Karakterisasi XRD X-Ray Diffraction Sampel La

116 10 20 30 40 50 60 70 80 90 440 880 1320 500 1000 1500 500 1000 1500 2000 500 1000 1500 750 1500 2250 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Sudut dua theta La 2 O 3 BaCO 3 In te n si ta s MnCO 3 TiO 2 La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,98 Ti 0,02 O 3 Gambar 4.12. Pola difraksi sinar X bahan dasar dan sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 117 Gambar 4.12 menunjukkan adanya perbedaan antara pola difraksi sinar X sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dengan pola difraksi sinar X bahan-bahan dasar penyusunnya. Hal ini ditandai dengan perbedaan sudut dua theta puncak-puncak difraksi antara sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dan bahan-bahan dasar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa proses eksperimen yang dilakukan telah berhasil membuat sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 . Pola difraksi sinar X untuk sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dengan variasi x=0; 0,02; 0,04; dan 0,06 dapat di lihat pada Gambar 4.13 sampai Gambar 4.16. 10 20 30 40 50 60 70 80 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Int en sitas Sudut dua theta La 0,67 Ba 0,33 MnO 3 Gambar 4.13. Pola difraksi sinar X sampel La 0,67 Ba 0,33 MnO 3 118 10 20 30 40 50 60 70 80 500 1000 1500 2000 Int en sitas Sudut dua theta La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,98 Ti 0,02 O 3 Gambar 4.14. Pola difraksi sinar X sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,98 Ti 0,02 O 3 119 10 20 30 40 50 60 70 80 500 1000 1500 2000 Int en sitas Sudut dua theta La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,96 Ti 0,04 O 3 Gambar 4.15. Pola difraksi sinar X sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,96 Ti 0,04 O 3 120 10 20 30 40 50 60 70 80 500 1000 1500 2000 2500 Int en sitas Sudut dua theta La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,94 Ti 0,06 O 3 Gambar 4.16. Pola difraksi sinar X sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,94 Ti 0,06 O 3 Pola difraksi sinar X sampel La ,.67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 untuk seluruh variasi nilai x memperlihatkan pola difraksi yang sama, ditandai dengan puncak-puncak pada sudut dua theta yang hampir sama. Selajutnya dilakukan refinement dengan menggunakan software GSAS. Hasil refinement sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dengan variasi x ditunjukkan pada Gambar 4.17 sampai dengan Gambar 4.20 121 . Gambar 4.17. Hasil refinement sampel La 0,67 Ba 0,33 MnO 3 122 Gambar 4.18. Hasil refinement sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,98 Ti 0,02 O 3 123 Gambar 4.19. Hasil refinement sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,96 Ti 0,04 O 3 124 Gambar 4.20. Hasil refinement sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,94 Ti 0,06 O 3 Hasil refinement GSAS tersebut memberikan informasi bahwa seluruh sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dengan harga x = 0,02; 0,04; dan 0,06 telah terbentuk fasa tunggal dengan struktur kristal monoklik dan grup ruang I 1 2c 1 . Beberapa data hasil refinement GSAS dapat dilihat pada Tabel 4.2. Harga χ 2 yang diperoleh yakni dibawah 1,3 dan w RP dibwah 10 menunjukkan bahwa data yang dihasilkan dapat diterima dengan baik. Dari hasil refinement tersebut tampak bahwa pengaruh doping Ti terhadap strutur kristal ataupun perubahan parameter kisinya tidak terlalu berpengaruh. Ditandai dengan tetanpnya struktur kristal untuk setiap variasi konsentrasi x, dan harga parameter kisi yang tidak mengalami perubahan secara signifikan. 125 Tabel 4.2. Hasil refinement GSAS sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 Sampel aÅ bÅ cÅ Β χ 2 w Rp Densitas gcm 3 La 0,67 Ba 0,33 MnO 3 5,538 5,534 7,830 89,922 1,239 0,077 6,678 La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,98 Ti 0,02 O 3 5,534 5,538 7,829 89,955 1,187 0,079 6,676 La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,96 Ti 0,04 O 3 5,550 5,520 7,812 90,097 1,265 0,083 6,690 La 0,67 Ba 0,33 Mn 0,94 Ti 0,06 O 3 5,560 5,513 7,804 90,166 1,321 0,082 6,689

4.3. Karakterisasi Sifat Magnet Sampel La

0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 Sifat magnet sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dikarakterisasi dengan menggunakan permagraf. Kurva histerisis hasil karakterisasi permagraf sampel La 0,67 Ba 0,33 Mn 1-x Ti x O 3 dengan variasi harga x dapat dilihat dalam Gambar 4.21 sampai dengan Gambar 4.24. 126 -2000 -1500 -1000 -500 500 1000 1500 2000 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 JT HkAm La 0,67 Ba 0,33 MnO 3 Gambar 4.21. Kurva histerisis sampel La 0,67 Ba 0,33 MnO 3