20
a. Pentingnya Perencanaaan Keuangan Keluarga
Perencanaan keuangan adalah suatu proses dalam merencanakan keuangan pribadi untuk dapat memberikan solusi perencanaan, pemilihan
pengelolaan keuangan, kekayaan atau inevestasi agar tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai.
8
Menurut Anatoli Karvof, dalam bukunya Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi, Perencanaan Keuangan adalah metode proses yang
sistematis serta dapat diprediksi tentang bagaimana seorang individu atau keluarga bisa meraih kebebasan keuangan dan keamanan ekonomi.
9
Sedangkan menurut Agustianto, dalam bukunya Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, perencanaan keuangan syariah merupakan suatu
proses perancangan kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan, non-keuangan
serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diakhirat ketika sudah meninggal insyaalah
dapat tercapai.
10
8
Adler H. Manurung dan Luthfi T. Rizky, Successful Financial Planner, Jakarta: PT Grasindo, 2009, h.1
9
Anatoli, Cerdas Mengelola h. 1
10
Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, Jakarta, Muda Mapan Publishing : 2010, h.41
21
Sebagai keluarga muslim yang taat, perencanaan merupakan salah satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik,
sebagaimana firman Allah SWT :
...
āχÎ ©
Ÿω çÉitóãƒ
tΒ BΘöθsÎ
4®Lym ρçÉitóãƒ
tΒ öΝÍκŦà ΡrÎ
3 ∩⊇⊇∪
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri…” Ar Rad: 11 pκš‰r‾≈tƒ
šÏ © θãΖtΒu
θà®? ©
öÝàΖtFø9uρ Ó§ø tΡ
¨Β ôMtΒ£‰s
7‰tóÏ9 θà¨?uρ
© 4
¨βÎ ©
7Î7yz yϑÎ
tβθè=yϑ÷ès? ∩⊇∇∪
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk
hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Al-Hasyr: 18
Jelas sekali dalam ayat di atas kita sebagai manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk merencanakan apa yang kita perbuat untuk masa
depan. Berikhtiar secara maksimal dengan melakukan perencanaan untuk situasi terburuk dan berharap untuk yang terbaik, setelah itu bertawakal
kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Keinginan manusia yang tidak ada habisnya menjadikan manusia
rakus dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, ketika mereka
22
memiliki pendapatan yang sedikit mereka mengatakan pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi ketika mereka
memiliki pendapatan yang besarpun mereka tetap mengatakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Disinilah alasan mengapa sebuah
keluarga membutuhkan perencanaan keuangan :
11
a. Adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai
b. Tingginya biaya hidup saat ini
c. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun
d. Keadaan ekonomi tidak selalu baik
e. Fisik manusa tidak selalu sehat
f. Banyaknya alternatif produk keuangan yang ditawarkan
Menurut Kapoor, Dlabay, dan Hugges dalam bukunya Personal Financial mengemukakan alasan pentingnya perencanaan keuangan
adalah sebagai berikut :
12
1. Meningkatkan efektivitas penghasilan, penggunaan dan perlindungan
sumber-sumber keuangan sepanjang hidup. 2.
Meningkatkan pengendalian masalah keuangan dengan menghindari utang yang terlalu banyak, kebangkrutan dan kebergantungan kepada
pihak lain demi terjaminnya ekonomi.
11
Safir Senduk, Menegelola Keuangan Keluarga, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009, h. 4
12
Kapoor, Jack R, Les R. Dlabay, Robert J. Hughes, Personal Finance, North America: The McGraw. Hill Companies, 2004, h.6
23
3. Meningkatkan hubungan keluarga yang merupakan hasil dari
perencanaan keuangan yang baik dan komunikasi yang efektif atas keputusan keuangan.
4. Bebas dari kekhawatiran keuangan karena bisa melihat masa depan,
mengantisipasi pengeluaran, dan mencapai tujuan ekonomi. Sehingga
sebuah keluarga
yang merasa
cukup dengan
pendapatannya bahkan memiliki penghasilan yang besar akan terbantu agar uangnya tidak terbuang dengan sia-sia dan penggunaan pendapatan
bisa lebih optimal dan efisien. Sedangkan keluarga yang tidak cukup dengan pendapatannya bisa terbantu untuk menyongsong masa depan
yang lebih baik dalam hal keuangan. Karena perencanaan keuangan memiliki beberapa tujuan, yaitu tujuan jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek untuk dicapai dalam waktu yang sangat dekat atau kurang dari 1 tahun, seperti liburan keluarga dan
dana darurat. Tujuan jangka menengah akan dicapai satu sampai lima tahun, seperti pembelian rumah, kendaraan. Sedangkan tujuan jangka
panjang akan dicapai lebih dari lima tahun, seperti dana pendidikan anak, pensiun dan lain-lain. Sehingga dengan adanya perencanaan keuangan ini
akan meminimalisir resiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang karena setiap tujuan keuangan sudah memiliki pos-pos masing-masing
yang telah dianggarkan, sehingga rasa tenang dan nyaman untuk meningkatkan pendapatan keluarga menjadi maksimal.
