Pengertian Kepuasan Nasabah Peranan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah di PT Bank Sumut Cabang Syariah Medan

unit operasi pada pendekatan riset dan pengembangan dengan pertanyaan spesifik. e Dapat dimengerti Understandable Kualitas informasi juga ditentukan melalui informasi yang dapat dimengerti oleh penggunanya. Informasi yang relevan, berguna, dan dapat dipercaya akan mempermudah pemahaman informasi. f Tepat waktu Timely Informasi yang baik adalah informasi tersebut harus tersedia pada saat pembuat harus tersedia pada saat pembuat keputusan membutuhkannya, dan perusahaan harus dapat mengumpulkan data yang dapat mendukung pembuatan keputusan. 3 Menghimpun suara konsumen. Sistem informasi kualitas pelayanan yang terbaik dibangun dengan basis data secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berisi persepsi rata-rata konsumen dari pelayanan yang sangat spesifik, sedang data kuantitatif membawa banyak kemudahan dalam tabel informasi pelayanan, termasuk mudah menganalisis, dapat diperbandingkan dari period eke periode selanjutnya dan mudah diproyeksikan. 4 Menyelaraskan kinerja pelayanan dengan kinerja bisnis. Pelayanan yang baik memungkinkan sebuah perusahaan memperkuat kesetiaan pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar market share, karena itu pelayanan yang baik menjadi penting dalam operasi perusahaan. Sistem informasi kualitas pelayanan harus memasukkan pengaruh kinerja pelayanan pada kinerja bisnis. Perusahaan juga dapat secara langsung memperkirakan pengaruh laba dari perbaikan pelayanan yang efektif memalui pengukuran keluhan kepuasan konsumen terhadap penanganan keluhan mereka dan keinginan membeli mereka. Perusahaan dapat memonitor hubungan antara perbaikan pelayanan dan hasil bisnis dengan mengukur keinginan keluhan konsumen yang tidak puas dan keluhan konsumen yang puas dengan respons perusahaan. 5 Menjangkau setiap pegawai. Sistem informasi dapat berguna jika embuat keputusan menggunakan informasi tersebut. Hal tersebut harus lebih dari sekedar sistem pengumpulan data, tetapi juga harus menjadi sistem komunikasi. Seluruh pegawai adalah pembuat keputusan. Karena mereka secara teratur membuat keputusan yang menentukan tindakan mereka. Karena itu sistem informasi kualitas pelayanan harus memberikan informasi pelayanan yang relevan pada setiap pegawai dalam suatu organisasi. Menurut Supranto 2009 kepuasan pelanggan mempunyai pengertian sebagai berikut: Kepuasan pelanggan mempunyai perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerjajasa sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan pengertian di atas maka diketahui bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Karena itu, pelanggan tidak akan puas apabila pelanggan mempunyai persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi. Pelanggan akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkannya. Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan kepada pengalaman pelanggan membeli di masa lalu, pendapat teman dan kerabat, serta informasi dan janji-janji dari perusahaan dan para pesaingnya. Hal tersebutlah yang menyebabkan harapan orang biasa-biasa saja atau sangat kompleks. Menurut Kottler 2009 memberikan suatu defenisi mengenai kepuasan pelanggan yaitu : “Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsikesannya terhadap kinerja hasil suatu produk dan harapan- harapannya”. Banyak perusahaan memfokuskan pada kepuasan tinggi karena para pelanggan yang kepuasannya hanya pas mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan tinggi atau kesenangan yang tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap merk tertentu, bukan hanya kesukaanpreferensi rasional. Hanya adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi. Selanjutnya menurut Susanto 2008 menyatakan sebagai berikut : “Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang mereka pelanggan rasakan dibandingkan dengan harapannya”. Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk atau jasa akan berpengaruh pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan pelanggan setelah terjadi proses pembelian postpurchase action. Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan yang puas juga cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap produk atau jasa kepada orang lain. Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan akan suatu produk atau jasa sebagai akhir dari suatu proses penjualan memberikan dampak tersendiri kepada perilaku pelanggan akan produk tersebut. Bagaimana perilaku pelanggan dalam melakukan pembelian kembali, bagaimana pelanggan dalam mengekspresikan produk yang dipakainya dan jasa yang diperolehnya, dan perilaku lain yang menggambarkan reaksi pelanggan atas produk dan jasa yang telah dirasakan.

B. Menilai Tingkat Kepuasan Nasabah

Secara konseptual, kepuasan nasabah dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber Tjiptono, Fandi 2008 Gambar 3.1 Kepuasan Pelanggan Jadi tingkat kepuasan nasabah adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan pelanggan dapat mengalami salah satu dari berbagai tingkat kepuasan yang umum. Kalau kinerja atau kebutuhan dan keinginan pelanggan di bawah harapan, pelanggan akan kecewa. Kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan akan puas. Ada banyak cara untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk yang telah dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Menurut Kottler 2009 mengemukakan empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu : 1 Sistem keluhan dan saran pelanggan TUJUAN PERUSAHAAN PRODUK NILAI PRODUK BAGI PELANGGAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN PELANGGAN HARAPAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN 2 Survey kepuasan pelanggan 3 Memperkerjakan beberapa orang Ghost Shopping 4 Perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli Lost Costumer Analyst Keempat metode menurut Kottler 2009 ini digunakan untuk mengukut tingkat kepuasan pelanggan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Sistem keluhan dan saran pelanggan Setiap perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan perlu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan pelanggan. Adapun metode yang digunakan bisa berupa kotak saran yang bisa dikirim via pos ataupun dengan menyediakan saluran telepon khusus customer online. Informasi yang diperoleh dari melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggapan dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. 2 Survei Keluhan Pelanggan Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan menggunakan metode survey, baik melalui pos, telepon maupun dengan wawancara pribadi. Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : a Direct Report Satisfaction Pengukuran dengan cara langsung Pengukuran dengan cara ini dilakukan dengan cara langsung melalui beberapa pertanyaan tentang tingkat kepuasan terhadap suatu produk. b Derived Dissatisfaction Pertanyaan dengan 2 hal Yaitu pertanyaan yang menyangkut dua hal utama yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. c Problem Analyst Analisis Masalah Pertama; pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok yaitu masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran perusahaan. Kedua; saran-saran untuk melakukan perbaikan. d Importance Performance Analyst merangking beberapa atribut Yaitu responden diminta untuk merangking beberapa atribut dan penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap atribut. Selain itu responden diminta untuk merangking seberapa baik kinerja dalam masing-masing atribut tersebut. 3 Ghost Shopping memperkerjakan beberapa orang Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang ghost shopper untuk berperan sebagai pembelipemanfaat potensial produkjasa perusahaan dan pesaing. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan-permintaan pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan dan menanggapi setiap keluhan. Lalu mereka menyampaikan temuan- temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produkjasa perusahaan dan pesaing. Dengan adanya temuan tersebut diharapkan mampu memperbaiki kualitas pelayanan yang ada. Ada baiknya para manajer perusahaan yang terjun langsung menjadi ghost shopper untuk mengetahui langsung bagaimana karyawannya berinteraksi dan memperlakukan para pelanggannya. 4 Lost Customer Analist Menghubungi pelanggan yang berhenti membeli Dalam metode ini, perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau berganti pemasok untuk mempelajari sebabnya. Perusahaan