Model Komponensial Kampanye Model kampanye Ostergaard

bukan hanya dari tahap kegiatannya, tetapi juga dari interaksi antar komponen yang terdapat di dalamnya. 6 Beberapa model kampanye yang akan diuraikan disini adalah 7 :

a. Model Komponensial Kampanye

Model ini mengambil komponen-komponen pokok yang terdapat dalam suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan kampanye. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya meliputi : sumber kampanye, saluran, pesan, penerima kampanye, efek dan umpan balik. Model tersebut digambarkan sbb : Model Komponensial Kampanye 8 Dalam model kampanye di atas, digambarkan bahwa sumber campaign makers memiliki peran yang dominan. Ia secara aktif mengkonstruksi pesan yang ditujukan untuk menciptakan perubahan pada diri 6 Antar Venus, Manajemen Kampanye, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, Cet. Ke-3, H. 12 7 Ibid, H. 13 8 Ibid Sumber Kampanye Pesan Penerima Kampanye Efek Saluran khalayak campaign receiver. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi seperti media massa, media tradisional, atau saluran personal. Ketika pesan-pesan diterima khalayak diharapkan muncul efek perubahan pada diri mereka. Terjadi atau tidaknya efek perubahan tersebut dapat diidentifikasi dari umpan balik yang diterima sumber.

b. Model kampanye Ostergaard

Diantara berbagai macam model kampanye yang ada, model ini dianggap yang paling pekat sentuhan ilmiahnya. Hal ini bisa dilihat dari kata- kata kunci yang digunakan di dalamnya seperti kuantifikasi, cause of effect analysis, data, dan theoretical evidence. Model Kampanye Ostergaard 9 Probp 9 Ibid, H. 15 Problem Campaign Attitudes Behavior Reduced Problems Skills Knowledge Menurut Ostergaard sebuah rancangan kampanye untuk perubahan sosial yang tidak di dukung oleh temuan-temuan ilmiah tidaklah layak untuk dilaksanakan. Jadi, langkah pertama yang harus dilakuakan sumber kampanye campaign makers atau decision maker adalah mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan. Kemudian dicarihubungan sebab-akibat cause and effect relationship dengan fakta-fakta yang ada. Tahap kedua adalah pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga evaluasi. Pada tahap ini seluruh isi program kampanye campaign content diarahkan untuk membekali dan mempengaruhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan khalayak sasaran. Tahap terakhir dari model ini adalah tahap evaluasi pada penanggulangan masalah reduced problem. Tahap ini disebut juga tahap pascakampanye. Dalam hal ini evaluasi diarahkan pada keefektifan kampanye dalam menghilangkan atau mengurangi masalah sebagaimana telah diidentifikasi pada tahap prakampanye.

c. The Five Functional Stages Development Model