BAGIAN PERTAMA: AGAMA ISLAM DAN NEGARA

46

2. BAGIAN KEDUA: KEPEMIMPINAN POLITIK

Beranjak dari pemikirannya pada bagian pertama yang membahas persoalan Islam dan negara, maka dibagian ke dua ini KH. Abdurrahman Wahid lebih menyoroti tentang sikap soal kepemimpinan politik baik di dalam negeri maupun di negara tetangga “Malaysia”. a. Bab 8, Pemimpin, Kepemimpinan, dan para Pengikut b. Bab 9, Ukurannya Jelas, Bukan Sekedar Nomor Sepatunya Akbar Tanjung Catatan Kecil Buat Satur Hutabarat c. Bab 10, Anwar, Mahathir, dan Kita di Indonesia d. Bab 11, Pasangan Soeharto-Try dan Masa Depan Kita e. Bab 12, Presiden dan Agama

3. BAGIAN KETIGA: KEPEMIMPINAN MORAL SPIRITUAL

Dalam bab ini KH. Abdurrahman Wahid menuangkan kerinduannya dengan tokoh-tokoh yang dekat dengannya, yang memberikan banyak arti dan pembelajaran tentang kesederhanaan, kemanusiaan, welasasih, pluralisme dan kerukunan hidup antarumat beragama, juga komitmen terhadap keorganisasian. Yang terkupas dalam bab-bab berikut: a. Bab 13, Perjalan Romo yang Bijak b. Bab 14, Gus Miek: Wajah Sebuah Kerinduan c. Bab 15, In Memoriam: Kiai Achmad Shiddiq d. Bab 16, Tuan Guru Faisal, Potret Kepribadian NU 47

4. BAGIAN KEEMPAT: MEMBANGUN TRADISI POLITIK DAN

DEMOKRASI a. Bab 17, Individu, Negara, dan Ideologi b. Bab 18, Megawati dan KLB PDI c. Bab 19, Dwi Fungsi ABRI: Prinsip dan Cara d. Bab 20, Situasi Memang Tidak Memungkinkan e. Bab 21, “Dialog Nasional” dan Persoalannya f. Bab 22, Masa Depan Demokrasi di Indonesia

D. Sumber Naskah

1. Bagian Pertama: Agama Islam dan Negara

a. “Semata-mata dari Sudut Hukum Agama”, Kompas, Rabu, 23 Januari 1991. b. “Islam yang Lunak”, Kompas, Rabu, 2 Desember 1998. c. “Islam dan Hubungan Antarumat Beragama di Indonesia”, Kompas, Senin, 14 Desember 1992. d. ”Kongres Umat Islam: Mencari Format Hubungan Agama dengan Negara”, Kompas, Kamis, 5 November 1998. e. “Anwar, UMNO, dan Islam di Malaysia”, Kompas, Selasa, 20 Oktober 1998. f. “Kisah Tiga Berita: ABRI dan Islam dalam Dialog Politik”, Kompas, Senin, 14 Oktober 1991. g. “Bercermin dari para Pemimpin”, Kompas, Kamis, 26 November 1998.