Rugi-rugi magnetik oleh proses relaksasi

74 diperhatikan kontribusi rugi-rugi ekstrinsik seperti ketidaksempurnaan struktur kristal yang bergantung pada proses penumbuhan dan kondisi pembentukan kristalnya, keacakan orientasi anisotropis polycrystallinity, porositas, kekasaran permukaan, grain boundaries dan kecepatan relaksasi. Proses relaksasi spin dapat diklasifikasikan ke dalam 2, 3 dan 4-magnon menurut reprensentasi Hamiltonian [55] 2-magnon berhubungan dengan ketidakhomogenan dalam material magnetik yang mencakup ketidaksempurnaan struktur kristal, porositas, kekasaran permukaan dan impuritas. 3-magnon berhubungan dengan dipolar interaction yaitu interaksi antar domain-domain magnet berjangkauan panjang namun lemah yang bertanggung jawab mememecah domain tunggal material ferro atau ferri-magnetik menjadi domain-domain yang lebih kecil dengan arah yang saling berlawanan untuk meminimalisasi energi sistem. 4-magnon berhubungan dengan exchange interaction yaitu interaksi berjangkauan pendek namun kuat antar domain-domain magnet yang bertanggung jawab menjaga arah domain-domain tetap pada arah yang sama. Kombinasi semua magnon tersebut akan menghasilkan efek kombinasi yang menginduksi pembawa muatan, relaksasi ion, lattice vibration dan akhirnya didisipasikan dalam bentuk panas. Gambar 2.44. Klasifikasi frekuensi relaksasi [56] 75

2.14.3 Impedansi gelombang dan reflektifitas

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mekanisme serapan gelombang oleh material dielektrik dan magnetik secara terpisah. Namun demikian untuk mendapatkan material penyerap gelombang mikro yang baik maka sifat dielektrik dan magnetik perlu dipadukankan dalam satu material. Paduan sifat magnetik dan dielektrik tersebut mengakibatka analisis menjadi semakin kompleks. Metode impedansi dan reflektivitas menjadi alternatif yang cukup komperhensif untuk memahami fenomena yang terjadi di dalam material penyerap gelombang mikro. Interaksi gelombang elektromagnetik dengan materi dapat didefinisikan dengan koefisien refleksi R dan absorpsi A seperti persamaan 2.62 dan 2.63 berikut: 2.62 2.63 dengan E I sebagai intensitas sumber, E R sebagai intensitas refleksi dan E A sebagai intensitas absorpsi. Persamaan 2.62 dan 2.63 dapat ditulis kembali dalam bentuk impedansi menurut persamaan 2.64 dan 2.65 berikut [57]: 2.64 76 β 2. 65 dimana : 2. 66 2.67 Propagasi gelombang mikro dengan material penyerap akan menghasilkan nilai Z L yang bergantung pada konduktifitas, permitivitas dan permeabilitas. Nilai  o = 8.85 x 10 -12 Fm -1 dan  o = 1.26 x 10 -6 Hm -1 , sehingga Z = γ77 Ω. Persamaan 2.65 memperlihatkan bahwa material yang sangat konduktif akan menghasilkan nilai impedansi yang sangat kecil , akibatnya dan yang menunjukan bahwa seluruh gelombang mikro akan dipantulkan dengan beda fasa 180 o . Material penyerap gelombang mikro yang baik harus mempunyai nilai dan nilai , sehingga seluruh energi gelombang mikro akan diserap oleh material dan terjadi impedance matching atau Z L = Z = γ77 Ω. Kemampuan suatu material penyerap gelombang mikro diukur berdasarkan nilai reflektivitas pada persamaan 2.68 berikut: