82
kerja yang ada. Mereka merasa lebih tahu seluk beluk pekerjaan sehingga tidak perlu adanya alat pelindung diri dan prosedur-
prosedur yang menurut mereka memberatkan. Hal inilah yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan ringan bahkan
kecelakaan kerja yang lebih berat. Menurut Green 2005 bentuk perilaku seseorang dipengaruhi
oleh 3 hal yaitu predisposing factor pengetahuan, sikap, keterampilan, enabling factor peraturan keselamatan, fasilitas
keselamatan, reinforcing factor teman kerja, pengawas, keluarga, dan pemberian reward and punishment. Upaya yang telah dilakukan
perusahaan adalah memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja, membuat peraturan
keselamatan kerja dan menyediakan fasilitas keselamatan seperti alat pelindung diri, dan memberikan reward and punishment. Akan tetapi
perusahaan sebaiknya meningkatkan peran pengawas, dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap fasilitas keselamatan.
6.4 Hubungan Faktor Organisasi dengan Kecelakaan Ringan
6.4.1 Hubungan Reward and Punishment dengan Kecelakaan Ringan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa responden yang menjawab reward and punishment rendah
lebih banyak daripada responden yang menjawab Reward and punishment tinggi. Selain itu berdasarkan hasil penelitian pada tabel
5.6 responden yang menjawab Reward and punishment rendah lebih
83
banyak mengalami kecelakaan ringan daripada responden yang menjawab Reward and punishment tinggi. Hasil uji chi square
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara reward and punishment dengan kecelakaan ringan. Dengan demikian, hipotesis
tidak terbukti dengan tidak ditemukannya hubungan yang bermakna antara reward and punishment dengan kecelakaan ringan.
Menurut Skinner dalam Santrock 2007 reward merupakan pengembalian yang bersifat positif dari perilaku yang diharapkan.
Sedangkan punishment hukuman adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku. Menurut Skinner
punishment tidak bisa diandalkan dalam pembentukan atau manipulasi perilaku. Punishment lebih bersifat sementara dan tidak
berjangka panjang. Karena tidak menciptakan peningkatan perilaku maka punishment jarang digunakan. Sedangkan reward bisa
diartikan sebagai hadiah untuk meningkatkan kecenderunga perilaku yang diinginkan. Punishment harus dihindari karena adanya hasil
sampingan yang bersifat emosional dan tidak menjamin timbulnya perilaku positif yang diinginkan. Pemberian reward and punishment
hanya bersifat sementara dan tidak permanen. Sehingga reward and punishment itu sendiri tidak efektif dan tepat untuk meningkatkan
perilaku pekerja. Penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Geller 2001 yang mengatakan bahwa reward and punishment dapat
mengurangi kecelakaan kerja melalui peningkatan perilaku.
84
Selanjutnya pekerja
yang mengatakan
reward and
punishment tinggi akan lebih berhati-hati dalam bertindak karena mereka merasa perusahaan akan memberikan penghargaan jika
mereka bertindak sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada serta untuk menghindari hukuman yang mungkin akan diterima jika
melanggar prosedur dan peraturan yang ada. Pekerja akan lebih patuh terhadap prosedur dan peraturan keselamatan dan kesehatan
kerja. Pekerja sadar akan mendapat hukuman atau punishment jika melanggar dan tidak patuh terhadap prosedur yang ada. Selain itu
pekerja juga sadar akan mendapat imbalan positif baik berupa penghargaan dan materi jika patuh terhadap prosedur yang ada.
Akan tetapi perilaku ini mungkin akan menghilang jika reward and punishment yang dijanjikan oleh manajemen sudah tidak berlaku.
Sebaliknya pekerja yang mengatakan reward and punishment rendah akan cenderung kurang berhati-hati dalam bertindak karena
merasa bahwa perusahaan tidak memberikan penghargaan ataupun hukuman jika melakukan pekerjaan sesuai atau tidak sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang ada. Pekerja merasa tidak ada timbal balik yang sesuai dari manajemen sehingga mereka akan berperilaku
sesuai kemauannya tanpa berpedoman terhadap prosedur dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja akan
menganggap tidak ada untungnya jika patuh terhadap prosedur dan peraturan yang ada, dan menganggap tidak ada ruginya jika tidak
patuh terhadap prosedur dan peraturan yang ada. Ketidakpatuhan ini
85
dapat menyebabkan pekerja untuk berperilaku tidak aman sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan kecelakaan ringan bahkan
kecelakaan kerja yang lebih berat. Tidak adanya hubungan antara reward and punishment
dengan kecelakaan ringan mungkin dapat disebabkan oleh data yang ada menunjukkan bahwa pekerja yang menyatakan reward and
punishment rendah dan mengalami kecelakaan ringan sebesar 59,1 sedangkan pekerja yang menyatakan reward and punishment tinggi
dan mengalami kecelakaan ringan sebesar 57,5. Dapat dilihat bahwa selisih kecelakaan ringan untuk kedua kategori reward and
punishment tidak jauh berbeda. Hal ini berarti bahwa kecelakaan ringan tidak dipengaruhi oleh rendah atau tingginya reward and
punishment. Selanjutnya berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa pekerja yang menjawab reward and punishment rendah lebih
banyak memiliki pengetahuan rendah, sikap negatif, dan menganggap bahwa pengawasan rendah.
6.4.2 Hubungan Sosialisasi K3 dengan Kecelakaan Ringan