35
Ayat di atas menjelaskan bahwa shalat itu mengingat Allah, memuji dan memohon do’a kepada-Nya. Karena dalam
shalat itu hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Dalam al-
Qur’an dijelaskan bahwa shalat berfungsi untuk mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan
munkar, seperti dalam firman Allah Swt:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab al Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. Dan Sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih
besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah me
ngetahui apa yang kamu kerjakan”. QS. 29: 45
4. Metode Bimbingan Shalat
Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari penggalan kata “meta” yang berarti “melalui” dan “hodos” berarti “jalan”. Bila
digabungkan maka metode bisa diartikan “jalan yang harus dilalui”.Dengan demikian metode bimbingan shalat adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk
tercapainya suatu tujuan bimbingan shalat yang efektif dan efesien.
28
Pada uraian berikut ini penulis akan menguraikan secara singkat beberapa
28
M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2008, h. 120
36
metode yang digunakan dalam kegiatan bimbingan shalat pada umumnya. a. Metode Ceramah
29
Yaitu suatu teknik atau metode bimbingan yang banyak diwarnai oleh cirri
karakteristik bicara
seorang pembimbing
pada aktivitas
bimbingan.Ceramah dapat pula bersifat berpidato retorika, khutbah, mengajar dan sebagainya.
Kelebihan dari metode ceramah ini adalah sifatnya yang fleksibel, mudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta waktu yang tersedia,
jika waktunya terbatas, bahan atau materinya dapat dipersingkat.Dan sebaliknya jika waktunya memungkinkan banyak dapat disampaikan
materi yang sebanyak-banyaknya dan lebih mendalam.Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektifnya pemahaman materi oleh objek
pembinaan pendengar, Karena komunikasinya hanya bersifat satu arah. b. Metode Tanya Jawab atau Dialog
30
Yaitu penyampaian materi bimbingan dengan cara mendorong audience peserta bimbingan agar lebih aktif dan bersungguh-sungguh
memperhatikan materi yang diberikan. Sehingga dengan metode ini audience akan langsung memahami persoalan-persoalan yang
dihadapinya. Disamping itu kelebihan lain dari metode ini yaitu sangat berguna
untuk mengurangi kesalahfahaman objek bimbingan, menjelaskan perbedaan-perbedaan pandangan dalam memahami bimbingan shalat
dan menerangkan suatu persoalan yang belum pernah dimengerti, yang
29
Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 104- 107.
30
Ibid., h. 124.
37
kesemuanya itu dapat secara jelas dengan langsung dijelaskan kepada objek bimbingan. Dalam metode ini terdapat komunikasi dua arah maka
penyampaian materi akan dengan efektif dapat difahami oleh objek bimbingan. Sehingga pokok-pokok persoalan tentang shalat dapat lebih
luas dan lebih dalam diketahui oleh audience. Jadi dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan metode
bimbingan shalat adalah suatu cara yang ditempuh untuk tercapainya suatu bimbingan shalat yang efektif dan efesien lagi sesuai dengan
ketentuan agama.
B. Warga Binaan Sosial
1. Pengertian Warga Binaan Sosial WBS
Disini Panti Bina Insani Bangun Daya 1 PSBIBD 1 menyebutkan para PMKS dengan sebutan warga binaan sosial WBS.Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau
gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial
secara memadai dan wajar.Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial,
keterbelakangan, keterasingan atau keterpencilan dan perubahan lingkungan secara mendadak yang kurang mendukung, seperti
terjadinya bencana.
31
31
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur http:www.imadiklus.com201101definisi-
penyandang-masalah-kesejahteraan-sosial-pmks.html