Kertas dan Percetakan Media Massa
28
buku dari abad pertengahan yang sekarang masih bisa ditemui. Akan tetapi perkamen sangat mahal, dan oleh karena itu keterbacaan hanya menjadi
milik sedikit orang saja. Kertas ditemukan oleh oleh orang-orang Cina pada abad ke-2 yang
membuat dari serat-serat sutera. Kertas lebih ringan dari pada perkamen sehingga lebih mudah dibawa kemana-mana. Kertas juga relatif lebih
murah. Akibatnya teknologi kertas menjadi peristiwa teknologi pertama yang memungkinkan diubahnya pencetakan menjadi medium massa.
Pada tahun 1450, seorang tukang cetak Jerman bernama Johan Gutenberg menyempurnakan teknologi mesin cetak, dan untuk pertama
kalinya memperkenalkan peralatan mekanis yang bisa dipakai untuk mencetak dan membuat banyak salinan dokumen kertas. Munculnya mesin
cetak, semakin banyak buku tersedia dan semakin banyak orang yang melek huruf. Kemelekhurufan literasi ini memunculkan kesempatan
untuk berhadapan dengan gagasan-gagasan baru dan pemikiran bebas. Munculnya pemikiran bebas ini mengakibatkan adanya revolusi
dalam bidang agama, politik, sosial, dan ilmiah. Selain dari pada itu, karena buku-buku murah bisa bisa dikirim keseluruh penjuru dunia, maka
para filsuf, seniman, pendidik, sejarawan, penyair, dan penulis cerita membaca dan saling menerjemahkan buku-buku sejawatnya. Secara
singkat, penemuan mesin cetak merupakan peristiwa teknologi yang membuka bagi munculnya peradaban global.
Sebenarnya, para pelopor komputer bisnis meramalkan tentang akan munculnya ‟dunia tanpa kertas‟. Akan tetapi, ramalan mereka
29
sampaisekarang terbukti salah, atau paling tidak prematur. Ironosnya bahwa kemudahan dalam membuat fotokopi, mencetak, dan mengirimkan
dokumen yang dimungkinkan oeh teknologi digital membuat permintaan akan kertas menjadi semakin banyak, bukannya berkurang.
21