Bilangan Peroksida TINJAUAN PUSTAKA
terjadi kesalahan yang disebabkan oleh reaksi antara alkali iodide dengan oksigen dari udara Ketaren, 1986.
Bilangan peroksida ditentukan berdasarkan jumlah iodin yang dibebaskan setelah lemak atau minyak ditambahkan KI. Lemak direaksikan dengan KI dalam
pelarut asam asetat dan kloroform 2 : 1 kemudian iodin yang terbentuk ditentukan dengan titrasi memakai natrium tiosulfat Winarno, 1997.
Sebagai ukuran oksidasi lemak untuk pemanas, bilangan peroksida berguna untuk menentukan kualitas lemak setelah pengolahan. Dengan lemak atau minyak
diproses dengan benar dan cepat dari minyak berkualitas baik, nilai peroksida segar akan praktis nihil. Peroksida akan mengembangkan sampai batas tertentu
dengan kuantitas tergantung pada waktu, suhu, paparan cahaya dan udara. Selama oksidasi, nilai peroksida meningkat perlahan-lahan selama periode induksi,
kemudian dengan cepat, mencapai puncaknya.Nilai peroksida yang tinggi menunjukkan oksidasi maju, tetapi nilai peroksida yang rendah mungkin tidak
berarti bebas dari oksidasi Lawson, 1985. Pada suhu penggorengan, peroksida berkembang, tetapi juga menguap dan
meninggalkan sistem penggorengan pada suhu tinggi.Bilangan peroksida adalah sedikit atau tidak ada nilai dalam menilai kondisi bekas menggoreng lemak atau
frylife Lawson, 1985. Bilangan peroksida akan memecah ikatan karbonil dan aldehid pada saat
menggoreng dikarenakan suhu yang tinggi, udara dan cahaya. Reaksi ini terjadi sebagai hasil reaksi antara trigliserida tidak jenuh dan oksigen dari udara.Molekul
oksigen bergabung pada ikatan ganda molekul trigliserida Gaman, 1994.