Temuan Penelitian dan Metode yang Digunakan

61 mencerna apa yang Ustad sampaikan kepada mereka. 6 4. Media Bimbingan Adapun media-media yang dipakai di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 ini dalam menyampaikan materi bimbingan shalat yaitu berupa slide, mike, ceramah dan dialog. 7 5. Metode Bimbingan Adapun metode yang Ustad H. Bahruddin Hanafi, S.TH.i. ini sampaikan kepada warga binaan sosial WBS ialah metode ceramah yang lebih sering diguanakan yaitu berupa cerita atau al-kisah yang diambil dari cerita para Nabi, Rasul dan Sahabat, dan juga memakai metode dialog, tanya jawab dan khusunya untuk materi shalat langsung dipraktekan dengan shalat berjama’ah. 8

C. Analisis Hasil Metode Bimbingan Shalat Pada Warga Binaan Sosial

WBS Bimbingan shalat yang diberikan oleh pembimbing rohani biasa disebut Ustad kepada WBS di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 di Jakarta Barat setiap hari selasa siang, bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang shalat agar shalat mereka para WBS bisa lebih baik lagi sesuai dengan ajaran Islam. Karena selama ini shalat mereka belum sempurna baik dari segi pemahaman maupun dari segi praktek. Dan bimbingan ini dirasakan cukup memberikan peran terhadap pengetahuan dan 6 Wawancara Pribadi dengan H. Bahruddin Hanafi,S.TH.i Pembimbing Agama di PSBIBD 1, Jakarta 20 Maret 2012. 7 Wawancara Pribadi dengan Drs. Muchlis, M.Si. Ketua Pembimbing dan Penyaluran Jakarta, 15 Maret 2012. 8 Wawancara Pribadi dengan H. Bahruddin Hanafi, S.TH.i Pembimbing Agama di PSBIBD 1, Jakarta 27 Maret 2012. 62 pemahaman tentang shalat WBS tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang penulis lakukan baik terhadap Ustad. Baharuddin selaku pembimbing rohani maupun terhadap para WBS yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta Barat. Adapun metode yang digunakan pembimbing rohani dalam bimbingan shalat kepada WBS ada 3 metode yaitu: 1. Metode Ceramah. Biasanya berupa cerita atau al-kisah yang diambil dari sejarah para Nabi, Rasul dan Shabat. 2. Metode Dialog Tanya Jawab. Setelah metode ceramah selesai disampaikan oleh pembimbing rohani, maka pembimbing rohani membuka season tanya jawab terhadap WBS seputar materi yang telah disampaika agar WBS tersebut mendapatkan pemahaman dari keraguannya. 3. Metode Praktek. Metode ini diberikan agar pembimbing rohani mengetahui sejauh mana pemahaman WBS terhadap materi Teori yang disampaikan. Dan dengan metode praktek ini, diharapkan para WBS lebih memahami tentang pentingnya shalat. Metode-metode tersebut dilakukan agar ketiga ranah yaitu kognitif, apektif dan psikomotorik dapat tercapai dengan baik. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada ketua pembimbing dan penyaluran, dan pembimbing agama Bimroh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode bimbingan shalat yang diberikan kepada warga binaan sosial WBS di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 ini dapat meningkatkan keimanan seorang muslim warga binaan sosial WBS di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 ini, pengetahuan dan pengamalan shalat bagi mereka. Karena keseharian mereka selama berada diluar, mereka jarang sekali tersentuh hati dan jiwa mereka akan sentuhan rohani atau bimbingan agama apalagi bimbingan shalat pada mereka. Tetapi setelah mereka berada di Panti Sosial Bina Insani Bnagun Daya 1 PSBIBD 1 ini mereka yang muslim, diwajibkan untuk mengikuti kegiatan rutin bimbingan agama tiap minggunya yang diselenggarakan pada hari selasa jam 13.00 – 13.40 WIB di Aula. 2. Adapun metode yang digunakan pada waktu bimbingan shalat adalah ceramah yang disampaikan dengan cara cerita-cerita atau al-kisah dari para Nabi, Rasul dan Sahabat, dan dialog atau tanya jawab. 3. Sebagian mereka para warga binaan sosial WBS yang terdiri dari gelandangan, pengemis dan fakir miskin ternyata sangat antusias dan semangat juga dalam partisipasi terlaksananya materi bimbingan agama terutama shalat pada mereka karena mereka menyadari bahwa mereka dulu