Pendahuluan, meliputi; Latar Belakang Masalah, Perumusan dan Tinjauan Teori, meliputi Metode bimbingan shalat yaitu;

17

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Metode Bimbingan Shalat

1. Pengertian Metode Bimbingan Shalat

Metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai metode dengan ilmu pengetahuan, dan sebagainya. 1 Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari penggalan kata “meta” yang berarti “melalui” dan “hodos” berarti “jalan”. Bila digabungkan maka metode bisa diartikan “jalan yang harus dilalui”. Dalam pengertian yang lebih luas, metod e bisa diartikan sebagai “segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan- tujuan yang diinginkan”. 2 Sedangkan bimbingan memiliki pengertian menuntun, membantu seseorang yang mengalami masalah agar ia dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Bimbingan merupakan terjemahan dari “guidance”. Bentuk kata kerjanya yaitu “to guide” yang menunjukan. Bimbingan berarti menunjukan kepada seseorang yang secara psikologis membutuhkan bantuan, sehingga bimbingan adalah suatu pemberi bantuan psikologis agar yang bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengurangi sendiri masalah yang sedang dihadapinya. 3 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet. Ke-2, h. 580 2 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 120 3 Ahmad Mubarok, Konseling Agama Teori dan Kasus, Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2002, Cet. Ke-3, h.2 18 Prayitno mengungkapkan bahwa bimbingan adalah “bantuan yang diberikan kepada orang lain, baik secara perorangan individu maupun kelompok agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Yaitu mengenal diri sendiri dan lingkungannya, menerima diri sendiri dan lingkungannya, secara positif dan dinamis, mengenal keputusan diri sendiri, mengarahkan diri sendiri, dan mewujudkan diri sendiri”. 4 Untuk memudahkan mengingat tentang pengertian bimbingan, maka Prayitno menyimpulkan unsur-unsur pokok yang ada dalam usaha pelayanan bimbingan, yaitu 5 : B = bantuan B = bahan G = gagasan I = individu I = interaksi A = asuhan M = mandiri N = nasehat N = norma Arthur J Jones berpendapat seperti yang dikutip oleh Hallen A. “Bimbingan adalah sebagai pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal membuat pilihan-pilihan, penyesuaian diri dan pemecahan problem-problem 6 ”. Menurut DR. Moh Surya seperti yang dikutip oleh Hallen A. mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut: “Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri 4 Prayitno., dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, Cet. Ke-1. 5 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2008, h. 8 6 Hallen, A., Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. Ke-1, h.4