24
Secara spsifik, ada 4 point utama tujuan dibuatnya perencanaan keangan adalah sebagai berikut:
13
a. Mengontrol pola belanja, selama ini pola belanja yang banyak
diterapkan mayoritas manusia adalah pola belanja konsumtif, padahal pola belanja konsumtif merupakan pola belanja yang dapat menyeret
manusia kedalam lubang kemiskinan dalam waktu yang relatif singkat. b.
Mengantisipasi semakin melambungnya biaya hidup, kebutuhan hidup didunia sekarang ini kian tinggi dan tak ada seorangpun yang mampu
mencegahnya. Sedangkan kebutuhan manusia setiap hari harus tetap terpenuhi, olehkarena itu perencanaan keuangan yang tepat sangat
diperlukan untuk mngantisipasi hal semacam ini. c.
Mengantisipasi kondisi perekonomian yang cenderung labil, kondisi perekonomian selalu mengalami pasang surut, ada kalanya dalam
kondisi baik, tetapi ada kalanya juga berada dalam kondisi buruk. Sehingga tidak menutup kemungkinan keadaan buruk seperti krisis
moneter yang lalu dapat terjadi lagi dimasa mendatang. Jika sebuah keluarga sudah memiliki perencanaan keuangan maka kondisi seperti
ini akan mudah dihadapi. d.
Mengantisipasi masa produktif manusia, tidak selamanya mausia dapat terus bekerja, ada kalanya manusia berkurang kesehatannya, pada saat
13
Anggoro Prasetyo, Employionaire”Karyawan Berkehidupan Direktur”,Jakarta: Citra Media, 2010h. 21
25
kondisi fisik dalam keadaan baik dapat dengan mudah melakukan pekerjaan apapun, berbeda halnya dengan kondisi kesehatan yang
buruk.
b. Langkah dan Proses Perencanaan Keuangan
Untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan, sebuah perencanaan keuangan perlu dilakukan secara cermat dan teliti, maka
diperlukan langkah dan proses dalam perencanaan keuangan sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat baik itu
keputusan kecil maupun keputusan besar, dan juga seseorang dapat mengetahui posisi keuangannya saat ini, apa yang dibutuhkan dimasa
depan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut ini adalah enam langkah dalam sebuah proses perencanaan
keuangan yang akan membantu dalam mencapai tujuan keuangan:
14
a
Diagnosa Keadaan Keuangan Saat Ini
Untuk mengetahui keadaan keuangan saat ini terlebih dahulu harus membuat laporan keuangan keluarga berupa neraca yang terdiri
atas berapa besar asset yang dimiliki saat ini.
15
Neraca merupakan
14
Antoni Japari, dan Adler H. Manurung, 10 Panduan Mengelola Keuangan Keluarga Financial Planning Wealth Managemen, Jakarta, ABFI institute PERBANAS:
2010, h. 36
15
Anatoli, Cerdas Mengelola Keuangan, h. 2
26
gambaan tentang jumlah harta dan jumlah utang yang dimiliki keluarga, maka kurangkan jumlah harta dengan jumlah utang yang
dimiliki untuk mengetahui harta bersih atau net worth keluarga saat ini.
16
Hal ini dapat lakukan dengan membuat daftar hal-hal yang terkait keuangan, seperti:
- Tabungan-tabungan yang dimiliki kebanyakan keluarga memiliki
rekening tabungan pada lebih dari satu bank -
Pendapatan bulanan seperti gaji, upah, hadiah, bunga bank, ataupun sumber pendapatan lainnya
- Pendapatan dan pengeluaran bulanan, yaitu dengan membuat
laporan arus kas untuk mengetahui sumber penghasilan serta pengeluaran
- Utang kepada pihak lain apakah itu kredit bank, kartu kredit,
ataupun pinjaman kepada orang lain
b Menetapkan tujuan keuangan dan menentukan prioritas
Menetapkan tujuan keuangan harus bertitik tolak dari kondisi keuangan saat ini, sehingga tujuan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang dapat tercapai. Tujuan keuangan haruslah spesifik, terukur, realistis dan jelas jangka waktu yang dibutuhkan dalam
mencapai tujuan tersebut.
