78
meningkatkan pengetahuan juga disarankan untuk memberikan safety talk pada seluruh pekerja.
6.3.5 Hubungan Sikap dengan Kecelakaan Ringan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap negatif lebih banyak daripada
responden yang memiliki sikap positif. Selain itu berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 responden yang memiliki sikap negatif
lebih banyak mengalami kecelakaan ringan daripada responden yang memiliki sikap positif. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada
hubungan antara sikap dengan kecelakaan ringan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin negatif sikap responden maka akan
semakin tinggi kecelakaan ringan dan sebaliknya semakin positif sikap responden maka akan semakin rendah kecelakaan ringan.
Menurut Notoadmodjo 2010 sikap adalah respon yang tidak teramati secara langsung yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek. Penelitian ini sesuai dengan pendapat ILO 1998 yang menyatakan bahwa sikap seseorang dapat berubah
melalui penekanan keselamatan selama kursus pelatihan dan pendidikan. Sehingga apabila pengetahuan pekerja tentang faktor-
faktor penyebab kecelakaan kerja baik maka dapat menimbulkan sikap yang baik pula. Jika seseorang bersikap positif akan cenderung
berperilaku positif pula dan sebaliknya. Perilaku positif inilah yang diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang positif dan dapat
79
menghindarkan dari adanya hasil yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja.
Selanjutnya pekerja yang memiliki sikap positif akan merasa bahwa pencegahan terhadap kejadian tidak diinginkan seperti
kecelakaan kerja. Mereka akan merasa dan berpendapat bahwa prosedur dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dibuat dan
dibentuk untuk melindungi dan meningkatkan produktivitas pekerja. Sikap yang positif dapat menimbulkan perilaku yang positif
sehingga sikap positif ini dapat menghindarkan pekerja dari kecelakaan ringan bahkan kecelakaan kerja yang lebih berat.
Sebaliknya pekerja yang memiliki sikap negatif akan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan dan bahaya disekitarnya. Mereka
merasa dan berpendapat bahwa prosedur dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja hanya dibuat dan dibentuk untuk kepentingan
perusahaan dan hanya membebani pekerja dengan beberapa peraturan yang menghambat kinerja. Sehingga pekerja yang
memiliki sikap negatif tidak mampu untuk melakukan pencegahan terhadap kecelakaan ringan dan kecelakaan kerja lainnya.
Menurut Azwar 2005 pembentukan sikap dapat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap
penting, pengaruh kebudayaan, dan media informasi. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan perusahaan guna mengurangi
kecelakaan adalah membuat pemodelan dengan menghadirkan beberapa pekerja yang berprestasi sebagai model yang patut ditiru
80
oleh pekerja lain. Dengan adanya pemodelan tersebut diharapkan dapat mempengaruhi sikap positif pekerja. Selain itu melaksanakan
safety talk dan penyuluhan keselamatan sebagai salah satu media informasi bagi pekerja.
6.3.6 Hubungan Kepatuhan terhadap Prosedur dengan Kecelakaan