68
aman dan bekerja sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Program tersebut
seperti pelatihan K3, pengawasan, behavior audit, dan investigasi insiden. Selain itu PT Aqua Golden Mississippi Bekasi seharusnya meningkatkan
pengetahuan pekerja, membentuk sikap yang positif bagi pekerja, membuat peraturan dan prosedur K3 yang lebih tegas, pengawasan dan
menciptakan housekeeping yang kondusif dengan rutin melakukan inspeksi housekeeping.
6.3 Hubungan Faktor Karakteristik Pekerja dengan Kecelakaan Ringan
6.3.1 Hubungan Usia Dengan Kecelakaan Ringan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki usia muda lebih banyak daripada
responden yang berusia tua. Selain itu berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 responden yang berusia tua lebih banyak mengalami
kecelakaan ringan daripada resonden yang berusia muda. Hasil uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara usia
dengan kecelakaan ringan. Dengan demikian, hipotesis tidak terbukti dengan tidak ditemukannya hubungan yang bermakna antara usia
dengan kecelakaan ringan. Menurut Hurlock 1994 dalam Helliyanti 2009 semakin
tua usia seseorang akan mengalami penurunan fungsi fisiologis, fungsi batin, dan fisik sehingga kemampuan untuk menyerap ilmu
juga menurun jika dibandingkan golongan usia muda sehingga
69
semakin rentan pula mengalami kecelakaan kerja. Tingkat prestasi kerja mulai meningkat bersamaan dengan meningkatnya umur, untuk
kemudian menurun menjelang usia tua. Dalam hal ini, peningkatan prestasi terjadi saat pekerja berumur muda dan menurun saat mereka
berumur tua. Hunter 1975 dalam Hernawati 2008 juga berpendapat bahwa golongan umur tua mempunyai kecenderungan
yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan akibat kerja dibandingkan dengan golongan umur muda karena umur muda
mempunyai reaksi dan kegesitan yang lebih tinggi. Sebaliknya menurut Tresnaningsih 1991 dalam Hernawati
2008 umur muda sering mengalami kasus kecelakaan kerja karena kurang perhatian, kurang disiplin, cenderung menuruti kata hati,
ceroboh, dan
tergesa-gesa. Selanjutnya
Suma’mur 2006 mengatakan bahwa pengalaman untuk kewaspadaan terhadap
kecelakaan bertambah baik sesuai dengan usia, masa kerja diperusahaan dan lamanya bekerja di tempat kerja yang
bersangkutan. Dengan demikian, pendapat Suma’mur 2006 tidak
sesuai dengan penelitian ini. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hernawati 2008 terhadap pekerja
area pertambangan PT Antam Tbk UBPE Pongkor dari hasil analisis
statistik menggunakan chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kecelakaan kerja
Selanjutnya pekerja yang berumur muda masih baru dan memiliki semangat yang tinggi untuk menunjukkan hasil kerja yang
70
maksimal dalam meningkatkan peluang karir yang lebih baik. Oleh sebab itu, pekerja berusia muda menjaga kinerja dan produktivitas
dengan menghindari kecelakaan ringan. Namun pekerja berumur muda pun sering mengalami kecelakaan kerja karena kecerobohan
dan sikap tergesa-gesa. Sebaliknya pekerja yang berusia tua cenderung akan
berkurang kewaspadaannya terhadap bahaya disekitarnya serta kondisi fisik yang melemah sehingga lebih rentan mengalami
kecelakaan kerja. Pada saat muda pekerja cenderung bertambah tingkat kewaspadaan terhadap kecelakaan tetapi pada pekerja usia
tua justru berkurang tingkat kewaspaadaan akan kecelakaan karena mereka merasa terbiasa dan telah mengenal dengan baik area dan
proses kerja serta cenderung meremehkan bahaya yang ada. Pekerja berusia muda akan lebih mudah berkonsentrasi dan fokus terhadap
pekerjaan yang dilakukan karena daya ingat yang lebih baik. Sedangkan pekerja berusia tua akan melemah daya ingatnya seiring
bertambahnya usia, sehingga fokus dan konsentrasi akan berkurang. Tidak adanya hubungan antara usia pekerja dengan
kecelakaan ringan mungkin dapat disebabkan oleh data yang menunjukkan bahwa pekerja berusia muda dan mengalami
kecelakaan ringan sebesar 58,3 sedangkan pekerja berusia tua dan mengalami kecelakaan ringan sebesar 58,7. Dapat dilihat bahwa
selisih kecelakaan ringan untuk kedua kategori umur tidak jauh berbeda. Hal ini berarti bahwa kecelakaan ringan tidak dipengaruhi
71
oleh muda atau tuanya usia pekerja. Selanjutnya berdasarkan analisis data diperoleh bahwa pekerja yang berusia muda lebih banyak
memiliki pengetahuan tinggi, sikap positif, dan menganggap pengawasan tinggi.
Upaya pengendalian kecelakaan kerja yang telah dilakukan oleh perusahaan adalah memeberikan pelatihan kepada pekerja
berusia tua maupun tua, melakukan pengawasan dan sosialisasi K3 di tempat kerja.
6.3.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kecelakaan Ringan