Menurut Ostergaard sebuah rancangan kampanye untuk perubahan sosial yang tidak di dukung oleh temuan-temuan ilmiah tidaklah layak untuk
dilaksanakan. Jadi, langkah pertama yang harus dilakuakan sumber kampanye campaign makers atau decision maker adalah mengidentifikasi masalah
faktual yang dirasakan. Kemudian dicarihubungan sebab-akibat cause and effect relationship dengan fakta-fakta yang ada.
Tahap kedua adalah pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga evaluasi. Pada tahap ini seluruh isi program
kampanye campaign content diarahkan untuk membekali dan mempengaruhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan khalayak sasaran.
Tahap terakhir dari model ini adalah tahap evaluasi pada penanggulangan masalah reduced problem. Tahap ini disebut juga tahap
pascakampanye. Dalam hal ini evaluasi diarahkan pada keefektifan kampanye dalam menghilangkan atau mengurangi masalah sebagaimana telah
diidentifikasi pada tahap prakampanye.
c. The Five Functional Stages Development Model
pada model ini digambarkan bagaimana tahapan kegiatan kampanye harus dilalui sebelum akhirnya kegiatan tersebut berhasil atau gagal mencapai
tujuan. Tahapan kegiatan tersebut meliputi: identifikasi, legitimasi, partisipasi, penetrasi, dan distribusi.
Model Perkembangan Lima Tahap Fungsional
10
Tahap identifikasi merupakan tahap penciptaan identitas kampanye yang dapat dengan mudah dikenali oleh khalayak. Hal-hal yang umum
digunakan sebagai identitas kampanye diantaranya adalah simbol, warna, lagu atau jingle, seragam dan slogan. Tahap berikutnya adalah legitimasi. Dalam
tahap kampanye politik, legitimasi diperoleh ketika seseorangg telah masuk dalam daftar kandidat anggota legislatif, atau seorang presiden memperoleh
dukungan yang kuat dalam polling yang dilakuakan lembaga idependent. Tahap ketiga adalah partisipasi. Partisipasi ini bisa bersifat nyata atau
simbolik. Partisipasi nyata ditunjukkan oleh keterlibatan orang-orang dalam menyebarkan pamflet, brosur atau postur. Sementara partisipasi simbolik
bersifat tidak langsung, misalnya anda sekedar menggunakan kaos yang dibagikan secara gratis.
Tahap keempat adalah adalah tahap penetrasi. Pada tahap ini seorang kandidat telah hadir dan mendapat tempat di masyarakat. Terakhir adalah
10
Ibid, H. 18.
Identifikasi Legitimasi
Partisipasi Penetrasi
Distribusi
tahap distribusi atau kita dapat menyebutnya sebagai tahap pembuktian. Pada tahap ini tujuan kampanye pada umumnya telah tercapai.
d. The Communication Functions Model
Pada model ini, langkah-langkah kampanye dimulai dari surfacing, primary, nomination, dan election. Kegiatan yang tercakup dalam tahap
surfacing pemunculan lebih banyak berkaitan dengan membangun landasan tahap berikutnya seperti: memetakan daerah-daerah yang akan dijadikan
tempat kampanye, membangun kontak dengan tokoh-tokoh setempat, mengorganisasikan dana dan sebagainya.
Tahap berikutnya dalam model ini adalah tahap primary. Pada tahap ini kita berupaya untuk memfokuskan perhatian khalayak pada kandidat. Pada
tahap ini kita mulai melibatkan khalayak untuk mendukung kegiatan kampanye yang dilaksanakan. Begitu kandidat mendapat pengakuan
masyarakat, memperoleh liputan media secara luas, atau gagasannya menjadi topik pembicaraan anggota masyarakat, maka tahap nominasipun dimulai.
Terakhir adalah tahap pemilihan. Pada tahap in biasanya masa kampanye telah berakhir. Namun secara terselubung seringkali para kandidat
membeli ruang tertentu dari media massa agar kehadiran ereka tetap dirasakan.
Model Fungsi-fungsi Komunikatif
11
e. Model Kampanye Nowak dan Warneryd