mengkomunikasikan prioritas, membuat tugas latihan, menetapkan batas waktu penyelesaian kerja, menetapkan standar kinerja, mendorong individu untuk menyusun
rencana pencapaian tujuan, menunnjukkan bagaimana cara mengerjakan atau mengulangi beberapa prose dianggap yang kompleks.
Berdasarkan penjelasan tentang peran dan tugas di dalam organisasi dapat dikemukakan bahwa secara konseptual kejelasan peran adalah ketepatan dalam
menginterpretasikan tugas-tugas yang dikerjakan sesuai dengan tujuan. Secara operasional kejelasan peran adalah ketepatan dalam menginterpretasi tugas-tugas
yang dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diungkap dalam bentuk skor yang diperoleh dari kuesioner tentang pernyataan bendahara sekolah terhadap keadaan
dirinya dengan indikator menyusun rencana pencapaian tujuan, menetapkan batas waktu penyelesaian pekerjaan, komunikasi eksternal, penyusunan anggaran dana
BOS, pengelolaan dana BOS, dan pelaporan dana BOS.
2.6. Review Penelitian Terdahulu
Kinerja bendahara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari kuantitas kerja, kualitas kerja, kerja sama, pemahaman terhadap tugas, inisiatif,
disiplin, tanggung jawab dan kehandalan. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja
seseorang. Penelitian yang berkaitan dengan kinerja yang telah dilakukan antara lain penelitian yang dilakukan Muslim 2008, dengan meneliti pengaruh gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Politeknik Negeri
Lhokseumawe. Penelitian ini bersifat deskriptif explanatory dengan pendekatan studi kasus yang didukung oleh metode survey dengan jumlah sampel yang digunakan
berjumlah 60 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linnier berganda. Hasil dari penelitian adalah gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja
mernpunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Koefisien determinasi hasil regresi adalah 44,1 rnenunjukkan bahwa variabel bebas dapat
menjelaskan sebesar 44,1 terhadap variabel terikat. Berdasarkan nilai standardized coefficient diketahui secara parsial bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai
pengaruh lebih dorninan dibandingkan variabel gaya kepernimpinan. Lubis 2008 juga meneliti tentang kinerja dengan judul pengaruh pelatihan
dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan, baik secara parsial maupun secara simultan. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linnier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan baik secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien determinasi R diperoleh sebesar 8.81. hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen
pelatihan dan motivasi kerja menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen kinerja karyawan sebesar 8.81, sedangkan sisanya merupakan variabel yang tidak
terungkap.
Ikwansyah 2009 dengan judul analisis pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Penelitian
ini bersifat diskriptif eksplanatori dengan pendekatan studi kasus yang didukung oleh metode survey. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 72 orang petugas
pengaman. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan disiplin kerja mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja petugas pengaman di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan. Koefisien determinasi R Squars hasil regresi adalah
0,416 artinya bahwa variabel kepuasan kerja dan disiplin kerja menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja petugas pengaman sebesar 41,6. Secara parsial
ternyata variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan variabel kepuasan kerja.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Muslim 2008, Lubis 2008, dan Ikwansyah 2009 dimana ketiga peneliti tersebut menggunakan kinerja
karyawan atau petugas sebagai variabel dependent, Milfayetty 2009 menggunakan kepuasan kerja sebagai variabel dependent dengan judul pengaruh kebutuhan
transendensi, kesadaran berorganisasi, kejelasan peran, dan pencapaian tujuan terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan di tujuh fakultas di Universitas
Negeri Medan, Universitas Sumatera Utara, dan Institut Agama Islam Medan dengan sampel sebanyak 60 ketua jurusan. Metode penelitian menggunakan metode survey
dengan teknik kausal. Teknik analisis data yang digunakan analisis jalur. Terdapat lima kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, kebutuhan
transendensi ketua jurusan mempengaruhi secara langsung kesadaran berorganisasinya. Kedua, kebutuhan transendensi mempengaruhi secara langsung
peran pada ketua jurusan. Ketiga, kesadaran berorganisasi memberi pengaruh terhadap pencapaian tujuan kerja secara langsung. Keempat, kejelasan peran
berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian tujuan kerja. Kelima, pencapaian tujuan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja ketua jurusan.
Penelitian-penelitian terdahulu mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Muslim 2008, memiliki persamaan dengan
penelitian ini, yaitu kepuasan kerja dan kinerja. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah Muslim mengunakan variabel independen yang lain berupa gaya
kepemimpinan, tetapi dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yang lain berupa kejelasan peran dan kinerja yang diteliti dalam penelitian ini adalah
kinerja bendahara BOS sedangkan kinerja pada penelitian Muslim adalah kinerja karyawan.
Penelitian Ikwansyah 2009 memiliki persamaan dengan penelitian ini dimana mengunakan kepuasan kerja sebagai variabel independen dan kinerja sebagai
variabel dependen. Penelitian Khairul Ikwansyah juga menggunakan teknik analsis regresi linnier berganda yang sama dengan penelitian ini. Perbedaannya adalah
Ikwansyah menggunakan disiplin kerja sebagai variabel independen sedangkan dalam penelitian ini menggunakan kejelasan peran dan kinerja yang diteliti adalah kinerja
bendahara BOS.
Milfayetty 2009 memiliki persamaan dengan penelitian ini dimana menggunakan variabel kejelasan peran sebagai variabel independen. Teknik analisis
yang digunakan berbeda dengan penelitian ini, dimana Milfayetty menggunakan analisis jalur. Variabel dependen yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah kinerja
bendahara, sedangkan Milfayetty menggunakan kepuasan kerja sebagai variabel dependen. Ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Yang
Digunakan Kesimpulan
Khairul Muslim
2008 Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Politeknik
Negeri Lhokseumawe Variabel independen:
1. Gaya
kepemimpinan 2.
Kepuasan kerja
Variabel dependen: Kinerja karyawan
Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan
kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
Khairul Akhir
Lubis 2008
Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT
Perkebunan Nusantara IV Persero Medan
Variabel independen: 1.
Pelatihan 2.
Motivasi kerja
Variabel dependen: Kinerja karyawan
Pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan baik secara parsial maupun simultan
Ikwansyah 2009
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Klas I
Medan Variabel independen:
1. Kepuasan kerja
2. Disiplin kerja
Variabel dependen: Kinerja pegawai
Kepuasan kerja dan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja petugas pengaman di Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Medan
Sri Milfayetty
2009 Pengaruh Kebutuhan
Transendensi, Kesadaran
Berorganisasi, Kejelasan Peran, dan
Pencapaian Tujuan Terhadap Kepuasan
Kerja Variabel independen:
1. Kebutuhan
transendensi 2.
Kesadaran berorganisasi
3. Kejelasan peran
4. Pencapaian
tujuan 1. Kebutuhan transendensi ketua
jurusan mempengaruhi secara langsung kesadaran
berorganisasinya
2. Kebutuhan transendensi mempengaruhi secara
langsung peran pada ketua jurusan
3. Kesadaran berorganisasi memberi pengaruh terhadap
pencapaian tujuan kerja secara
Variabel dependen: Kepuasan kerja
langsung 4. Kejelasan peran berpengaruh
secara langsung terhadap pencapaian tujuan kerja
5. Pencapaian tujuan kerja berpengaruh secara langsung
terhadap kepuasan kerja ketua jurusan
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian, maka penulis mengembangkan kerangka penelitian yang diuji secara simultan dan parsial
sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Analisis Kepuasan Kerja, Kejelasan Peran dan Kinerja Bendahara Bantuan Operasional Sekolah