Observasi Teks Teknik Pengumpulan Data
11
Sebuah teks tetaplah merupakan sebuah tanda. Itulah sebabnya, sebagai contoh, kita membaca dan mengingat novel dalam bentuk
tunggal X, bukan sebagai kumpulan kata-kata yang terdapat di dalamnya, yang memiliki makna atau satu kelompok makna tertentu
Y, yang kita turunkan darinya berdasarkan pada pelbagai pengalaman pribadi, sosial, atau jenis lain X=Y.
13
Alex Sobur dalam Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing mengatakan bahwa
analisis semiotika sebagai sesuatu model ilmu pengetahuan sosial
memahami dunia sebagai system hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”.
Semiotika dengan demikian adalah sebuah ranah keilmuan jauh lebih dinamis, lentur dan terbuka bagi berbagai bentuk pembacaan dan
interpretasi, bukan sebuah ”benteng kebenaran”, yang di luar benteng itu semuanya adalah ”musuh kebenaran”. Semiotika pada
kenyataannya adalah ilmu yang terbuka bagi berbagai interpretasi. Dan kita tahu bahw
a logika ”interpretasi” bukanlah logika ”matematika”, yang hanya mengenal kategori ”benar” dan ”salah”. Logika semiotik
adalah logika dimana interpretasi tidak diukur berdasarkan salah atau benarnya, melainkan derajat kelogisannya: interpretasi yang satu lebih
masuk akal dari pada yang lainnya.
14
maka dasar dari analisis
13
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 27
14
Yasraf Amir Pialang, Membaca Tanda, Memahami Komunikasi, Kata Pengantar dalam Buku Semiotika Komunikasi Visual Karya Sumbo Tinarbuko, Yogyakarta: Jasutra, 2008, h. viii
12
semiotika adalah interpretasi, karena analisis semiotika merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengandalkan interpretasi dan
penafsiran peneliti. Yang menjadi menjadi masalah bukan benar atau tidaknya tafsiran yang diberikan, tetapi argumentasi yang dijadikan
landasan dalam melakukan penafsiran serta kedekatannya dengan fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan objek penelitian semiotik
tersebut. Maka dalam hal ini peneliti mengamati dan mengkaji data-data
yang terdapat dalam buku Gusdur Menjawab Perubahan Zaman, kemudian peneliti akan mulai menafsirkannya sesuai dengan kerangka
analisis semiotik model Charles Sanders Pierce.