Pengertian Metode Bimbingan Shalat

19 dengan lingkungan”. 7 Menurut Rachman Natawijaya seperti yang dikutip dari Hallen A. menyatakan bahwa “Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta kehidupan umunya. Dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbanngan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial”. 8 Adapun makna shalat menurut bahasa berarti doa. Sedangkan menurut syar a’ berarti menghadapkan jiwa dan raga kepada Allah; karena takwa hamba kepada Tuhannya, mengagumkan kebesaran-Nya dengan khusyu dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, sesuai dengan cara-cara dan syarat-syarat yang telah ditentukan. 9 Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Taubah 9: 103 dan Hajj 22: 77 sebagai berikut:             “Dan berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Taubah 9: 103. 7 Ibid, h. 5 8 Ibid. h. 5. 9 H NH Rifa’I, Pintar Shalat, Jombang: Lintas Media h. 32. 20 Kata shalat dalam firman Allah tersebut di atas berarti do’a. Sedangkan pengertian shalat menurut istilah dapat dilihat dari beberapa definisi 10 “Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah SWT, dan diakhiri dengan memberi salam. Sulaiman Rasyid mengatakan “Shalat adalah ibarat yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan”. Dari definisi diatas mengenai pengertian metode, bimbingan dan shalat, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode bimbingan shalat itu sendiri ialah cara atau jalan yang ditempuh secara berkesinambungan atau terus menerus untuk memahami ibadah kepada Allah dalam bentuk doa yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, sesuai dengan cara- cara dan syari’at-syari’at yang telah ditentukan.

2. Macam-macam Metode Bimbingan Shalat

a. Macam-macam Metode Penulis akan menjelaskan beberapa metode, diantaranya: 1. Wawancara Adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta mental atau kejiwaan psikis yang ada pada diri terbimbing atau warga binaan sosial WBS. 10 Sayyid Sabiq, Fiqih Shalat Panduan Lengkap Shalat Seperti Nabi, Bandung: Penerbit Jabal, 2009 Cet. Ke-1 21 2. Observasi Adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengamati secara langsung sikap dan perilaku yang tampak pada saat-saat tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi mental atau kejiwaannya. Pada saat melakukan observasi, observer melakukan pencatatan terhadap semua yang diamatinya dengan teliti dan obyektif. Selanjutnya diadakan analisa dan merumuskan kesimpulan sesuai dengan yang sesungguhnya. 3. Tes kuisioner Penggunaan metode ini adalah untuk mengetahui fakta dan fenomena kejiwaan yang tidak bisa diperoleh melalui metode wawancara atau observasi. Dalam penggunaan angket atau kuis agar mendapatkan data-data dan informasi yang sesuai dan obyektif maka yang perlu diperhatikan ialah penggunaan kata-kata atau istilah dalam pertanyaan yang dituliskan, yakni disesuaikan dengan keadaan obyek yang dituju. Kemudian ketepatan pertanyaan-pertanyaan yang dijadikan modus dalam pengidentifikasian permasalahan, serta struktur dari masakah-masalah yang ditanyakan. Demikian pula ketelitian dalam memahami jawaban-jawaban yang diberikan terbimbing, berikut diberikan orientasi atau petunujuk kepada terbimbing yang akan mengisi atau memilih jawaban yang disediakan, sehingga tingkat akurasinya bisa terwujud sesuai dengan yang diinginkan. 22 4. Bimbingan Kelompok Ialah metode bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama kelompok, seperti kegiatan diskusi, ceramah, seminar dan sebagainya. Penggunaan metode ini biasanya untuk mempelajari dan mengetahui komunikasi dan interaksi sosial yang dilakukan individu-individu terbimbing atau warga binaan sosial , hubungan timbal balik dan partisipasi terbimbing atau warga binaan sosial berada dalam kelompoknya. Hal ini bisa dilakukan untuk menumbuhkan atau mengembangkan potensi-potensi sosial warga binaan sosial atau bimbingan yang diberikan bagi warga binaan sosial yang mengalami kesulitan dalam melakukan kontak sosial dengan masyarakat. Maka melalui bimbingan kelompok secara bertahap warga binaan sosial diberikan peluang untuk berinteraksi dan bergaul dalam kelompoknya. 5. Psikoanalisis Adalah salah satu metode yang digunakan untuk memberikan penilaian tehadap peristiwa dan pengalaman kejiwaan yang pernah dialami warga binaan sosial sejak kecil. Misalnya perasaan tertekan, takut, trauma dan merasa rendah diri bila berada dalam situasi tertentu yang ada kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Bisa jadi hal ini kadang-kadang dianggap tidak rasional bagi orang lain yang ada disekitarnya, tetapi bagi diri warga binaan sosial mungkin menjadi masalah karena tanpa disadarinya peristiwa itu dapat mengganggu pikirannya atau mungkin pula bisa mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilakunya sehari-hari.