Analisa Model Kampanye Ostergaard

D. Analisa Model Kampanye Ostergaard

Model ini dikembangkan oleh Leon Ostergaard seorang teoritisi dan praktisi kampanye kawakan dari Jerman Klingemann, 2002. Diantara berbagai macam model kampanye yang ada, model ini dianggap yang paling pekat sentuhan ilmiahnya. Hal ini bisa dilihat dari kata-kata kunci yang digunakan di dalamnya seperti kuantifikasi, cause of effect analysis, data, dan theoretical evidence. 19 Menurut Ostergaard sebuah rancangan kampanye untuk perubahan sosial yang tidak di dukung oleh temuan-temuan ilmiah tidaklah layak untuk dilaksanakan. Alasannya karena program semacam itu tidak akan menimbulkan efek apapun dalam menanggapi masalah sosial yang dihadapi. Karenanya, sebuah program kampanye hendaknya selalu dimulai dari identifikasi masalah secara jernih. Langkah ini disebut juga tahap prakampanye. 20 Jadi, langkah-langkah yang dilakukan oleh pasangan Airin dan Benyamin pada saat kampanye adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan. 19 Antar Venus, Manajemen Kampanye, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, Cet. Ke-3, H. 14 20 Ibid, H. 15 Dalam hal ini, pasangan Airin dan Benyamin telah terlebih dahulu mengidentifikasi permasalah yang dihadapi oleh masyarakat Tangsel. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Tangsel antara lain adalah 21 : a. Pendidikan masyarakat pada umumnya masih belum optimal, karena menurut data Dinas Pendidikan jumlah sarjana yang ada di masing-masing tujuh kecamatan hanya mencapai 8,71. b. Pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya meningkatkan daya beli masyarakat c. Layanan kesehatan masih tergolong mahal bagi sebagian besar penduduk d. Jaringan dan kualitas jalan belum mendukung fungsi kota e. Lingkungan perkotaan belum tertata dengan baik Dari berbagai macam permasalahan yang dihadapi kota Tangsel di atas, terdapat sebab akibat cause and effect relationship dengan fakta- fakta yang ada. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, permasalahan yang dihadapi oleh kota Tangsel seperti yang telah disebutkan di atas, disebabkan karena : 22 a. Biaya pendidikan yang masih mahal dan akses masyarakat miskin terhadap layanan pendidikan berkualitas juga masih sulit. 21 www.marimenatatangsel.com , diakses hari Selasa, 11 Maret 2011. 22 Hj. Airin Rachmi Diany, Menata Kota Tangerang Selatan, Mengubah Gagasan Menjadi Karya Nyata, Jakarta: PT Pustaka Indonesia Press, 2010. b. Masalah perekonomin yang dihadapi oleh kota Tangsel tidak lepas dari perkembangan perekonomian yang semakin dinamis dan global. Proses globalisasi menuju ekonomi dunia yang makin menyatu, menuntut mesin perekonomian berjalan dengan serasi, efisien dan berdaya saing tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan ketertinggalan yang semakin jauh bagi kota Tangsel sehingga meenimbulkan kessenjangan yang makin melebar. c. Masalah kesehatan menurut Hj. Airin disebabkan karena masih adanya masyarakat yang belum mengetahui menu sehat dan murah. d. Jaringan dan kualiatas jalan yang belum mendukung fungsi kota, seperti halnya kemacetan yang ada di Tangsel menurut HJ. Airin tidak lepas dari keterkaitan kota DKI Jakarta. e. Sampah merupakan persoalan lingkungan di Tangsel, dimana belum adanya tempat pembuangan akhir. Masalah bertambah pelik ketika kabupaten induk menarik 36 armada truk sampahnya. 2. Tahap Pengelolaan Kampanye Pada tahap pengelolaan kampaye ini seluruh isi program kampanye campaign content diarahkan untuk membekali dan mempengaruhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilah khalayak sasaran. Ketiga aspek ini dalam literatur ilmiah dipercaya menjadi persyaratan untuk terjadinya perubahan perilaku. Dengan kata lain, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan khalayak akan memberi pengaruh pada perubahan perilaku. 