Perkembangan Media Massa Media Massa

27 yang mewakili bagian-bagian kata seperti suku kata atau suara yang berdiri sendiri. Sistem fonografik lengkap yang mewakili satu suara dinamakan alfabetik. Sistem alfabetik yang pertama muncul di daerah Timur Tengah dan disebarkan oleh bangsa Funisia bangsa yang berada di daerah pantai timur Laut Tengah, yang sekarang adalah Libanon ke Yunani. Sistem ini mengandung simbol-simbol konsonan saja. Ketika sampai di Yunani, simbol-simbol vokal ditambahkan dan menjadi sistem yunani sebagai sistem alfabetik utuh yang pertama. Seperti disebutan di atas, munculnya penulisan alfabetik mengakibatkan datangnya pergeseran paradigma sejati, karena memungkinkan masyarakat untuk menyimpan dan mengabadikan pengetahuan secara lebih stabil. 20

2. Kertas dan Percetakan

Seperi sudah disebutkan di atas, bahan ringan yang pertama kali digunakan untuk merekam hasil tulisan adalah papirus yang dibuat dari sejenis alang-alang oleh bagsa mesir. Sejak awal abad ke-2 SM orang- orang eropa menulis pada lapisan tipis kulit hewan yang sudah disamak dan dinamakan perkamen atau vellum menggunakan pena yang terbuat dari bulu sayap burung. Perkamen tidak seringan papirus, tetapi lebih awet. Oleh sebab itu, hal ini memungkinakan disimpannya pengetahuan dalam waktu yang lebih lama. Banyak naskah dalam bentuk perkamen dan 20 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 9 28 buku dari abad pertengahan yang sekarang masih bisa ditemui. Akan tetapi perkamen sangat mahal, dan oleh karena itu keterbacaan hanya menjadi milik sedikit orang saja. Kertas ditemukan oleh oleh orang-orang Cina pada abad ke-2 yang membuat dari serat-serat sutera. Kertas lebih ringan dari pada perkamen sehingga lebih mudah dibawa kemana-mana. Kertas juga relatif lebih murah. Akibatnya teknologi kertas menjadi peristiwa teknologi pertama yang memungkinkan diubahnya pencetakan menjadi medium massa. Pada tahun 1450, seorang tukang cetak Jerman bernama Johan Gutenberg menyempurnakan teknologi mesin cetak, dan untuk pertama kalinya memperkenalkan peralatan mekanis yang bisa dipakai untuk mencetak dan membuat banyak salinan dokumen kertas. Munculnya mesin cetak, semakin banyak buku tersedia dan semakin banyak orang yang melek huruf. Kemelekhurufan literasi ini memunculkan kesempatan untuk berhadapan dengan gagasan-gagasan baru dan pemikiran bebas. Munculnya pemikiran bebas ini mengakibatkan adanya revolusi dalam bidang agama, politik, sosial, dan ilmiah. Selain dari pada itu, karena buku-buku murah bisa bisa dikirim keseluruh penjuru dunia, maka para filsuf, seniman, pendidik, sejarawan, penyair, dan penulis cerita membaca dan saling menerjemahkan buku-buku sejawatnya. Secara singkat, penemuan mesin cetak merupakan peristiwa teknologi yang membuka bagi munculnya peradaban global. Sebenarnya, para pelopor komputer bisnis meramalkan tentang akan munculnya ‟dunia tanpa kertas‟. Akan tetapi, ramalan mereka