonuklear PMN datang memfagosit bakteri namun tidak membunuh kuman tersebut. Beberapa hari kemudian, kerja leukosit akan digantikan oleh makrofag. Alveolus yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul pneumonia akut yang bisa sembuh sendiri atau terus berlanjut bakteri berkembang biak di dalam sel. Kumpulan makrofag yang di dalamnya terdapat basil akan membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit. Basil TB juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening regional melalui limfogen. Proses ini memerlukan waktu 10-20 hari. 1,9 Kuman TB dapat menyebar melalui limfogen, hematogen atau bisa keduanya. Penyebaran hematogen bisa menyebabkan TB milier dimana fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga kuman banyak masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke berbagai organ tubuh. 9 Nekrosis di bagian tengah tuberkel tampak gambaran relatif padat dan seperti keju yang disebut sebagai nekrosis kaseosa. Lesi primer paru disebut fokus ghon, sedangkan gabungan lesi primer dan getah bening regional yang terserang disebut kompleks ghon. 9

Dokumen yang terkait

Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien Anak TB Paru Rawat Jalan di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari-Juni 2012

13 104 92

PENGARUH KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

1 29 27

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

1 17 116

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2009.

0 2 19

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

0 3 12

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

1 4 18

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

0 1 15

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENDERITA TBC UNTUK MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS ipi119620

0 0 20

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20