23 Semua perencanaan kampanye yang telah dibuat tentunya akan dipresentasikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Karena itu semua harus dituangkan ke dalam format yang baik, agar pihak-pihak yang berkepentingan dengan kampanye dapat melihat dan memahami rencana kampaye dengan mudah. a. Tahap perancangan Dalam proses kampaye maka dibuatlah perancangan berupa sebuah tagline oleh pasangan Airin dan Benyamin untuk kota Tangsel, dimana pada dasarnya tag line merupakan janji promise dari dari pasangan Airin-Benyamin untuk merencanakan apa yang akan dilakukan untuk Tangsel dan menjawab permasalahan yang ada di Tangsel, yang kemudian mengantarkan pada sebuah rumusan bahwa Tangsel perlu ditata. Dan penataan tersebut dimulai dari rumah, lingkungan, lalu kota. Adapun perumusan TagLine pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H. Benyamin Davnie adalah : 23 Antar Venus, Manajemen Kampanye, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, Cet. Ke-3, H. 16. Bagan 1 24 Alur terbentuknya tagline lahir dari kata Menata →Mengatur→ Membenahi. Kata tersebut diambil karena Tangsel merupakan kota yang sudah terdapat banyak bangunan dan memiliki fasilitas kota. Sebagai kota pemekaran yang telah memiliki itu semua, maka Tangsel perlu ditata agar tata kelola kota menjadi teratur. Oleh karena itu, dibuatlah perumusan Tagline yaitu “Mari Menata Tangsel Rumah Kita Bersama” seperti yang telah dijelaskan pada bagan di atas. 24 Makna Informasi Indonesia, Mari Menata Tangsel Rumah Kita Bersama: Grand Strategi Politik Airin Rachmi Diany, Desember-2009, H. 32. “Menata” Mengatur, Menyusun, membenahi Mengarang bunga Acara, adab. Bangunan, boga, buku, busana, cahaya, cara, gerha, graha, guna air, guna hutan, guna tanah, hidang, hidup, hubungan, hukum, istilah, kalimat, kerja, kota, krama, laku, letak, lingkungan, muka, nama, olah, panggung, perang, rambut, rias, ruang, sinar, surya, susila, tanam, tertib, urut, warna Mari Menata Tangsel Rumah Kita Bersama “Mari Menata Tangsel, Rumah Kita Bersama” merupakan suatu bentuk kepedulian Hj. Airin Rachmi Diany dalam mengajak warga bersama-sama untuk menata kota Tangsel agar menjadi kota yang maju dalam berbagai aspek, seperti aspek pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. 25 Selain itu, visi untuk kota Tangsel agar menjadi lebih baik yaitu “Tangsel sebagai Kota Madani, yakni Mandiri, Damai, dan Asri”. Mandiri dengan segala fasilitas dan pelayanan fisik dan non fisik didalamnya. Damai dengan suasana yang aman, nyaman, dan kondusif untuk warganya, dan Asri berkat keseimbangan alam yang memperkuat daya dukung lingkungan. 26 b. Pelaksanaan Kampanye Berikut ini adalah hard campaign yang merupakan rangkaian pelaksanaan kampanye yang sifatnya “recall” terhadap Pasangan Airin dan Benyamin yang diutamakan pada aktivitas media dan pertemuan besar. 27 25 Hj. Airin Rachmi Diany, Menata Kota Tangerang Selatan, Mengubah Gagasan Menjadi Karya Nyata, Jakarta: PT Pustaka Indonesia Press, 2010. 26 Ibid. 27 Makna Informasi Indonesia, Mari Menata Tangsel Rumah Kita Bersama: Grand Strategi Politik Airin Rachmi Diany, Desember-2009, H. 74. Tabel 9 Pelaksanaan Kampanye Pasangan Airin-Benyamin 28 : Kegiatan Pelaksanaan Atribut Halal Bihalal Menyelenggarakan halal bihalal sekaligus sarana konsolidasi dengan calon pemilih Target: pemusatan di tiap tingkat kecamatan, target 3000 masa aktif Spanduk, pin, film dokumenter. “besek” Pertemuan Tertutup Melakukan pertemuan massal di gedung-gedung tertutup. Acaranya testimoni pendukung, pidato Airin, dan pemutaran film. cukup 2 jam, tapi padat Target: tiap kecamatan, 3000 masa aktif Spanduk, pin, kaos, film dokumenter. “gimmick” Ada stand untuk program komunitas. Kehadiran di TV Kehadiran di acara-acara tertentu: Just Alvin metro TV Laptop Si Unyil Trans7 Kuliner Sehat trans TV Mamah Dedeh Indosiar Ada pesan berantai sms sebelum tayangan diputar dan melakukan pemantauan di social networking agar tim kampanye bisa merespon jika ada tanggapan yang tonenya negatif dengan cara yang tetap 28 Ibid elegant. Ada blast sms sebelum ditayangkan ajakan untuk menonton Spot 30 detik bulan terakhir Kehadiran di Media cetak Placement ruang untuk berita dan iklan, dengan intensitas tinggi. Halaman daerah di koran nasional dan halaman depan koran lokal c. Evaluasi kampanye Evaluasi kampanye pasangan Airin-Benyamin dikatakan sukses, dimana pesan-pesan yang disampaikan sampai kepada masyarakat, masyarakat mengingat pesan-pesan yang disampaikan pasangan Airin- Benyamin saat kampanye, dan masyarakat menerima pesan-pesan kampanye tersebut sesuai dengan strategi yang diterapkan. Dalam tahap evaluasi ini, kampanye pasangan Airin-Benyamin dikatakan berhasil karena pasangan Airin-Benyamin memenangankan pilkada tersebut, hal ini dibuktikan dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel pasangan Airin-Benyamin berhasil memperoleh kemenangan di enam kecamatan total perolehan suara 54, 31. Sedangkan untuk pasangan Yayat Suderajat-Norodom Soekarno adalah 1, 10, pasangan Rodiah Najibah-Sulaeman Yasin 1,19, dan pasangan Arsyid-Andre Taulani memperoleh suara 43,40. Grafik 1 Prosentase Perolehan Suara Sah Masing-masing Calon 29 Untuk mengetahui secara lengkap rekapitulasi hasil penghitungann suara sah dan suara tidak sah masing-masing Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota per kecamatan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Tangerang Selatan Tahun 2011, dapat diketahui dalam tabel sebagai berikut ; Tabel terlampir. 3. Tahap Penanggulangan Masalah 29 Data Internal KPU Komisi Pemilihan Umum Kota Tangsel pada Pilkada Tangsel 2011. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 DRS. H. YAYAT SUDERAJAT, M M , M SI dan H.M . NORODOM SUKARNO, SIP HJ. RODIAH NAJIBAH, S.Pd dan H.E. SULAEM AN YASIN DRS. H. ARSYID, M SI dan ANDRE TAULANI HJ. AIRIN RACHM I DIANY, SH, M H dan DRS. H. BENYAM IN DAVNIE Setelah mengidentifikasi maslalah yang dihadapi oleh masyarakat Tangsel, pada tahap ini pasangan Airin-Benyamin mencoba untuk memberikan solusi atau penanggulangan masalah reduced problem bagi masyarakat Tangsel. Adapun solusi yang ditawarkan oleh pasangan Airin dan Benyamin adalah: 30 1. Masalah pendidikan, billboard digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai pendidikan dengan bertuliskan “gerakan menyumbang buku”. Untuk mengatasi masalah ini pasangan Airin-Benyamin mencanangkan konsep pendidikan berkualitas tapi murah dengan terus mengupayakan pemberian beasiswa pada mereka yang tidak mampu dan berprestasi serta meningkatkan kualitas pendidikan pada tingkat Madrasah mengingat banyaknya sekolah Madrasah yang terdapat di Kota Tangsel. 2. Masalah perekonomian: membangkitkan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM khususnya pedagang kecil dengan memberikan akses modal agar masyarakat bisa mandiri. Kemudia Airin juga sepakat untuk menjadikan Ikatan Pemberdayaan Pedagang Kecil Indonesia IPPKINDO sebagai wadah perjuangan 30 Hj. Airin Rachmi Diany, Menata Kota Tangerang Selatan, Mengubah Gagasan Menjadi Karya Nyata, Jakarta: PT Pustaka Indonesia Press, 2010. ekonomi kerakyatan dalam mewujudkan keadilan sosial dan kemandirian rakyat, serta melakukan pemerataan perekonomian. 3. Masalah kesehatan, untuk mengatasinya pasangan Airin dan Benyamin akan memperbanyak puskesmas-puskesmas yang akan tersebar di kota Tangsel, dan karena Tangsel belum memiliki RSUD maka pasangan ini berencana menjadikan RS As-Shobirin menjadi RSUD untuk kota Tangsel. Selain itu, Airin sendiri program ‘Nutrisi Sehat Untuk Rakyat” Nutrisera yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. 4. Masalah jaringan dan kualitas jalan: dengan melakukan pemetaan jalan terlebih dahulu. Mulai dari jalan rusak dan ruas jalan yang macet. Soal jalan rusak, Airin lebih fokus pada apa yang sudah diperbaiki tidak cepat kembali rusak. Di sinilah pasangan Airin-Benyamin menekankan pada tahap perbaikan jalan haruslah dilakukan monitoring yang superbaik. 5. Masalah tata ruang kota sampah: kehadiran di TV untuk mempromosikan program peduli lingkungan hidup sampah merupakan upaya bagi pasangan Airin-Benyamin untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk melakukan pembentukan tata ruang Tangsel, Airin akan mengundang seluruh developer baik kecil maupun besar, karena semua pihak harus bersinergi untuk memberikan masukan kepada pemerintah Tangsel. Ini penting kita lakukan agar tidak terjadi tumpang tindih dan salah tahapan seperti salah satunya soal drainase. Tata ruang Tangsel diharapkan bisa memungkinkan masyarakat tidak berlibur atau melakukan aktivitas keluarga di luar Tangsel karena sebenarnya potensi lokasi liburan ada di Tangsel. Seperti membuat pedestrian untuk pejalan kaki dan membuat jalur khusus sepeda. Dan semuanya akan dilakukan oleh pasangan Airin-Benyamin secara bertahap. Dengan Slogan “Mari menata Tangerang Selatan Rumah Kita Bersama” pasangan Airin-Benyamin berusaha untuk memberikan solusi sesuai permasalah yang dihadapi oleh masyarakat Tangsel itu sendiri dan dengan semangat Menata Tangsel Rumah Kita Bersama, Pembangunan Kota Tangsel akan direalisasikan dengan 10 langkah prioritas, yaitu 31 :