16
Safir, Menegelola Keuangan, h. 14
27
Dalam menetapkan tujuan keuangan sebaiknya mendahulukan prioritas utama, sehingga dapat mengurangi pengeluaran yang masih
bisa ditunda. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan keuangan :
17
1 Spesifik dan bisa diukur. Tujuan keuangan yang ditetapkan
sebaiknya spesifik dan bisa diukur dengan nilai uang tertentu. Spesifik artinya jelas dan rinci, contohnya, ingin membeli rumah
dikawasan Pondok Indah dengan luas 170 m
2
, bangunan 120 m
2
, bergaya minimalis, warna putih dengan campuran warna biru dan
perpaduan batu alam. Terukur dalam hal ini harga rumah Rp500 juta, DP Rp150 juta, cicilan 15 tahun dengan perbulannya Rp3,5
juta. 2
Memiliki target waktu. Target waktu yang jelas menjadikan kita lebih siap untuk memulai tujuan yang ingin dicapai, seperti ingin
membeli rumah di atas dalam jangka waktu 2 tahun lagi. 3
Tertulis. Tujuan keuangan sebaiknya dibuat dalam bentuk tertulis, kebanyakan orang hanya membuat perencanaan dalam pikirannya
saja, sehingga mereka lupa tujuan yang ingin mereka capai. Dengan adanya perencanaan yang tertulis menjadikan kita fokus
dan lebih disiplin dalam menjalankan perencanaan keuangan, bahkan pikiran bawah sadar akan bekerja lebih keras dalam
17
Ibid, h. 22
28
mencapai tujuan tersebut, dan sebaiknya tulisan tersebut ditempel disuatu tempat yang bisa dilihat setiap saat sebagai motivasi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
c Mengumpulkan dan menganalisa informasi yang ada
Selanjutnya mengumpulkan data financial yang diperlukan sebanyak mungkin untuk merumuskan strategi yang cocok dan
menentukan apa yang harus dilakukan guna merealisasikan tujuan yang diinginkan.
18
Analisa data bertujuan untuk menghitung berapa besar dana yang harus disishkan, dan menganalisa asset, kewajiban
dan arus kas serta asuransi dan investasi yang telah dimiliki.
19
d Membuat rencana aksi dalam mencapai tujuan
Untuk mencapai tujuan perencanaan keuangan dibutuhkan cara dalam menyimpan dan mengembangkan dana yang dimiliki, seperti
investasi. Saat ini alat untuk berinvestasi sangat beragam bukan saja hanya dengan membeli emas atau tanah, tetapi bisa juga berinvestasi
pada saham, reksa dana, obligasi, deposito ataupun asuransi. Sehingga kita bisa memilih investasi mana yang sesuai dengan karakteristik
resiko kita dan juga instrument mana yang lebih menguntungkan yang tentunya sesuai dengan syariat islam.
18
Antoni, 10 Panduan Mengelola Keuangan, h. 36
19
Anatoli, Cerdas Mengelola Keuangan, h. 3
29
Sebagai contoh, seseorang ingin membeli rumah dengan DP Rp150 juta, memiliki penghasilan perbulan Rp8 juta, pengeluaran
Rp3,5 juta perbulan dan memiliki tabungan Rp25 juta, dan ingin mengumpulkan DP Rp150 juta dalam jangka waktu 24 bulan dari
sekarang. Berarti harus memiliki Rp125 juta lagi untuk menutupi kekurangannya. Maka Rp25 juta dari tabungan dimasukan ke dalam
deposito atau reksa dana berpendapatan tetap yang memberikan bagi return 12 pertahun. Jadi pada bulan ke-24 uangnya menjadi
Rp31.360 juta. Uang dari penghasilan sebesar Rp4,4 juta per bulan di
investasikan ke deposito atau reksa dana pendapatan tetap yang diasumsikan memberikan return 12 pertahun. Jumlah dana dari
menyisihkan Rp4,5 juta per bulan, pada bulan ke-24 menjadi Rp121.380 juta. Jumlah dana keseluruhan yang sudah dikumpulkan
menjadi Rp152.740 juta sedangkan dana yang dibutuhkan untuk DP hanya Rp150 juta jadi memiliki lebih sebesar Rp2,74 juta.
20
e Implementasi dan mengawasi perencanaan keuangan
Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat. Yang terpenting adalah pelaksanaan yang
dilakukan apakah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya agar lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
20
Anatoli, Cerdas Mengelola Keuangan, h. 4
30
Walaupun sudah membuat rencana dan diterapkan dengan baik, jika perkembangannya tidak diawasi boleh jadi rencana itu akan
gagal. Maka
diperlukan pemeriksanaan
dan revisi
secara berkesinambungan, karena tujuan dan kondisi keuangan individu
sangat mungkin berubah tanpa dapat dihindari, sebab perubahan adalah hal yang absolute baik internal maupun eksternal seperti inflasi,
PHK dan sebagainya.
5. Mengenal Daftar Investasi Syariah
Setelah membuat
perencanaan keuangan,
maka untuk
mengaplikasikannya dibutuhkan sarana atau instrument investasi untuk membantu memperlancar perencanaan keuangan yang telah dibuat.
Investasi adalah penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi dimasa yang akan datang, dengan pengertian bahwa investasi adalah menempatkan
modal atau dana pada suatu asset yang diharapkan akan member hasil atau akan meningkatkan nilainya dimasa yang akan datang.
21
Sedangkan investasi syariah adalah kegiatan mengembangkan uang melalui pemanfaatan berbagai
sumber daya dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan yang sejalan dengan prinsip syariah islam.
22
21
Veithzal Rifai dkk, Islamic Financial Managemen Teori, Konsep dan Aplikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, jilid 1, h. 420
22
Ibid, 422
31
a. Sektor Keuangan Bank
1. Tabungan
Tabungan merupakan produk yang paling populer dalam masyarakat, pemilik dana akan membuka rekening tabungan di bank,
dan bank akan memberikan bagi hasil setiap bulannya. Produk tabungan menawarkan banyak kemudahan dalam bentuk kartu ATM
yang berfungsi sebagai kartu debet, bahkan inovasi terbaru adalah membuat kartu prabayar.
23
Fungsi tabungan dapat digunakan sebagai produk untuk menyimpan dana dan mengendalikan lalu lintas dana kita, tabungan
membolehkan kita untuk mengambil uang kapanpun yang kita inginkan, Untuk mencapai tujuan fianancial jangka pendek, sebaiknya
mengandalkan produk tabungan ini.
24
2. Deposito
Deposito adalah produk investasi yang mempunyai jangka waktu tetapi bisa memberikan tingkat bagi hasil yang lebih baik dari
tabungan. Jangka waktu yang diberikan bisa satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun. Bank akan memberikan bagi hasil yang
umumnya dibayarkan dalam interval sesuai periode penempatan.
23
Prita, Menjadi Cantik, h.193
24
Ligwina Hananto, Untuk Indonesia Yang Kuat, Ciputat: Literati, 2010,h. 117
32
Deposito sebaiknya digunakan untuk tujuan jangka pendek. Akan tetapi tidak boleh menarik uang sebelum jatuh tempo karena akan
dikenakan penalti yang akan mengurangi pendapatan bagi hasil, selain itu kita juga tidak berhak atas bagi hasil pada bulan berikutnya.
25
b. Sektor Keuangan Non Bank
1. Asuransi
Menurut fatwa
DSN-MUI no.212001,
asuransi atau
pertanggungan adalah saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset
danatau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai
syariah. Asuransi memiliki fungsi perlindungan atau proteksi. Jika
terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, manfaat asuransi sangat membantu saat kita mengimplementasikan perencanaan keuangan kita.
Ada empat jenis proteksi yang menjadi perhatian besar dalam perencanaan keuangan: proteksi jiwa, proteksi kesehatan, proteksi
kecelakaan, proteksi penyakit kritis. Setiap produk asuransi dapat dibeli secara terpisah.
25
Prita, Menjadi Cantik, h.194
33
2. Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana masyarakat yang diinvestasikan dalam saham, obligasi, deposito berjangka, pasar uang
dan sebagainya. Selain itu dapat dinyatakan reksa dana merupakan kumpulan dana dari sejumlah investor yang dikelola oleh manajer
investasi untuk diinvestasikan dalam portofolio efek. Efek maksudnya surat-surat berharga, termasuk pengakuan utang, saham obligasi, dan
pasar uang.
26
Di Indonesia, saat ini terdapat empat jenis reksa dana :
27
a. Reksa dana pasar uang, dana kita diinvestasikan ke produk-
produk investasi pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito dan obligasi berjangka dibawah satu tahun. Pada
prakteknya, sejak pertengahan 1997 sampai akhir 1999, reksa dana pasar uang bisa memberikan hasil investasi 15 sampai 20 per
tahun.
b. Reksa dana pendapatan tetap, dana kita diinvestasikan sebagian
besar sekitar 80 akan diinvestasikan ke dalam obligasi, sisanya akan dimasukkan kedalam saham atau deposito dan SBI. Sejak
pertengahan 1997 sampai akhir 1999 reksa dana pendapatan tetap bisa memberikan hasil investasi di atas 20 per tahun.
26
Nurul Huda, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Jakarta: Kencana, 2008, h. 109
27
Safir, Menegelola Keuangan, h. 131