Jenis Penelitian Metodologi Penelitian

8 2011 hingga Maret 2012. 5. Subyek dan Objek Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah kepala PSIBID 1, KA SUB BAG TU, ketua bagian bimbingan dan penyaluran, pembimbing rohani, dan 8 ornag warga binaan sosial yang ada di PSBIBD 1 Jakarta. Dan adapun yang menjadi obyek dari penelitian tersebut yaitu penerapan metodebimbingan shalat paada warga binaan sosial WBS yang ada di PSBIBD 1 Jakarta. 6. Sumber Data Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari narasumber dalam bentuk wawancara dengan kepala PSBIBD 1, KA. SUB BAG TU, ketua bagian bimbingan dan penyaluran, pembimbing rohani, dan 8 warga binaan sosial yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bnagun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta yang memenuhi criteria narasumber yang dimbil penulis. b. Data Sekunder Data sekunder adalah suatu data yang diperoleh melalui catatan-catatan atau suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian, seperti buku, majalah, foto dan sebagainya. 7. Instrument dan Alat Bantu Penelitian Dalam penelitian kualitatif sebagai instrument penelitian adalah peneliti. Selain itu alat bantu lainnya dalam penelitian ini adalah alat tulis, 9 dokumentasi foto-foto, dan buku-buku yang menunjang terhadap penelitian yang dilakukan. 8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa control, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu kredibilitas, apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya, beberapa criteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member-check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Penulis dalam hal ini melakukan observasi di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 10 Jakarta secara kontinyu untuk menemukan relevansi penelitian dan peristiwa yang sedang diteliti. b. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untk keperluan pengecekan atau sebagai 10 pembanding terhadap data tersebut. Hal ini dilakukan penulis untuk melihat kebsahan data terkait dengan persoalan bimbingan shalat kepada warga binaan sosial WBS secara langsung yang dibandingkan dengan data dokumentasi di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta c. Transferabilitas yaitu hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Penulis berinisiatif bahwa penelitian ini menjadi practicion value, yang hasilnya nenti diharapkan dapat diimplementasikan oleh penulis di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta. d. Konfirmabilitas yaitu hasil penelitian dapat dibuktikan kebenanrannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Penulis melakukan konfirmasi ulang pada data peneltian lapangan di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta agar data yang dihasilkan dapat dipertanggunngjawabkan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. e. Reliabilitas. Penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan narasumber. Reliabilitas dalam hal ini dimaksudkan penulis sesuai dengan definisi dan hasil pengamatan penulis terhadap problem 11 keagamaan yang terjadi di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 Jakarta untuk membuka wacana dan memberikan informasi mengenai bimbingan shalat pada warga binaan sosial WBS. 9. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Dokumentasi, yaitu penulis mencari keterangan dan bacaan yang dibutuhkan mengenai masalah terkait, melalui sumber-sumber yang ada, juga menelaah dokumentasi dan arsip yang dimiliki Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 Jakarta Barat. b. Observasi atau pengamatan langsung diPanti Sosial Bina Insani Kedoya Jakarta Barat, guna memperoleh gambaran yang jelas tentang metode bimbingan shalat pada warga binaan sosial WBS diPanti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 Jakarta Barat. c. Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. 7 Dalam hal ini penulis akan mewancarai pihak yang terkait seperti pamong lembaga, bimbingan Rohani, KA SUBAG TU, ketua bagian bimbingan dan penyaluran dan 8 warga binaan sosial WBS yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 Jakarta Barat. 10. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru. 8 Analisis data merupakan proses mencari dan meyusun secara sistematis data yang 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian KualitatifBandung : PT. Remaja Rosdakarya,2007 , h. 4. 8 Milles Matthew B dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI Press, 2007, h. 47 12 diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar kemudian dianalisa agar mendapatkan hasil berasarkan data yang ada. Hal ini disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif. 9 Setelah penulis mendapatkan data-data informasi yang dibutuhkan, teknik yang penulis lakukan dalam menganalisa data yaitu berupa sebagai berikut : a. Data yang didapatkan melalui observasi, dimana penulis mengumpulkan data secara akurat dengan car mencatat, fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek hubungan tersebut. b. Data yang didapatkan melalui wawancara, yakni adanya percakapan antara penulis dengan yang diwawancarai, mengemukakan pendapat, pandangan dan lain sebagainya. c. Data yang didapatkan melalui dokumentasi, yakni penulis mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan transkip buku dan sebagainya. 11. Teknik Pencatatan Data Alat penelitian yang sering digunakan adalah catatan lapangan data lapangan. Catatan lapangan atau dat tidak lain dari pada yang dibuat 9 Suharsimi Anikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Cet. Ke-12, h. 194. 13 peneliti sewaktu mengadakan wawancara terbuka pada subjek penelitian tahu mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan wawancara itu, atau menyaksikan kejadian tertentu. Catatan lapangan data itu dibuat dalam bentuk kata-kata kunci, singkat, pokok utama saja, kemudian dilengkapi dan di sempurnakan apabila sudah pulang ketempat tinggal. Pencatat data di lapangan hendaknya direkam apa yang perlu dan yang tidak perlu dicatat. Uraian tentang data dan orang yang diamati atau yang diwawancarai, bagaimana menghadapi perubahan latar penelitian, dan bagaimana cara memberikan pendapat dan tanggapan sendiri mengenai informasi yang dikumpulkan. 10 12. Teknik Pengolahan Data Setelah penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penelitian akan mengolah dan menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu dilakukan seperti orang merajut sehingga tiap bagian di talaah satu demi sa tu. Pertanyaan dengan kata tanya “mengapa”alasan apa”dan “bagaimana terjadinya” akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti”. 11 Menurut Patton sebagaimana dikutip oleh Lexy. J. Moleong dalam bukunya “Metode Penelitian Kualittif” bahwa analisis data adalah proses menurut urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, katagori sebagai suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan sebuah tema dan dapat ditemukan hipotesis kerjanya. 12 10 Lexy.J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: LPSP 3 UI, 1998, Cet, Ke-1, h.5 11 E. KristiPoerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologis, Jakarta: LPSP 3 UI, 1998 cet, ke-1, h.57. 12 Ibid;, h. 5 14 13. Tinjauan Pustaka Sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut, perlu penulis kemukakan suatu tinjauan pustaka sebagai langkah awal dalam penyusuanan skripsi yang akan penulis buat terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan secara judul untuk menghindari plagiat. Tinjuan pustaka pertama yang penulis telusuri adalah skripsi yang berjudul “ Pendekatan Bimbingan Shalat Pada Anak Tunagrahita – C Di SLB BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang”, Khusnul Mubarok, Mahasiswi Bimbingan dan Penyuluhan Islam angkatan 2009. Penelitian dalam skripsi ini berfokus pada metode atau cara memberikan bimbingan shalat kepada anak Tunagrahita – C SLB BC Muara Sejahtera. Penulusan skripsi yang kedua pemulis lakukan terhadap skripsi yang berjudul “ Upaya Pembimbing Dalam Meningkatkan Pengetahuan Ibadah Shalat Siswa SD N Kunciran 4”. Yang disusun oleh Mumun Mulyanah, Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2006. Penelitian dalam skripsi ini berfokus kepada sampai sejauh mana upaya pembimbing agama yang ada di SDN Kunciran 4 dalam meningkatkan ibadah shalat siswa atau anak bimbingannya. Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka penulis mengambil judul skripsi tentang Metode Bimbingan Shalat Pada Warga Binaan Sosial Di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta. Dimana penelitian skripsi ini berbeda dengan skripsi-skripsi di atas. Skripsi ini membahas fokus pada metode-metode bimbingan shalat apa saja yang 15 diberikan kepada para warga binaan sosial WBS, memakai program apa saja dan bagaimana penerapan dari metode bimbingan shalat yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta. 11. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembatasan skripsi ini, penulis merangkaikan secara sistematis penulisannya dibagi ke dalam lima bab: adapun sistematis penulisannya sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, meliputi; Latar Belakang Masalah, Perumusan dan

Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, metodologi penelitian jenis penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek dan obyek, sumber data, instrument dan alat bantu, teknik pemeriksaan keabsahan data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, teknik pencatatan data, teknik pengolahan data, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teori, meliputi Metode bimbingan shalat yaitu;

pengertian metode bimbingan shalat pengertian metode, pengertian bimbingan dan pengertian shalat, macam-macam metode bimbingan shalat macam-macam metode, metode bimbingan dan metode bimbingan shalat, tujuan dan fungsi bimbingan shalat, metode bimbingan shalat,. Warga Binaan Sosial pengertian warga binaan sosial, karakteristik warga binaan sosial, dan penyebab menjadi warga binaan sosial. BAB III Metode Bimbingan Shalat Pada Warga Binaan Sosial WBS Di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta Barat meliputi; sejarah dan latar belakang, visi, misi dan tujuan, organisasi dan 16 pengelolaan, sarana dan prasarana.

BAB IV Temuan dan Analisis Metode Bimbingan Shalat Pada Warga Binaan Sosial WBS

meliputi; profil subjek penelitian, Temuan Penelitian dan Metode yang Digunakan terdiri dari: Program Bimbingan Shalat, Waktu Bimbingan, Materi Bimbingan, Media, dan Metode Bimbingan. BAB V Penutup, Pada bagian terakhir, secara sistematis penulisan ini dibagi menjadi 5 bab. Secara keseluruhan skripsi ini diawali dengan abstrrak dan kata pengantar, dan diakhiri dengan lampiran surat-surat lembaga kampus dan tempat penelitian. 17

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Metode Bimbingan Shalat

1. Pengertian Metode Bimbingan Shalat

Metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai metode dengan ilmu pengetahuan, dan sebagainya. 1 Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari penggalan kata “meta” yang berarti “melalui” dan “hodos” berarti “jalan”. Bila digabungkan maka metode bisa diartikan “jalan yang harus dilalui”. Dalam pengertian yang lebih luas, metod e bisa diartikan sebagai “segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan- tujuan yang diinginkan”. 2 Sedangkan bimbingan memiliki pengertian menuntun, membantu seseorang yang mengalami masalah agar ia dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Bimbingan merupakan terjemahan dari “guidance”. Bentuk kata kerjanya yaitu “to guide” yang menunjukan. Bimbingan berarti menunjukan kepada seseorang yang secara psikologis membutuhkan bantuan, sehingga bimbingan adalah suatu pemberi bantuan psikologis agar yang bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengurangi sendiri masalah yang sedang dihadapinya. 3 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet. Ke-2, h. 580 2 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 120 3 Ahmad Mubarok, Konseling Agama Teori dan Kasus, Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2002, Cet. Ke-3, h.2