a. Peningkatan Kehidupan Sosial dan Kemasyarakatan

Diarahkan pada terjaminnya keamanan, ketertiban dan ketentraman umum serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 31 www.marimenatatangsel.com , diakses hari Selasa, 11 Maret 2011.

b. Penataan Kota Berwawasan Lingkungan

Diarahkan pada meningkatnya penataan kawasan perkotaan, kawasan bisnis dan perumahan yang berwawasan lingkungan.

c. Pembangunan fasilitas umum dan social

Diarahkan pada ketersediaan ruang publik bagi peningkatan minat baca masyarakat, potensi, motivasi dan prestasi generasi muda serta ruang rekreasi keluarga. d. Penataan sistem transportasi terpadu Diarahkan pada meningkatnya aksesibilitas kawasan kota dan mobilitas barang dan orang.

e. Pelayanan dasar pendidikan

Diarahkan pada tersedianya sistem informasi, saranaprasarana pendidikan, efektifnya bantuan operasional pendidikan, kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan, mutu pendidikan serta meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidikan dan kependidikan.

f. Pelayanan kesehatan masyarakat

Diarahkan pada terpeliharanya kesehatan masyarakat, tersedianya saranaprasarana layanan kesehatan, Kesehatan Ibu, Anak dan KB, serta gizi masyarakat dan layanan Jamkesmas dan Jamkesda.

g. Peningkatan kualitas pelayanan publik

Diarahkan pada meningkatnya pelayanan publik secara prima dalam perijinan, pajak dan retribusi daerah.

h. Pendidikan berorientasi dunia usaha

Diarahkan pada meningkaktnya keterampilan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dunia usaha.

i. Pengembangan ekonomi rakyat

Diarahkan pada pengembangan produk unggulan daerah serta perluasan jaringan pasar dan pemasaran.

j. Peningkatan Tata kelola pemerintahan

Diarahkan pada peningkatan kinerja pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan daerah, serta kerjasama antar pemerintahan daerah dan dengan stakeholder.

E. Interpretasi