6 Gambar 2.1. Sistem dan kisi kristal
2.1.2. Parameter Kisi
Panjang tiap-tiap ruang sel yang searah dengan sumbu kristalografi disebut dengan tetapan kisi lattice constant, dan dinamakan dengan parameter kisi
sumbu a, b, dan c. Sudut yang dibentuk oleh garis bc, ac, dan ab berturut-turut disebut dengan α, , . Gambar β.2 adalah ilustrasi dari parameter kisi.
7 Gambar 2.2. Parameter kisi
2.1.3. Sistem kristal
Terdapat tujuh sistem kristal yang dikembangkan menjadi empat belas kisi bravais dalam pengelompokan struktur kristal. Pengelompokan ini berdasarkan
pada karakteristik unit selnya, antara lain sifat-sifat vektor basis, sudut antar vektor basis dan karakteristik elemen simetrinya. Pada karakteristik unit sel
terdapat sifat-sifat geometri kristal antara lain ; indeks Miller, bidang kristal hkl dan konstanta kisi. Pada Gambar 2.3 ditunjukkan tujuh system krsital berikut
pengembangan empat belas kisi bravaisnya.
8 Gambar 2.3 Tujuh sistem kristal dan 14-kisi bravais [20]
9
Tabel 2.1 Tujuh sistem kristal [21] Sistem
Kristalografi Panjang sumbu dan
sudut Kisi Bravais
Simbol Kisi
Triklinik a ≠ b ≠ c
α ≠ ≠ =λ0 Simple
P
Monoklinik a ≠ b ≠ c
α = =λ0 ≠ ataua ≠
b ≠ c α = = λ0
≠ Simple
Base – centered
P C
Ortorombik a ≠ b ≠ c
α = = =λ0 Simple
Base centered Face centered
Body centered P
C F
I Tetragonal
a = b ≠ c α = = =λ0
Simple Body centered
P I
Trigonal Rombohedral
a = b = c α = = ≠ λ0
120 Simple
P
Hexagonal a = b ≠ c
α = = λ0 =1β0
Simple P
Kubus a = b = c
α = = =λ0 Simple
Face centered Body centered
P F
I
5
10
2.1.4. Indeks Miller
Misalkan x adalah fraksi perkalian dari vektor basis a, y adalah fraksi perkalian dari vektor b dan z adalah perkalian dari vektor basis c, maka invers dari
ketiga fraksi dapat dikalikan dengan suatu bilangan sedemikian rupa sehingga ketiga fraksi triplet menghasilkan bilangan bulat terkecil. Triplet atau set
bilangan bulat ini disebut indeks miller, diberi simbol hkl. Hubungan ketiga indeks miller ini akan membentuk bidang yang disebut dengan bidang Bragg.
Gambar 2.4. Bidang kristal pada berbagai indeks miller [21]
11
2.1.5. Jarak Bidang Kristal d
Untuk mengetahui jarak antara bidang di dalam kristal adalah harus mengetahui indeks miller dari bidang-bidang tersebut. Misalkan jarak antar
bilangan diberi symbol d
hkl
, maka secara matematis hubungan antara d
hkl
dengan indeks miller basis kostanta kisi untuk sistem orthorombik, dapat ditulis sebagai
berikut: 2.1
dimana : h k l itu merupakan bidang kristalografi atau indeks miller.
2.2. Teori Dasar Sinar-X
Sinar-X adalah salah satu bentuk dari radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang antara 0,01
– 100 Ǻ. Karena berbentuk gelombang maka energi yang dimiliki oleh foton sinar-X ini dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan [22] berikut: 2.2
Dengan h konstanta planck 6,626 x 10
-34
[J.s] , c kecepatan cahaya 3 x 10
8
ms dan sebagai panjang gelombang [m]. Sehingga untuk sinar-X dengan
panjang gelombang 1 Ǻ 10
-10
m akan memiliki energi sebesar 1,9898 x 10
-15
Joule atau 12400,8 eV. Dengan energi yang demikian besar, sinar-X dapat mengionisasi elektron terdalam dari beberapa unsur ringan seperti pada Tabel 2.2
[23]