Interpretasi TEMUAN DAN ANALISIS DATA

g. Peningkatan kualitas pelayanan publik

Diarahkan pada meningkatnya pelayanan publik secara prima dalam perijinan, pajak dan retribusi daerah.

h. Pendidikan berorientasi dunia usaha

Diarahkan pada meningkaktnya keterampilan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dunia usaha.

i. Pengembangan ekonomi rakyat

Diarahkan pada pengembangan produk unggulan daerah serta perluasan jaringan pasar dan pemasaran.

j. Peningkatan Tata kelola pemerintahan

Diarahkan pada peningkatan kinerja pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan daerah, serta kerjasama antar pemerintahan daerah dan dengan stakeholder.

E. Interpretasi

Pilkada kota Tangerang Selatan baru saja usai. Dimana terdapat empat orang kandidat calon Walikota dan calon Wakil Walikota yang bertarung, salah satunya adalah pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan H. Benyamin Davnie. Keduanya merupakan sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat Tangsel dan sekitanya. Pemilihan Kepala Daerah Tangsel dilaksanakan pada tanggal 13 November 2010, kemudian diulang pada 27 Februari 2011. Pilkada ulang dilakukan karena hasil pilkada pertama dinilai cacat hukum oleh Mahkamah Konstitusi MK. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa bukti yang menguatkan dugaan bahwa terjadi kecurangan dalam proses pilkada Tangsel. Diantaranya ada pertemuan resmi pihak terkait dengan aparat sehingga dugaan tidak terhindarkan, surat bahwa pemerintah daerah netral yang makin menunjukkan ketidaknetralan, serta laporan panwas bahwa tidak ada pelanggaran yang justru menimbulkan kecurigaan. Oleh sebab itu MK memutuskan bahwa pilkada Tangsel harus diulang. Dalam proses pemilihan kepala daerah, tentunya aktifitas kampanye merupakan hal yang sangat penting diperhatikan. Berbagai strategi kampanye dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat dan memperoleh dukungan dari mereka, begitupun dengan pasangan Airin- Benyamin. Strategi kampanye dibuat sedemikian rupa untuk memenangkan pertaruhan pilkada ini. Untuk mengerti apa itu “Kota” dibutuhkan waktu kurang lebih satu tahun lamanya bagi Airin untuk memahami apa itu kota, permasalahan apa yang dihadapi kota tersebut dan apa solusi untuk menanggulangi permasalahannya. Sebelum merencanakan program-program yang akan dijalankan Airin juga terlebih dahulu mengikuti tes psikologis agar konsultan mengetahui bagaiamana kepibadian kliennya. Setelah mengetahui itu semua barulah konsultan membuat sebuah grand design untuk merencanakan strategi kampanye pada pilkada Tangsel ini. Strategi yang diterapkan pasangan Airin-Benyamin saat pilkada berlangsung salah satunya adalah dengan menggunakan media, baik media utama Above the ine maupun media pendukungnya below the line sebagai alat membangun popularitas dan membentuk citra. Media cetak seperti halnya koran dimanfaatkan untuk memuat berita-berita, iklan dan foto terkait pasangan Airin-Benyamin. Kekuatan mengemas isu yang ada, sehingga menonjol kepermukaan dan akhirnya menjadi perbincangan publik adalah salah satu strategi agar masyarakat mengenal dekat dengan sosok sang kandidat. Media cetak yang digunakan lebih kepada media cetak lokal karena konteks pilkada adalah daerah, dan sasarnnya adalah masyarakat daerah. Selain itu, intertet juga menjadi alat yang digunakan sebagai alat kampanye dalam memperkenalkan sosok kandidat pada saat pilkada berlangsung. Sementara itu, media pendukung seperti stiker, poster, spanduk, baliho, dan billboard pun digunakan sebagai saran publisitas. Hampir seluruh daerah administratif Tangsel dihiasi dengan gambar wajah calon pasangan Airin-Benyamin. Diantara keempat calon walikota dan wakil walikota Tangsel, pasangan Airin-Benyamin merupakan pasangan yang paling banyak memasang media pendukung seperti yang telah disebutkan di atas Media massa merupakan salah satu faktor yang mendukung kemenangan pasangan Airin-Benyamin. Untuk tampil di media Airin di atur sedemikian rupa baik dari segi penampilan maupun gaya bicara agar terlihat sempurna ketika tampil di depan media. Diantara banyak faktor yang mendukung kemenangan pasangan Airin-Benyamin, terdapat satu faktor penghambat yang dirasa paling berat saat masa kampanye. Hal tersebut adalah “isu dinasti” yang dilontarkan kelompok kritis kepada pihak Airin. Isu dinasti sengaja dimunculkan untuk menjatuhkan citra Airin. Isu dinasti muncul mengingat hampir seluruh keluarga Hj. Ratu Atut Choisiyah termasuk Airin yang menjadi pejabat di provinsi Banten. Sebelumnya, terdapat beberapa nama dari keluarga Atut yang lebih dulu menjadi pejabat di antaranya; Tubagus Khaerul Zaman adik kandung Atut yang kini menjabat Wakil Walikota Serang, Ratu Tatu Chasanah adik kandung Atut lainnya yang kini menjadi Wakil Bupati Serang, dan ibu tirinya, Heryani, yang saat ini menjabat Wakil Bupati Pandeglang. Tak hanya di lembaga eksekutif, keluarga Atut juga merambah ke lembaga legislatif baik itu di pusat ataupun di daerah. Misalnya, Hikmat Tomet suami AtutAnggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Andika Hazrumy anak sulung AtutAnggota DPD dari Provinsi Banten, Adde Khairunnisa menantu AtutWakil Ketua DPRD Kota Serang, dan Aden Abdul Khaliq adik ipar AtutAnggota DPRD Provinsi Banten. Namun, isu dinasti yang dimunculkan pada kenyataannya tidak mempengaruhi perolehan suara pasangan Airin-Benyamin. Dalam menyikapi hal tersebut, pasangan Airin-Benyamin beserta tim sukses mencoba mengatasinya dengan melakukan pengalihan isu, yaitu dengan menjalankan program-program yang telah dirancang untuk masyarakat Tangsel agar masyarakat lebih mengingat akan program- program pasangan Airin-Benyamin dibandingkan dengan isu dinasti yang dimunculkan kelompok kritis dan pihak lawan.

F. Kritik