18
2.1.5.1 Teori Loss Causation Models
Teori Loss Causation Model berisi petunjuk yang memudahkan untuk memahami bagaimana menemukan
faktor penting dalam rangka mengendalikan meluasnya kecelakaan dan kerugian termasuk persoalan manajemen.
Bird dan Germain 1996 menjelaskan bahwa suatu kerugian loss disebabkan oleh serangkaian faktor-faktor
yang berurutan yang terdiri dari: a.
Lack of Control kurang kendali Penyebab lack of control yaitu:
i. Inadequate programme, yaitu program yang tidak
bervariasi yang berhubungan dengan ruang lingkup. ii. Inadequate programme standards, yaitu standar tidak
spesifik, standar tidak jelas atau tidak baik. iii. Inadequate
compliance-with standards,
yaitu kurangnya pemenuhan standar.
b. Basic Causes, yaitu penyebab dasar terjadinya kecelakaan
disebabkan oleh personal factor seperti kondisi pekerja, dan job factor seperti unit kerja.
c. Immediate Causes, yaitu penyebab langsung terjadinya
kecelakaan, meliputi faktor sub-standard dan faktor kondisi. Faktor sub-standard diantaranya tindakan tidak
aman seperti tidak mematuhi standar operasional prosedur,
19
dan faktor kondisi seperti kebisingan, ventilasi dan pencahayaan.
d. Accident, yaitu kecelakaan yang ditimbulkan.
e. Loss, yaitu kerugian yang ditimbulkan dari terjadinya
kecelakaan.
2.1.5.2 International Labour Organization ILO
Menurut ILO 1998 faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu:
a. Faktor pekerja yaitu usia, jenis kelamin, lama kerja, pendidikan, pengetahuan, keterampilan, jam kerja, shift
kerja, sikap, perilaku, kelelahan, dan kondisi fisik pekerja. b. Faktor manajemen yaitu kebijakan organisasi atau
manajemen, sosialisasi
K3, SOP,
pelatihan, dan
pengawasan. c. Faktor lingkungan kerja yaitu housekeeping, pencahayaan,
ventilasi, kebisingan, dan warna peringatan, tanda, label. Beberapa penelitian menyebutkan tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan kecelakaan kerja. Arifin 2005 dalam penelitiannya terhadap pekerja di PT Bukaka Teknik Utama,
Cilengsi menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pelatihan, sosialisasi K3, dan kepatuhan menjalankan prosedur terhadap
tingginya kejadian kecelakaan kerja. Hernawati 2008 dalam penelitiannya terhadap pekerja area pertambangan PT Antam Tbk
20
UBPE Pongkor menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara
umur dan unit kerja dengan kecelakaan kerja. Yuniarti 2006 dalam penelitiannya terhadap pekerja di PT Indo-Bharat Rayon
menyatakan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan kebijakan K3 terhadap kecelakaan kerja. Dari beberapa hasil penelitian
tersebut terdapat pola penyebab kecelakaan kerja yang sama yaitu faktor manajemen, faktor pekerja dan faktor lingkungan kerja.
2.2 Faktor Karakteristik Pekerja
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar
penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
2.2.1 Usia
Menurut Suma’mur 2006 pengalaman untuk kewaspadaan
terhadap kecelakaan bertambah baik sesuai dengan usia, masa kerja diperusahaan dan lamanya bekerja di tempat kerja yang
bersangkutan. Dengan bertambahnya usia seseorang maka akan semakin waspada untuk menghindari kecelakaan kerja. Menurut
penelitian Hernawati 2008 pekerja berusia muda memiliki kecenderungan terjadinya kecelakaan kerja.