Faktor-faktor Penyebab Menjadi Warga Binaan Sosial WBS

41

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA INSANI

A. Sejarah dan Latar Belakang

1. Sejarah

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, yang berdiri sejak tahun 1993, yang semula bernama Panti Karya Sosial Kedoya, dahulu masyarakat menyebut dengan Panti Penjara Wanita, diarahkan untuk menerima dan memberikan layanan sosial diwilayah Provinsi DKI Jakarta. Dalam rangka memfungsionalkan dan mengembangkan minat harkat, martabat serta kualitas hidup WBS. 1 Kemudian dengan Keputusan Gubernur Nomor 163 Tahun 2010, menjadi Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, berfungsi sebagai penampungan sementara bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS antara lain : pengemis, gelandangan, wanita tuna susila, waria, pedagang, asongan, parkir liar, psykotik, pengamen dll. 2

2. Latar Belakang

Setiap lembaga pembangunan pasti mempunyai latar belakang terbentuknya lembaga tersebut bertujuan agar lembaga tersebut terbangun dan berjalan sesuai dengan fungsi dan manfaat dari lembaga tersebut. Begitu juga dengan lembaga PSBIBD 1 ini mempunyai latar belakang, diantaranya 1 Wawancara Pribadi dengan Drs. Muchlis, M.Si. Ketua Pembimbing dan Penyaluran Jakarta, 15 Maret 2012. 2 Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta nomor 163, Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Jakarta: PSBIBD, 2002 42 yaitu: 3 a. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS yang tersebar di wilayah Provinsi DKI Jakarta, senantiasa ditertibkan untuk mendapatkan perlindungan dan kemandirian. b. Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS hasil penertiban dan Penjangkauan Sosial, merupakan usaha kesejahteraan sosial yang c. dilakukan secara integrasi seiring dengan usaha pembangunan kesejahteraan sosial Provinsi DKI Jakarta dan perwujudannya dilakukan melalui sistem panti di Jakarta masih banyak PMKS Jalanan sebagai akibat dari kemiskinan, d. Urbanisasi, terbatasnya lapangan kerja, pendidikan rendah dengan keterampilan terbatas, sehinggga perlu penertiban sosial dan panti penampungan, sebelum dirujuk ke panti pelayanan dan rehabilitasi sosial. e. Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya PSBI BD 1 sebagai UPT Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dalam Penampungan Sementara dan Bimbingan Sosial Awal PMKS hasil penertiban dan penjangkauan Sosial bertugas Menyelenggarakan Kegiatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial PMKS hasil penertiban dan penjangkauan sosial yang meliputi: Identifikasi, Seleksi, Motivasi, Assesment, Penampungan Bimbingan sosial, Mental Fisik, Penyaluran dan Bina Lanjut. 3 Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta nomor 163, Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Jakarta: PSBIBD, 2002 43

B. Visi, Misi dan Tujuan

Setiap lembaga, baik itu lembaga pendidikan, rumah sakit, penjara, maupun lembaga panti sosial, pasti lembaga tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan berdirinya lembaga tersebut. Bertujuan agar lembaga tersebut kelihatan jelas terbangunnya lembaga dan kedepannya bagaimana dan seperti apa.

1. Visi

Terentasnya PMKS Jalanan dalam kehidupan yang layak, normatif.

2. Misi

a. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan WBS b. Melaksanakan kualitas pelayanan WBS c. Melaksanakan sosialisasi terhadap pelayanan sosial d. Memberikan motivasi dan rasa percaya diri e. Melaksanakan penyaluran ke panti-panti rehabilitasi atau lembaga sosial, keluarga dan ke daerah asal.

3. Tujuan

a. Tumbuhnya kesadaran mematuhi peraturan-peraturan tentang ketertiban umum dan tertib sosial. b. Tumbuhnya motivasi dan kemauan untuk mengikuti pembinaan dan rehabilitasi sosial di dalam panti c. Terkendalinya PMKS jalanan dan terlantar.

C. Struktur Organisasi dan Tata Kelola

Struktur organisasi adalah suatu gambaran yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan oraganisasi kedudukan dan jenis wewenang