Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3 WBS dipanti sosial Kedoya Jakarta barat. Di sana para warga binaan sosial
WBS banyak, akan tetapi mereka sangat jarang sekali shalat bahkan bisa dikatakan belum pernah mengerjakan shalat selama hidupnya karena
minimnya pengetahuan tentang agama apalagi shalat kepada mereka. Karena hidup mereka dihabiskan hanya untuk mencari pekerjaan kecil-kecil yang bisa
menghasilkan duit, mulai dari shubuh sampai terbenam matahari, mereka kerjakan itu semua dengan sungguh-sungguh agar mereka masih bisa hidup
baik hari ini, esok maupun lusa. Oleh sebab itu, mereka sangatlah minim
sekali pembekalan agama pada diri mereka apalagi mengenai shalat. Kemudian di dalam hadits pula menjelaskan status orang yang meninggalkan
shalat yaitu sebagai berikut
3
ل ق د رب نع :
ملس ه ا لص ها ل س ر ل ق :
اصلا م ب ب دلا د علا ,
نمف ار ج رفك د ف اصلا رت
. ن سلا حصا دمحا ا ر
.
“Dari Buraidah, ia berkata, Rasullah SAW bersabda, „Suatu perjanjian yang mengikat kami dengan mereka adalah shalat. Dan siapa yang meninggal
shalat maka dia telah kafir secara terang- terangan”.H.R. Ahmad dan Ashabus
Sunan. Hadits diatas menjelaskan bahwa shalat merupakan hal kedua yang
terpenting setelah seseorang beriman dan percaya kepada keesaan Tuhan, dan lalai dari shalat dapat membawa seseorang kepada kekafiran, karena kalau
seseorang tidak memperkuat keyakinannya dengan perbuatan nyata, maka lambat laun ia akan kehilangan keyakinannya itu.
Saking mereka tidak mengenal waktu bekerja untuk bisa
3
Sayyid Sabiq, Fiqih Shalat Panduan Lengkap Shalat Seperti Nabi, Bandung: Penerbit Jabal, 2009 Cet. Ke- 1, h. 24
4 melangsungkan hidup mereka sampai-sampai mereka terkena razia dinas panti
sosial karena melanggar peraturan UU kedisiplinan Jakarta. Karena setiap waktu mereka habiskan untuk bekerja bukan untuk istirahat dan ibadah
sehingga mereka ditangkap dan dimasukan ke dalam panti sosial tidak hanya dimasukan begitu saja, tetapi mereka juga diberikan pembekalan tentang
peraturan UU kedisiplinan Jakarta, bimbingan sosial, bimbingan hukum, bimbingan psikis, bimbingan kesenian dan bimbingan rohani yaitu contohnya
diajarkan tentang ibadah, mulai berwudhu sampai shalat, tauhid dan akhlak untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Panti Bina Insani Bangun Daya 1 telah menyediakan fasilitas tempat beribadah bagi para karyawan-karyawan maupun yang terbimbing untuk
beribadah bersama-sama. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan secara mendalam dan sekaligus dijadikan pembahasan skirpsi dengan judul
“Metode Bimbingan Shalat Pada Warga Binaan Sosial WBS Di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta Barat
”. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Di PSBIBD 1 cukup banyak program pembinaan yang diberikan kepada terbimbing atau WBS Warga Binaan Sosial, seperti: Bimbingan
Sosial, Bimbingan Hukum, Bimbingan Rohani, Bimbingan Psikis Olahraga, dan Bimbingan Kesenian Nyanyi, membuat keset, bubur kedelai dan mebelai
pengkerajin kayu Agar tidak terlalu meluas, maka perlu kiranya penulis membatasi
masalah. Dalam hal ini penulis membatasi: Mengenai program bimbingan shalat, Mengenai metode bimbingan shalat, Penerapan dari metode-metode
5 bimbingan shalat
Berdasarkan pembatasan masalah yang di atas maka rumusan masalah adalah dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagaimana program bimbingan shalat yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta?
2. Bagaimana metode bimbingan shalat yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta?
3. Bagaimana penerapan dari metode-metode bimbingan shalat yang ada di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 Jakarta?