Guaifenesin Dekstrometorfan HBr HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

43 Uji akurasi dengan parameter persen perolehan kembali dilakukan dengan menambahkan guaifenesin konsentrasi 600 mcgml dan dekstrometorfan HBr konsentrasi 65 mcgml ke dalam sirup Dextrofort dengan 6 kali pengulangan. Data hasil pengujian perolehan kembali guaifenesin dan dekstrometorfan HBr dengan metode penambahan bahan baku standard addition method dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data hasil pengujian perolehan kembali guaifenesin dan dekstrometorfan hidrobromida dengan metode penambahan bahan baku standard addition method

a. Guaifenesin

No. Luas puncak Konsentrasi Analit yang ditambahkan C mcgml Persen perolehan A-B X 100 C Setelah penambahan analit A mcgml Sebelum penambahan analit B mcgml 1 9355598 1219,4589 615,0203 600 100,7398 2 9342024 1217,6394 615,0203 600 100,4365 3 9346956 1218,3005 615,0203 600 100,5467 4 9365297 1220,7591 615,0203 600 100,9565 5 9386920 1223,6576 615,0203 600 101,4396 6 9359503 1219,9824 615,0203 600 100,8270 Kadar rata – rata 100,8243 Standar Deviasi SD 0,3550 Relatif Standar Deviasi RSD 0,3521 Lisa Bella : Optimasi Fase Gerak Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Guaifenesin Dan Dekstrometorfan HBr Dalam Sirup Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010. 44

b. Dekstrometorfan HBr

Dari hasil uji akurasi diperoleh persen perolehan kembali guaifenesin 100,8243 dan dekstrometorfan HBr 100,9337, standar deviasi SD guaifenesin dan dekstrometorfan HBr sebesar 0,3550 dan 0,2816. Menurut Harmita 2004, untuk analit yang ditambahkan pada matrik sampel 10 maka rata-rata perolehan kembali yang diperoleh antara 98-102. Hal ini berarti persen perolehan kembali guaifenesin dan dekstrometorfan HBr dapat diterima. Sedangkan dari hasil uji presisi dengan parameter Relative Standar Deviasi RSD diperoleh RSD guaifenesin sebesar 0,3521 dan dekstrometorfan HBr sebesar 0,2790. Nilai RSD yang diizinkan adalah ≤ 2 Epshtein,2004. Hal ini berarti metode yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai akurasi dan presisi yang baik WHO, 1992. Batas deteksi LOD guaifenesin dan dekstrometorfan HBr yang diperoleh sebesar 47,6866 mcgml dan 5,8694 mcgml sedangkan batas kuantitasi LOQ guaifenesin dan dekstrometorfan HBr sebesar yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 144,5049 mcgml dan 17,7860 mcgml. No. Luas puncak Konsentrasi Analit yang ditambahkan C mcgml Persen perolehan A-B X 100 C Setelah penambahan analit A mcgml Sebelum penambahan analit B mcgml 1 741639 181,1326 115,3970 65 101,1317 2 741115 181,0023 115,3970 65 100,9312 3 740768 180,9160 115,3970 65 100,7985 4 740020 180,9787 115,3970 65 100,5123 5 741020 180,9787 115,3970 65 100,8949 6 742167 181,2638 115,3970 65 101,3335 Kadar rata – rata 100,9337 Standar Deviasi SD 0,2816 Relatif Standar Deviasi RSD 0,2790 Lisa Bella : Optimasi Fase Gerak Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Guaifenesin Dan Dekstrometorfan HBr Dalam Sirup Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010. 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN