10
atau sampling bahkan keduanya sangat terbatas.
10
Pendekatan kualitatif tidak menggunakan prosedur statistik dalam pendekatannya, melainkan
dengan berbagai macam sarana. Sarana tersebut antara lain dengan wawancara, pengamatan observasi, atau dapat juga melalui dokumen
baik berupa naskah, buku dan lain sebagainya.
11
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah;
a. Observasi Teks
Secara semiotik, pesan adalah sebuah penanda; dan maknanya adalah tanda. Pesan adalah sesuatu yang dikirimkan secara fisik dari
satu orang atau alat ke pasangannya. Di dalamnya bia terdapat kumpulan naskah atau pelbagai jenis informasi lain seperti kepada
siapa itu ditujukan, apa bentuk isinya, dan sebagainya. Pesan bisa dikirim secara langsung dari pengirim ke penerima melalui
penghubung fisik, atau bisa juga dikirimkan, secara sebagian atau seluruhnya, melalui media elektronik, mekanik, atau digital. Makna
dalam pesan yang ingin dikirimkan hanya bisa ditentukan dalam kerangka makna-makna lainnya.
12
10
Kriyantono, Rachmat, Panduan Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006, h. 58
11
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, pen. Muhammad Shodia dan Imam Muttaqin Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, h. 4
12
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 22
11
Sebuah teks tetaplah merupakan sebuah tanda. Itulah sebabnya, sebagai contoh, kita membaca dan mengingat novel dalam bentuk
tunggal X, bukan sebagai kumpulan kata-kata yang terdapat di dalamnya, yang memiliki makna atau satu kelompok makna tertentu
Y, yang kita turunkan darinya berdasarkan pada pelbagai pengalaman pribadi, sosial, atau jenis lain X=Y.
13
Alex Sobur dalam Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing mengatakan bahwa
analisis semiotika sebagai sesuatu model ilmu pengetahuan sosial
memahami dunia sebagai system hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”.
Semiotika dengan demikian adalah sebuah ranah keilmuan jauh lebih dinamis, lentur dan terbuka bagi berbagai bentuk pembacaan dan
interpretasi, bukan sebuah ”benteng kebenaran”, yang di luar benteng itu semuanya adalah ”musuh kebenaran”. Semiotika pada
kenyataannya adalah ilmu yang terbuka bagi berbagai interpretasi. Dan kita tahu bahw
a logika ”interpretasi” bukanlah logika ”matematika”, yang hanya mengenal kategori ”benar” dan ”salah”. Logika semiotik
adalah logika dimana interpretasi tidak diukur berdasarkan salah atau benarnya, melainkan derajat kelogisannya: interpretasi yang satu lebih
masuk akal dari pada yang lainnya.
14
maka dasar dari analisis
13
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h. 27
14
Yasraf Amir Pialang, Membaca Tanda, Memahami Komunikasi, Kata Pengantar dalam Buku Semiotika Komunikasi Visual Karya Sumbo Tinarbuko, Yogyakarta: Jasutra, 2008, h. viii